Kerajaan Kota Kapur : Sejarah, Peninggalan dan Masa Kejayaan

Kerajaan Kota Kapur – Mengenal sejarah Kerajaan kapur merupakan kerajaan yang diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-5 hingga abad ke-7 Masehi. Kerajaan ini terletak di wilayah aliran Sungai Mendo atau Sungai Menduk.

Kerajaan tersebut muncul sebelum adanya kerajaan Sriwijaya. Lalu bagaimana cerita sejarah, masa kejayaan hingga penyebab runtuhnya kerajaan, kehidupan, raja dan juga peninggalan dari Kerajaan ini? Simak penjelasan dibawah ini!


Sejarah Kerajaan Kota Kapur

Kerajaan Kota Kapur merupakan kerajaan yang diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-5 hingga abad ke-7 Masehi. Penemuan kerajaan ini didukung dengan ditemukannya Arca Wisnu sebanyak 4 buah, dimana Arca Wisnu tersebut memiliki gaya arsitektur pre Angkor.

Bukan hanya itu, ditemukannya bukti lain yang menunjukkan bahwa sel dari kerajaan ini adalah hasil dari analisa Carbon Dating Benteng yang telah menunjukkan pada tahun 532 M.

Sejarah Kerajaan Kota Kapur
Sejarah Kerajaan Kota Kapur
@https://1.bp.blogspot.com/

Hak tersebut dapat membuktikan bahwa kerajaan tersebut sudah ada sebelum adanya Kerajaan Sriwijaya, Karena Kerajaan Sriwijaya baru berdiri pada tahun 650 M. Kota Kapur, nama tersebut terinspirasi dari nama daerah yang memiliki banyak potensi kekayaan yang dimiliki, yakni batu kapur. Kota Kapur juga menjadi jalur perdagangan di dunia. 

Kota Kapur berpusat di wilayah aliran Sungai Mendo atau yang dulunya disebut dengan nama Sungai Menduk. Pada saat masuk abad ke-7 Masehi, daerah ini menjadi pintu gerbang dari hilir mudiknya para pedagang-pedagang.

Terutama pedagang yang berasal dari India dan juga Tiongkok. Pada zaman tersebut kapal berlayar menggunakan angin, sehingga pergerakan angin sangat penting. 

Perdagangan yang berpusat di pesisir mengakibatkan banyaknya masyarakat yang membangun pemukiman yang berada di kawasan tersebut.

Pada saat itu masyarakat yang ada di wilayah Kota Kapur berada pada keadaan ekonomi yang cukup baik, hal ini disebabkan karena adanya perdagangan yang ada sangatlah kuat. Sehingga akses yang dimiliki juga menjadi luas hingga ke Pulau Jawa. 

Melihat dari sejarah dan benda peninggalan yang telah ditemukan, maka dapat disimpulkan bahwa Masyarakat dari Kota Kapur mayoritas menganut ajaran dari agama Hindu, sedangkan aliran yang diikuti masyarakat adalah Waisnawa.

Baca Juga: Kerajaan Bima
  • Masa Kejayaan Kerajaan Kota Kapur

Jika diamati dari kerak geografis yang ada, kerajaan Kota Kapur pernah mengalami puncak kejayaan. Hal ini didukung dengan adanya berita yang berasal dari Tiongkok, dimana berita tersebut dibawah oleh Fei Hsin pada tahun 1436 M.

Berita tersebut berisi tentang bahwa secara umum, tanah yang ada di wilayah Pulau Bangka merupakan tanah yang amat subur, tanah tersebut bahkan bisa menghasilkan jumlah produksi yang lebih tinggi. 

Produksi-produksi yang dihasilkan dari wilayah tersebut yakni meliputi, arak yang bahan pembuatannya berasal dari getah aren, dan ada juga produksi garam.

Bukan hanya itu ada pula lada, lada merupakan salah satu hasil bumi yang terbesar di wilayah tersebut. Tima juga merupakan produk yang yang banyak dipasarkan sejak awal berdirinya kerajaan Kota Kapur. 

Jika menggunakan bahasa sansekerta, Timah merupakan Sangka. Dimana masyarakat yang berada di wilayah tersebut menyebutnya dengan istilah “Wangka”.

