Kerajaan Perlak : Sejarah, Raja, Peninggalan dan Masa Kejayaan

Kerajaan Perlak – Sejarah berdirinya Kerajaan perlak yang diperkirakan berdiri pada sekitar tahun 840 sampai dengan 1292 Masehi. Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam tertua dan juga kesultanan Islam pertama yang ada di Nusantara.

Di mana letak Kerajaan Perlak? Kesultanan tersebut terletak di pesisir timur daerah Aceh. Lalu bagaimana cerita sejarah dari mulai masa kejayaan, runtuhnya, cerita kehidupan dan silsilah raja beserta peninggalannya? Simak penjelasan berikut ini!


Sejarah Kerajaan Perlak

Kerajaan Perlak atau kesultanan perlak merupakan kerajaan islam tertua yang ada di Nusantara. Kerajaan tersebut tepatnya berada di wilayah pesisir timur daerah Aceh dan dibangun pada sekitar tahun 840 hingga 1292 Masehi

Kerajaan tersebut diberi nama Perlak, nama tersebut diambil dari nama sebuah kayu, yakni Kayu Perlak. Kayu tersebut merupakan kayu khas yang berada di daerah Perlak. Sehingga wilayah tersebut dijuluki sebagai Negeri Perlak. 

Sejarah Kerajaan Perlak
Sejarah Kerajaan Perlak
@https://satujam.com/

Sebelum terbentuknya Kesultanan Perlak, wilayah yang berada di Perlak merupakan wilayah dari kerajaan sederhana yang bercorak Hindu-Buddha, kerajaan tersebut bernama Kerajaan Perlak dimana di bawah kepemimpinan raja yang memiliki gelar Meurah atau yang berarti Maharaja. 

Pada saat masa kepemimpinan Pangeran Salman, yang merupakan seorang pangeran dengan darah Kisrah Persia, kerajaan tersebut semakin berkembang. Pada saat itu putri dari Pangeran Salman menikah dengan Muhammad Ja’far Shiddiq. Beliau seorang pendakwah yang berasal dari Negeri Arab dan akan menurunkan pendiri  Kesultanan Islam Pertama di Nusantara. 

Pada sekitar 790 Masehi, terdapat sebuah kapal layar yang berlabuh di Bandar Perlak. Kapal tersebut dipimpin oleh nahkoda yang berasal dari Kekhalifahan Abbasiyah dengan membawa seratus juru dakwah. Kapal tersebut ternyata datang dari Teluk Kambay, Gujarat, yang kemudian akan berlabuh di Bandar Perlak. 

Juru dakwah yang bernama Ali Ibn Muhammad Ja’far Shidiq merupakan seorang muslim Syiah yang sedang melakukan pemberontakan terhadap Khalifah Al-Makmum. Tetapi usaha tersebut gagal dan mengakibatkan ia yang diperintahkan untuk berdakwah keluar dari negeri Arab.

Sehingga pada saat waktu yang tidak terlalu lama, Ali Ibn Muhammad Ja’far mebikah dengan putri yanng berasal dari istana Perlak. Dari hasil pernikahan tersebut dikaruniai putra pertama yang diberikan nama Syed Maulana Abdul Aziz Syah. 

Sultan Alauddin Syed Maulana Abdul Aziz Syah merupakan raja pertama atau sultan pertama yang memerintah di Kesultanan Perlak. Beliau menjabat sebagai raja pada sekitar tahun 864 Masehi. 

Setelah beliau wafat, kepemimpinan digantikan oleh Sultan Alaidin Saiyid Maulana Alaidin Syaid. Beliau memerintah pada sekitar tahun 864 sampai dengan 888 Masehi, dan sultan selanjutnya yakni Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Syah beliau berkuasa pada pada tabun 888 sampai dengan 913 Masehi atau setara dengan 25 Tahun.

Adanya kondisi yang tidak kondusif dimana munculnya perang saudara antara pengikut Syiah dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang terjadi di Kesultanan Perlak menyebabkan tidak adanya pelantikan untuk kesultanan baru setelah 3 sultan tersebut wafat.

Tetapi pada saat kedua konflik tersebut mereka, tepatnya pada 2 tahun setelah konflik. Syed Maulana Ali Mughayat Syah dilantik untuk menjadi sukwan baru yang berada di Kesultanan Perlak. 

Perlak merupakan kerajaan yang memiliki hasil alam yang sering dikenal yakni Kayu Perlak atau kayu yang digunakan untuk pembuatan kapal. Pada abad ke-8 Kesultanan Perlak dikenal sebagai pemilik banyak pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan Internasional.

Sehingga banyaknya pendatang dengan tujuan untuk menyebarluaskan agama Islam. Lalu bagaimana cerita masa kejayaan dan runtuhnya Kesultanan Perlak? Simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Kerajaan Sunda

Masa Kejayaan Kerajaan Perlak 

Masa Kejayaan Kerajaan Perlak 
Masa Kejayaan
@https://i2.wp.com/

Kesultanan perlakenvapai puncak kejayaan pada saat dibawah kepemimpinan dari Sultan Makhdum Alauddin Malik Muhammad Amin II yang pada saat itu menjabat menjadi sultan antara tahun 1230 sampai dengan 1267 Masehi).

