Kerajaan Singasari : Sejarah, Peninggalan dan Masa Kejayaan

Kerajaan Singasari – Kali ini kita akan membahas tentang sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yakni Kerajaan Singasari. Pembahasan dimulai dari sejarah berdirinya hingga runtuhnya kerajaan.

Bahkan ada yang menarik, dari perjalanan Kerajaan Singasari berujung pada berdirinya Kerajaan Majapahit. Daripada semakin penasaran, yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah ini:


Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari merupakan kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha. Di mana letak Kerajaan Singasari? Kerajaan ini berada di daerah Singasari, Malang, Jawa Timur. Berdasarkan jejak peninggalan kerajaan berupa prasasti Kudadu, diketahui nama resmi Kerajaan Singasari adalah Kerajaan Tumapel.

  • Letak Kerajaan Singasari

Pada pertama kali Kerajaan Tumapel didirikan pada tahun 1222 M. yang memiliki ibu kota kerajaan bernama Kutaraja yang kemudian nama ibu kota ini diganti oleh Kertanegara menjadi Singhasari. Dan nama ini lebih populer dibandingkan dengan nama Tumapel. Sehingga Kerajaan lebih dikenal dengan nama Singhasari.

Pada masa pemerintahan Kertanegara pula kerajaan ini semakin meluas hingga ke seluruh Nusantara, yang meliputi Madura, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Melayu dan Semenanjung Melayu.

  • Silsilah Wangsa Rajasa

Silsilah Wangsa Rajasa Dari Sumber Prasasti Dan Naskah Kepujanggaan
Silsilah Wangsa Rajasa dari sumber prasasti dan naskah kepujanggaan
@id.wikipedia.org

Silsilah ini merupakan silsilah yang didirikan oleh Raja Ken Arok. Keluarga kerajaan ini menjadi penguasa Singasari, dan kemudian berlanjut pada Kerajaan Majapahit. Silsilah ini yang menyebabkan perbedaan urutan raja yang pernah memimpin Kerajaan Singasari.

  • Hubungan dengan Majapahit

Raden Wijaya yang merupakan cucu Narasingamurti dan merupakan menantu Kertanegara, ia berhasil lolos dari maut dan diampuni oleh Jayakatwang. Kemudian Raden Wijaya diberi keistimewaan untuk mendirikan sebuah desa yang diberi nama Majapahit.

Pada tahun 1293, Pulau Jawa ditaklukkan oleh pasukan Mongol yang pimpin Ike Mese. Keberadaan pasukan Mongol ini dimanfaatkan Raden Wijaya untuk mengalahkan Jayakatwang di Kerajaan Kediri. Dan akhirnya Kediri dan Jayakatwang runtuh.

Setelah keruntuhan Kediri, Raden Wijaya berbalik mengambil siasat untuk mengusir tentara Mongol untuk keluar dari tanah Jawa.

Raden Wijaya yang merupakan anggota Wangsa Rajasa, dinasti yang didirikan Raja Ken Arok, akhirnya berhasil mendirikan Kerajaan Majapahit sebagai kelanjutan Kerajaan Singasari.

Baca Juga: Kerajaan Mataram
  • Nama Raja-Raja Kerajaan Singasari

Siapa raja kerajaan singasari? Ada dua versi menyebutkan nama-nama raja yang pernah memimpin pemerintahan Kerajaan Singasari, yakni versi Pararaton dan versi Negarakertagama. Berikut adalah daftar nama raja berdasarkan versi Pararaton:

  1. Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 – 1247 M)
  2. Anusapati (1247 – 1249 M)
  3. Tohjaya (1249 – 1250 M)
  4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 – 1272 M)
  5. Kertanagara (1272 – 1292 M)

Menurut versi Nagarakretagama, terdapat daftar nama raja-raja sebagai berikut:

  1. Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 – 1227 M)
  2. Anusapati (1227 – 1248 M)
  3. Wisnuwardhana (1248 – 1254 M)
  4. Kertanagara (1254 – 1292 M)

Berdasarkan dari daftar nama-nama raja di atas, diketahui bahwa raja yang paling terkenal adalah raja Ken Arok sebab kisah cintanya dengan Ken Dedes. Dan untuk raja yang membawa kerajaan ke puncak kejayaan adalah Raja Kertanegara.