Istilah sangka telah termuat di dalam Sastra India dengan judul Milindrapantha di abad 1 sebelum Masehi. Istilah lainnya ialah Swarnabhumi yang memiliki arti Sumatera. 

Sedangkan komoditi yang banyak dibeli di wilayah tersebut ialah besi ruangan, kain sutera, barang pecah belah, dan ada juga pot bunga yang dibuat dengan menggunakan bahan tembaga.

  • Penyebab Runtuhnya Kerajaan Kota Kapur

Runtuhnya kerajaan Kota Kapur disebabkan oleh banyaknya kapal asing yang melakukan perompakan. Hak ini terjadi karena wilayah Kota Kapur merupakan jalur dari perdagangan Internasional yang cukup ramai. 

Bukan hanya itu, posisi yang ada yakni Selat Bangka yang menjadi gerbang strategis jika ingin pergi ke wilayah Palembang dengan melewati Sungai Musi yang menjadi pusat kekuasaan dari Kerajaan Sriwijaya.

Sehingga pada saat itu, sang Raja yakni Raja Dapunta Hyang memutuskan untuk mengirimkan pasukan yang akan digunakan untuk menyerang, hal ini juga merupakan strategi dari perluasan wilayah kekuasaan.

Kerajaan Sriwijaya mempunyai tujuan tersendiri pada saat penyerangan, yakni karena mereka ingin menguasai semua jalur perdagangan yang ada, yakni seluruh pantai Sumatera. Wilayah tersebut juga meliputi Kerajaan Perlak yang berada di Aceh dan juga Kerajaan Tulang Bawang yang berada di Lampung.

Kerajaan Kota Kapur akhirnya memakai taktik dengan cara memberikan  tawaran kerja sama. Penawaran tersebut berupa diangkatnya pihak dari Kota Kapur sebagai armada yang berguna untuk mengamankan wilayah laut.

Gak ini dimasukkan agar mereka bisa menjamin jika adanya pedagang asing yang berada di wilayah tersebut. Kesepakatan itu telah disetujui dan menjadi pertanda akan keberhasilan dari Sriwijaya dalam menaklukan wilayah Bangka. Hal tersebut mengakibatkan kerajaan yang berada di wilayah Kota Kapur.


Kehidupan Kerajaan Kota Kapur

Kehidupan yang ada pada masyarakat kerajaan Kota Kapur telah dibagi menjadi 5 aspek, aspek tersebut meliputi aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial, aspek agama dan juga ada aspek budaya. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing aspek tersebut!

Contoh Kehidupan Kerajaan
Contoh Kehidupan Kerajaan
@https://asset.kompas.com/
  • Kehidupan Politik Kerajaan Kota Kapur

Riwayat kepemimpinan dari kerajaan Kota Kapur belumlah ada data yang benar-benar menunjukan siapa saja raja yang pernah berkuasa di kerajaan tersebut.

Tetapi sudah dapat diketahui bahwa kehidupan yang berada di wilayah Kota Kapur sangatlah dilindungi tentang keberadaannya. Hal ini dikarenakan adanya benteng pertahanan yang terbuat dari tanah dengan bentuk yang memanjang. 

Dapat diketahui benteng tersebut mencapai 2 hingga 3 meter. Benteng tersebut dibuat dengan bentuk dua tanggul, dimana setiap tanggulnya mempunyai panjang antara 1.200 meter hingga 350 meter.

Usia dari benteng tersebut dapat diperkirakan sudah mencapai 530 hingga 870 Masehi, hal ini didasarkan dengan penanggalan yang ada pada tanggul. 

Tujuan utama dari dibuatnya benteng tersebut yakni sebagai bentuk mempertahankan wilayah dari serangan Kerajaan Sriwijaya yakni pada sekitar abad ke-7 Masehi. Karena pada saat itu Kerajaan Sriwijaya berusaha untuk memperluas wilayah kekuasaannya.

Tetapi hal tersebut harus berakhir dengan Sriwijaya berhasil untuk menguasai wilayah pulau Bangka dengan ditandainya Inskripsi Sriwijaya pada 686 M.

  • Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kota Kapur

Kehidupan ekonomi yang ada di kerajaan Kota Kapur tidaklah berbeda dengan Kerajaan lainnya yang berada di wilayah pesisir. Karena letak yang berada di pesisir atau dekat dengan laut, mereka membentuk sebuah perdagangan Maritim.

  • Kehidupan Sosial Kerajaan Kota Kapur

Masyarakat Kota Kapur memiliki hubungan sosial yang dapat berjalan dengan banyak pihak, hubungan tersebut juga terjadi dengan kawasan yang berada di luar daerah Bangka.

  • Kehidupan Agama Kerajaan Kota Kapur

Kehidupan Agama dari masyarakat Kota Kapur bisa dilihat dari peninggalan-peninggalan kerajaan yang berupa Arca Wisnu dan juga Arca Durga Mahisasuramardhini. Arca tersebut dapat disimpulkan bahwa agama yang kebanyakan dianut oleh masyarakat daerah setempat pada saat itu adalah Hindu-Waisnawa.

  • Kehidupan Budaya Kerajaan Kota Kapur

Kehidupan Budaya yang ada pada masyarakat Kota Kapur dipengaruhi oleh adanya hubungan dagang dengan banyak wilayah. Contoh kebudayaan yang bisa mencerminkan hal tersebut ialah pada Arca Dewa Wisnu yang menggunakan langgam pre Angkor.

Bukan hanya itu, budaya yang ada juga dapat dilihat dari tembikar yang dibuat oleh masyarakat dengan tipe Oc-Eo. Dimana tembikar tersebut merupakan bentuk dari akulturasi yang terjadi antara wilayah Kamboja dengan kerajaan Kota Kapur.

Tembikar tersebut berbentuk manik-manik yang terbuat dari batu carnelian serta adanya kepercayaan masyarakat daerah setempat.


Raja Kerajaan Kota Kapur

Belum ditemukannya literatur yang menjelaskan siapa saja yang pernah memimpin dari awal berdirinya kerajaan hingga masa runtuhnya. Karena hal tersebutlah, kini pusat dari Penelitian Arkeologi Nasional sedang berusaha untuk melakukan penelitian yang terkait dengan hal tersebut.


Peninggalan Kerajaan Kota Kapur

Kerajaan Kota Kapur juga meninggalkan beberapa peninggalan-peninggalan yang bersejarah dan masih bisa kita temui hingga saat ini. Lalu apa saja peninggalan tersebut? Simak penjelasan dibawah ini!

Contoh Peninggalan Kerajaan
Contoh Peninggalan Kerajaan
@www.jelajahbangka.com

Peninggalan kerajaan Kota Kapur. 

  • Dermaga

Dermaga merupakan tempat bersandarnya kapal-kapal yang singgah ke pulau Bangka. Hasil analisis yang dilakukan oleh Karbon C-14 memberikan hasil bahwa tiang kayu yang ada di dermaga tersebut sudah berusia sekitar 480 hingga 620 Masehi. Sedangkan untuk tali ijuk yang digunakan di dermaga sudah mencapai tahun 259 hingga 590 Masehi.

  • Papan Perahu Kuno

Bekas dari perahu kuno kerajaan Kota Kapur telah ditemukan oleh tim arkeolog pada tanggal 25 September 2007. Dimana penemuan tersebut berada di wilayah Sungai Kupang dan sisi barat sungai.


Penutup

Demikian penjelasan tentang kerajaan Kota Kapur, pembahasan yang dimulai dari sejarah,  masa kejayaan dan masa runtuhnya kerajaan, cerita kehidupan, silsilah raja dan juga peninggalan dari kerajaan Kota Kapur.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambahkan wawasan buat kalian semua terutama pada bidang sejarah, karena sejarah bukan untuk dilupakan, tapi sejarah untuk dijaga dan dirawat!


Kerajaan Kota Kapur
Sumber Refrensi:

@https://www.coinone.co.id/kerajaan-kota-kapur/
@https://www.sekolahmuonline.com/2019/08/kerajaan-kota-kapur-sejarah-indonesia.html

Tinggalkan komentar