Kesultanan Perlak tersebut terkenal dengan sebutan daerah yang menghasilkan Kayu Perlak dengan kualitas tinggi untuk membuat kapal. Hal itu menyebabkan para pedagang yang berasal dari Gujarat, Arab dan juga India berbondong-bondong datang, sehingga hal tersebut memberikan dampak usaha yang semakin berkembang secara pesat. 

Perkawinan antara para saudagar muslim dengan penduduk setempat juga terjadi. Hal itu membuat agama Islam menjadi pusat penyebaran. Dibawah kepemimpinan Sultan Makhdum Alauddin Malik Muhammad Amin II kerajaan juga mengalami kemajuan baik dam bidang pendidikan Islam dan jiga perluasan dakwah

Runtuhnya Kerajaan Perlak

Runtuhnya Kerajaan Perlak
Runtuhnya Kerajaan
@https://cms.daihatsu.co.id/

Kesultanan perlak berakhir di bawah kepemimpinan Sultan Makhdum Alauddin Malik Abdul Aziz Johan. Beliau merupakan suami dari Putri Ganggang yang merupakan putri dari Sultan Makhdum Alauddin Malik Muhammad Amin II. 

Kesultanan tersebut runtuh pada saat Raja yang ke-18 yakni Sultan Makhdum Alauddin Malik Abdul Aziz wafat, sehingga Kesultanan Perlak bersatu dengan Kerajaan Samudra Pasai


Kehidupan Kerajaan Perlak

Kehidupan yang ada pada masyarakat Kesultanan Perlak dibagi menjadi 3 aspek yakni, Aspek Politik, Aspek Sosial dan Budaya, dan yang terakhir Aspek Ekonomi Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing aspek yang ada!

Baca Juga: Kerajaan Melayu
  • Kehidupan Politik Kerajaan Perlak

Kehidupan Politik Kerajaan Perlak
Kehidupan Politik
@https://www.hobbymiliter.com

Kerajaan Perlak pertama kali dipimpin dan didirikan oleh Sultan Syed Maulana Abdul Aziz Syah pada tahun 840 Masehi. Kerajaan Perlak atau kesultanan Perlak merupakan kerajaan yang menjadi lanjutan dari kerajaan yang berdiri sebelum kehadirannya agama Islam.

Sehingga dulu pada saat terbentuknya kerajaan ini hanya membawa 100 orang yang berasal dari Arab. Ia merupakan pendakwah yang dibawah oleh Nakhoda Khalifah dengan tujuan untuk menyebarluaskan agama Islam dengan berdakwah. 

Sehingga pada saat itu pendakwah dan juga pedagang yang berasal dari Arab mendorong para pemimpin dan juga penduduk asli untuk berpindah menjadi Agama Islam. Hal ini juga dilakukan dengan cara menikahkan anak dari nahkoda yang bernama Ali bin Muhammad bin Ja’far Shadiq dengan Makhdum Tansyuri yang merupakan adik dari Syahri Nuwi.

Dalam perkawinannya tersebut mereka dikaruniai anak yang diberi nama Alauddin Sayyid Maulana Abdul Aziz Syah yang merupakan seorang raja atau Sultan di Kesutanan Perlak dan memberikan perubahan di ibukota yang sebelumnya menjadi Banda Perlak menjadi Bandar Khalifah.

Tetapi pada masa dibawah kepemimpinan Sultan ketiga yakni Sultan Alauddin Maulana Abbas Syah mengalami konflik. Konflik tersebut melibatkan Ahlussunnah Wal Jama’ah dengan Syi’ah. Pada saat itu kesultanan dibagi menjadi 2 kelompok, yakni Dinasti Aziziyah dan juga Dinasti Meurah.

Dinasti tersebut diperkirakan telah memimpin selama kurang lebih 4 abad, yakni dimulai dari tahun 840 Masehi sampai dengan 1263 Masehi. Dinasti Aziziyah merupakan dinasti pertama dari raja-raja kesultanan Perlak, dan berlangsung selama 4 generasi.

Generasi tersebut antara lain, Sultan Abdul Aziz Syah (840 hingga 864), Sultan Abdurrahim Syah (864 hingga 888), Sultan Abbas Syah (888 hingga 913), Sultan Ali Mughayat Syah (915 hingga 918).

  • Kehidupan Sosial dan Budaya Kerajaan Perlak

Kehidupan Sosial Dan Budaya Kerajaan Perlak
Kehidupan Sosial dan Budaya
@https://dentmasoci.com

Kesultanan Perlak mengalami kemajuan dalam bidang pendidikan Islam dan juga perluasan dakwah Islamiah pada masa pemerintahan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II (622 hingga 662 H/1225 hingga 1263 M). 