  • Kehidupan Sosial Kerajaan Singasari

Kehidupan sosial masyarakat Singasari mengalami perubahan seiring dengan perubahan raja dan pemerintahan pada masa itu.

Selama masa pemerintahan Ken Arok dan Kertanegara, kehidupan sosial rakyat Singasari mengalami kesejahteraan dan hidupnya terjamin. Akan tetapi pada masa pemerintahan Anusapati, rakyat Singasari terbengkalai dan jauh dari perhatian sang raja.


Sejarah Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari adalah salah satu kerajaan yang menjadi jejak perjalanan sebelum berdirinya negara Indonesia. Kerajaan ini berdiri hingga mengalami keruntuhan telah mengisi sejarah Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat kita simak penjelasan sejarah berdirinya Kerajaan Sriwijaya hingga runtuhnya pada uraian berikut ini:

  • Kisah Cinta Ken Arok kepada Ken Dedes

Tunggul Ametung memiliki pengawal kepercayaan bernama Ken Arok. Pada suatu hari Tunggul Ametung dan Ken Dedes pergi bertamasya ke Hutan Baboji. Ketika turun dari kereta, kain baju Ken Dedes tersingkap sehingga auratnya yang bersinar dan terlihat oleh Ken Arok.

Jatuh cintalah Ken Angrok, tak tahu apa yang akan diperbuatnya. Kemudian, Ken Arok menanyakannya pada pendeta Loh Gawe, asal India yang juga Bapak angkatnya.

“Bapak Dang Hyang, ada seorang perempuan bernyala rahasianya,tanda perempuan yang bagaimanakah? Tanda buruk atau baik?”

Dang Hyang menjawab bahwa perempuan yang demikian disebut sebagai perempuan nariswari, yakni perempuan yang paling utama. Meskipun orang berdosa, jika memperistri perempuan itu, ia akan menjadi maharaja.

Dengan tertegun, Ken Arok berkata bahwa ia akan membunuh Tunggul Ametung jika Dang hyang mengijinkan. Akan tetapi, Dang Hyang tak memberikan izin sebab itu bukanlah tindakan pendeta.

Dengan gelap mata, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung ketika tidur dengan menggunakan keris Mpu Gandring dan kemudian menikahi Ken Dedes.

  • Awal Berdiri Kerajaan Singasari

Singasari didirikan oleh sosok pengawal Tunggul Ametung, seorang akuwu alias camat di Tumapel. Pengawal itu bernama Ken Arok. Ia membunuh Tunggul Ametung dan menikahi istrinya, yang bernama Ken Dedes.

Setelah merebut kekuasaan, Ken Arok bersekutu dengan para Brahmana untuk menaklukkan Kerajaan Kediri.

Usaha Ken Arok tidak mengalami kegagalan, ia berhasil memaksa Raja Kertajaya menyerahkan kekuasaan kepada Ken Arok, dan pusat kerajaan dipindahkan ke Singasari.

Dengan menggabungkan Kerajaan Tumapel dan Kediri, akhirnya Ken Arok mendirikan Kerajaan Tumapel dan lebih dikenal dengan Kerajaan Singasari.

  • Masa Kerajaan Singasari

Masa kejayaan Kerajaan Singasari dicapai pada masa pemerintahan raja Kertanegara. Raja Kertanegara juga merupakan raja terakhir dari kerajaan ini.

Di bawah pemerintahan Raja Kertanegara, kekuasaan Singasari tidak hanya berhenti di pulau jawa, melainkan hingga ke Madura, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Melayu dan Semenanjung Melayu.

Kertanegara memiliki cita-cita yang dikenal dengan Wawasan Nusantara I, yakni cita-cita untuk mempersatukan kerajaan di Nusantara di bawah naungan kekuasaan Kerajaan Singasari.

Untuk mencapai cita-cita tersebut, Kertanegara melakukan beberapa upaya di antaranya:

  1. Perluasan daerah dan hubungan  luar negeri
  2. Pengiriman ekspedisi ke Sumatera yang terkenal dengan ekspedisi Pamalayu (1275 M)
  3. Pemantapan struktur pemerintahan Singasari
  4. Penyebaran agama Hindu dan Buddha sama-sama berkembang

Selain upayanya dalam menyatukan kerajaan di Nusantara, Kertanegara juga memajukan sektor perdagangan dan pelayaran.

Di sektor perdagangan, komoditas Singasari adalah beras, emas, kayu cendana, dan rempah-rempah.

Dengan wilayah kekuasaan yang menaungi seluruh Nusantara, pada masa ini akhirnya Singasari berhasil menguasai jalur perdagangan dari Selat Malaka hingga ke ujung Kepulauan Maluku.

  • Runtuhnya Kerajaan Singasari

Pada masa pemerintahan Raja Kertanegara, Singasari mengalami dua masa secara drastis, mulai dari masa kejayaan hingga pada akhirnya juga terjun bebas ke jurang keruntuhan.

Karena wilayah naungan kerajaan yang terlalu luas, Kerajaan Singasari terlalu sibuk melakukan ekspansi ke luar Jawa. Sehingga pertahanan kerajaan semakin melemah.

Kondisi ini dimanfaatkan oleh Jayakatwang, seorang adipati dari Kediri. Kemudian Jayakatwang mengirim pasukan untuk menyerang Kertanegara. Dan akhirnya raja Kertanegara wafat di tangan Jayakatwang, dan Kerajaan Singasari akhirnya runtuh.


Peninggalan Kerajaan Singasari

Sama halnya dengan kerajaan lainnya, Kerajaan Singasari juga meninggalkan jejak peninggalan sebagai bukti sejarah bahwa keberadaannya pernah mengisi perjalanan dan cerita sejarah Nusantara. Dan jejak peninggalannya terdapat dua macam, yakni berupa candi dan prasasti. Berikut adalah daftar candi dan prasasti peninggalan Singasari:

  • Candi Kidal

Candi Kidal Jawa Timur
Candi Kidal
@https://sejarahlengkap.com/

Candi peninggalan Kerajaan Singasari ini dibuat sebagai bentuk penghormatan atas jasa sang Raja Anusapati dalam memimpin kerajaan. Nama kidal sendiri disebut di dalam kitab Pararaton sebagai pendharmaan Raja Anusapati.

Arsitektur dari candi ini masih sangat kental dengan budaya Jawa Timur. Candi Kidal ini terletak di desa Kendalrejo, Kecamatan Tumpang, Malang.

Baca Juga: Kerajaan Kediri
  • Candi Singasari

Candi Singasari
Candi Singasari
@id.wikipedia.org

Candi Singasari merupakan candi yang berbentuk bujur sangkar. Seluruh bagian candi dibedakan menjadi beberapa tingkat, yakni tingkat bawah dengan tinggi 2 meter, kaki yang tinggi, bagian tubuh, dan bagian atap berbentuk limas. Sehingga total ketinggian candi sekitar 15 meter.

Candi yang merupakan tempat peristirahatan Raja Kertanegara, berada di Desa Candirenggo, Kecamatan Singasari, Malang, Jawa Timur.

Bangunan bersejarah ini menyimpan beberapa cerita rakyat di dalamnya. Cerita tentang kejayaan kerajaan Singosari kala itu. Perpaduan agama Hindu – Buddha menjadi tonggak pembangunan candi ini.

  • Candi Jago

Candi Jago
Candi Jago
@https://phinemo.com/

Candi Jago merupakan candi yang dibangun atas permintaan sang Raja Kertanegara. Dibangunnya candi ini sebagai bentuk penghormatan Raja Kertanegara kepada sang ayah, Sri Jaya Wisnuwardhana alias Ranggawuni. Hal ini termaktub pada Kitab Negarakertagama dan Kitab Pararaton.

  • Candi Katang Lumbang

Candi Katang Lumbang dibangun untuk peristirahatan terakhir Raja Tohjaya, yang berkuasa pada 1248 M.

  • Candi Kangenan

Tempat peristirahatan terakhir bagi Sang Raja Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari adalah berupa candi. Candi ini dikenal dengan sebutan Candi Kangenan.

  • Candi Sumberawan

Candi Sumberawan
Candi Sumberawan
@https://www.kanalmalang.net/

Candi Sumberawan merupakan candi yang terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Malang.