Letak wilayah yang strategis membuat hasil alam yang berada di Kesultanan Perlak dikenal oleh masyarakat. Banyaknya para pedagang yang berasal dari Persia, Gujarat dan juga India yang datang ke wilayah Perlak. Hal ini dikarenakan wilayah tersebut dikenal dengan kayu yang memiliki kualitas bagus untuk pembuatan kapal, tak i kayu prak. 

Sehingga karena banyaknya pedagang yang beragama Islam juga turut menyebarluaskan agama tersebut di wilayah Kesultanan Perlak. Hal tersebut juga mempengaruhi perubahan dari sosial dan juga budaya bagi masyarakat. Seperti strategi-strategi dari perdagangan.

  • Kehidupan Ekonomi Kerajaan Perlak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Perlak
Kehidupan Ekonomi 
@https://asset.kompas.com/

Demikian penjelasan tentang Kesultanan Perlak atau Kerajaan Perlak, pembahasan yang dimulai dari sejarah, masa kejayaan dan masa runtuhnya kerajaan, cerita tentang kehidupan masyarakat yang ada pada saat itu, silsilah raja dan juga peninggalan dari kerajaan Perlak 

Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambahkan wawasan buat kalian semua terutama pada bidang sejarah, karena sejarah bukan untuk dilupakan, tapi sejarah untuk dijaga dan dirawat!

Baca Juga: Kerajaan Tidore

Raja Kerajaan Perlak

Siapa raja Kerajaan Perlak? Kesultanan Perlak juga dipimpin oleh beberapa orang yang pernah menjabat sebagai raja. Berikut ini merupakan daftar raja-raja dari Kesultanan Perlak.

Silsilah Kerajaan Perlak

  1. (840-864) Sultan Abdul Aziz Syah 
  2. (864-888) Sultan Abdurrahim Syah 
  3. (888-913) Sultan Abbas Syah 
  4. (915-918) Sultan Ali Mughayat Syah 
  5. (918-922) Sultan Abdul Kadir Syah Johan Berdaulat 
  6. (922-946) Sultan Mohammad Amin Syah Johan Berdaulat 
  7. (946-973) Sultan Abdul Malik Syah Johan Berdaulat 
  8. (976-988) Sultan Mahmud Shah  in Perlak Baroh and 
  9. (976-1012)  Sultan Ibrahim Syah in Perlak Tunong.
  10. (1012-1059) Sultan Ibrahim Syah 
  11. (1059-1078) Sultan Mansur Syah 
  12. (1078-1108) Sultan Abdullah Syah Johan Berdaulat 
  13. (1108-1134) Sultan Ahmad Syah Johan Berdaulat 
  14. (1134-1158) Sultan Mahmud Syah Johan Berdaulat 
  15. (1158-1170) Sultan Usman Syah Johan Berdaulat 
  16. (1170-1196) Sultan Muhammad Syah Johan Berdaulat 
  17. (1196-1225) Sultan Abdul Jalil Syah Johan Berdaulat 
  18. (1225-1263) Sultan Muhammad Amin Syah 
  19. (1263-1292) Sultan Abdul Aziz Syah

Peninggalan Kerajaan Perlak 

Kerajaan Perlak juga meninggalkan beberapa bukti peninggalan-peninggalan yang ada.

Peninggalan Kerajaan Perlak

  • Mata Uang Kerajaan 

Mata uang kerajaan tersebut dibedakan menjadi tiga jenis yakni, dirham atau emas (terdapat tulisan Sultan dan Al A’la pada masa pemerintahan Sultan Makhdum), mata uang yang kedua yakni Kupang yang memiliki tulisan di dua sisinya (Terdapat tulisan Syah Alam Barisyah dan Dhuribat Mursyid Am), dan mata uang yang terakhir adalah yang terbuat dari tembaga dan kuningan.

  • Makam Raja Benoa

Makam ini terletak di pinggir pantau Trenggulon dengan batu niasan yang bertuliskan huruf Arab.

  • Stempel Kerajaan.

Stempel ini merupakann stempel yang memiliki tulisan dengan bentuk pola Arab dengan tulisan Al Watsiq Billah Kerajaan Negeri Bendahara Sanah 512.


Penutup

Demikian penjelasan tentang Kesultanan Perlak atau Kerajaan Perlak, pembahasan yang dimulai dari sejarah, masa kejayaan dan masa runtuhnya kerajaan, cerita tentang kehidupan masyarakat yang ada pada saat itu, silsilah raja dan juga peninggalan dari kerajaan Perlak 

Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambahkan wawasan buat kalian semua terutama pada bidang sejarah, karena sejarah bukan untuk dilupakan, tapi sejarah untuk dijaga dan dirawat!


Kerajaan Perlak
Sumber Referensi

@https://wawasansejarah.com/kesultanan-perlak-840-1292-m/
@https://sejarahkita.com/kehidupan-politik-ekonomi-sosial-dan-budaya-kerajaan-perlak/
@https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/kesultanan-islam-pertama-ini-sejarah-kerajaan-perlak/
@https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/30/204446579/kerajaan-perlak-sejarah-puncak-kejayaan-dan-kemunduran

Tinggalkan komentar