Bangunan sejarah ini memiliki kaki juga badan berbentuk stupa, dan tidak dilengkapi dengan tangga seperti pada candi pada umumnya.

  • Candi Jawi

Candi Jawi
Candi Jawi
@Superradio.id

Diketahui bahwa Candi Jawi didirikan atas perintah Kertanegara sebagai tempat ibadah bagi umat Siwa-Buddha. Hal itu telah tertulis di dalam Kitab Negarakertagama.

Candi yang berada di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Pasuruan, diperkirakan telah dibangun pada abad ke-13.

  • Prasasti Singasari

Prasasti Singsari
Prasasti Singasari
@id.wikipedia.org

Prasasti singasari merupakan peninggalan kerajaan yang juga terletak di Singasari, Malang. Bukti sejarah ini dibuat pada 1352 Masehi, sebagai bukti kenangan pembangunan candi pemakaman di bawah pimpinan Gajah Mada.

Prasasti ini ditemukan di Singasari, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekarang disimpan di Museum Gajah. Ditulis dengan Aksara Jawa.

  • Prasasti Mula Malurung

Dengan ditemukannya prasasti Mula Malurung memberikan pandangan lain yang berbeda dengan versi Pararaton yang selama ini dikenal mengenai sejarah Tumapel.

Prasasti Mula Malurung merupakan piagam pengesahan penganugerahan desa Mula dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja dari pemerintah Kerajaan Singasari.

Prasasti ini berupa lempengan-lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanegara pada tahun 1255 sebagai raja muda di Kediri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singasari.

  • Prasasti Wurare

Prasasti Wurare
Prasasti Wurare
@id.wikipedia.org

Prasasti Wurare merupakan bentuk penghormatan kepada Raja Kertanegara oleh keturunannya, sebab telah dianggap mencapai derajat Jina atau Buddha Agung.

Selain itu, diceritakan pula tentang Arya Bharad yang membelah tanah Jawa menjadi dua kerajaan, yakni Jenggala dan Panjalu, sebagai upaya untuk menghindarkan perebutan kekuasaan oleh kedua pangeran.

  • Prasasti Gondang

Prasasti Gondang
Prasasti Gondang
@https://inilahmojokerto.com/

Prasasti Gondang merupakan prasasti yang masih berada di tempat asli sejak diciptakannya, yakni berada di Dusun Rejoso, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Jejak peninggalan kerajaan Singasari ini baru ditemukan oleh Masyarakat setempat pada tahun 2017, di atas prasasti ini terdapat bacaan dalam bahasa Jawa Kuno dan bertuliskan tahun 1197 saka atau setara dengan 1275 M.

  • Arca Peninggalan Kerajaan Singasari

Selain candi dan prasasti, Singasari juga meninggalkan jejak sejarah berupa patung atau arca. Berikut ini beberapa arca peninggalan Kerajaan Singasari:

Arca Dwarapala
Arca Dwarapala
@https://sejarahlengkap.com/
  1. Arca Anusapati
  2. Arca Wisnu Wardhana
  3. Arca Ken Dedes
  4. Arca Joko Dolok
  5. Arca Dwarapala

Penutup

Kita telah belajar bersama tentang Kerajaan Singasari, banyak hal yang telah kita dapatkan dan tentunya besar harapannya agar kita mampu menjaga nilai-nilai luhur yang telah diajarkan dari para leluhur kita dan semestinya menjadi tanggung jawab kita untuk terus menjaga kelestarian budaya kita, Indonesia.

Bagaimana? Masih ada banyak sejarah Indonesia yang belum kita bahas bersama, masih semangat belajar kan? Yuk bantu kami tulis topik pembahasan apa yang belum kita diskusikan bersama. Tulis di kolom komentar ya.


Kerajaan Singasari
Sumber Refrensi:

@https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Singasari
@https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/21/123313679/kerajaan-singasari-letak-silsilah-kehidupan-sosial-dan-peninggalan
@https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/11/180000879/peninggalan-kerajaan-singasari
@https://www.viva.co.id/berita/nasional/637131-kisah-cinta-ken-arok-dari-aurat-ken-dedes-yang-tersingkap

Tinggalkan komentar