45+ Contoh Pantun Agama : Islam 2 Baris, 4 Baris Penuh Makna

Pantun Agama – Istilah pantun telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Turut dihadirkan dalam pelajaran sekolah, pantun menjadi salah satu seni yang terus dilestarikan hingga kini.

Pantun agama termasuk jenis yang banyak dibuat dengan tujuan memberi nasehat. Tidak heran, agama menjadi pedoman yang mendampingi kehidupan manusia. Pantun menjadi sumber daya yang berperan dalam menggabungkan pesan-pesan dari agama.

Sebagai seni yang telah ada sejak zaman dahulu, fungsi pantun semakin beragam seiring berkembangnya zaman. Mulai dari yang menghibur, memberi nasehat, bahkan mempromosikan sesuatu.

Saat ini semakin banyak pantun yang mengangkat tema besar agama. Wajar, mengingat pantun dapat dimodifikasi dengan penggunaan kata yang beragam, unik, namun tetap sarat makna.

Pantun Agama


Pengertian Pantun Agama

Pantun termasuk jenis puisi yang terdapat dalam blantika sastra Indonesia. Meski termasuk dalam rumpun yang sama, ada perbedaan yang cukup terlihat di antara keduanya.

Pantun memiliki karakteristik utama berupa akhiran yang senada. Hal ini tidak berlaku pada puisi yang relatif lebih bebas dalam tatanan kalimatnya.

Dalam pantun, ada aturan yang pasti. Jumlah per baitnya berisi empat baris dan memiliki nada akhir sama. Meski terkesan kaku, justru di sanalah letak keunggulan pantun.

Dengan adanya aturan tersebut, kreatifitas penulis semakin diuji. Bagaimana penulis dapat mengembangkan tulisan yang bermakna dan menarik namun tetap mengikuti kaidah yang berlaku.

Pantun dengan tema agama sendiri bukanlah hal yang baru. Dalam pantun agama terdapat pesan yang bertujuan menyadarkan pembaca akan nilai-nilai positif dalam agamanya.

Melalui pantun, pesan agama perlu disampaikan dengan susunan bahasa yang baik. Hal ini bisa dikatakan gampang-gampang sulit, karena mengusahakan agar pembaca menikmati bacaan sekaligus menyerap maknanya.

Baca Juga: Pantun Cinta


Contoh Pantun Agama dan Artinya

Di Indonesia, terdapat enam agama yang telah diakui oleh pemerintah. Masyarakat yang majemuk dengan kultur dan agama yang berbeda menjadikan Indonesia memiliki daya tariknya sendiri.

Pantun, yang termasuk dalam budaya Indonesia juga banyak mengusung tema keagamaan. Berikut contoh pantun yang topiknya mengenai agama:

1. Pantun Agama Islam

Pantun Agama Islam

Islam adalah agama yang dianut mayoritas masyarakat Indonesia. Dalam ajaran Islam, terdapat banyak hal bermanfaat yang bisa diterapkan ke hidup seseorang.

Salah satu contoh sikap yang terpuji adalah toleransi terhadap sesama, terutama di Indonesia yang sangat multikultural. Pantun di bawah ini akan menggambarkan hal tersebut:

 

Seorang anak berdiri di sudut jalan

Aku datang menghampirinya

Rasulullah yang kutahu sangat toleran

Tidak membedakan karena agama

 

 

Wajah yang kau gambar sangat rupawan

Entah diturunkan dari siapa

Bersyukur keluarga menghargai perbedaan

Tak memaksa orang berlaku serupa

 

 

Ia kan segera pulang karena lelah

Dengan sepatu yang talinya ditarik

Dari sikap penuh toleransi itulah

Orang lain turut bersikap baik

 

 

Samar terdengar suara berteriak

Anak itu tak dibolehkan berlari

Masalah tak bisa ditolak

Semua orang punya teka-teki sendiri

 


2. Pantun Agama Tentang Sedekah

Pantun Agama Tentang Sedekah

Sedekah merupakan bagian dari ilmu agama manapun. Bersedekah merupakan kegiatan dimana seseorang membagikan sebagian dari miliknya untuk orang lain yang memerlukan.

Sebagai umat beragama sangat disarankan untuk bersedekah sehingga dirinya diliputi berkah. Pantun ini akan membahas seputar topik sedekah:

 

Libur panjang yang dinanti telah tiba

Boleh senang tapi jangan lupa daratan

Hari ini waktu gajian tiba

Semua menghitung jumlah keterlambatan

 

 

Yuni sibuk memandangi kulit durian

Ingin segera cicipi bersama Amin

Hanya satu yang biasa saja saat gajian

Apa mungkin keuangannya terjamin?

 

 

Kakak pergi ke kamar untuk timbang

Berat badan mengkhianati usahanya

Ia bilang keuangannya cukup

Tak sabar membagi hasil kerja kerasnya

 

 

Ingin nikmati kesendirian di hutan

Samar-samar terdengar suara tekukur

Melihat anak tersenyum ia bagi makanan

Rasanya hati semakin bersyukur

 

Berdasarkan pantun di atas, dijelaskan mengenai pentingnya menyedekahkan sebagian dari apa yang dimiliki untuk orang lain yang memerlukan bantuan.

Sedekah tidak harus besar, yang penting hati yang ikhlas untuk berbagi dan bukan demi mencari pengakuan orang lain. Dari keikhlasan tersebut justru menimbulkan rasa senang yang sebenarnya, seperti melihat kebahagiaan orang yang dibantu.


3. Pantun Agama Tentang Surga dan Neraka

Pantun Agama Tentang Surga Dan Neraka

Saat menjelaskan tentang agama, tidak jarang seseorang membawa neraka serta surga untuk menguatkan motivasi orang lain. Hal ini tidak salah, namun jika digunakan berlebih akan terasa tidak tulus dan hanya mengandalkan hukuman dan reward semata.

Padahal hubungan manusia dengan Tuhan lebih dari itu, terlebih ada cara lainnya yang bisa digunakan untuk mengajak seseorang mengingat Tuhan.

 

Hujan terlihat betah menunggu lama

Nampaknya belum akan berhenti

Seringkali aku diceritakan guru agama

Hukuman anak bandel di neraka nanti

 

 

Suara di tumpukan koran mengundang tanya

Tikus hitam berlari buatku menganga

Di benakku sebuah suara bertanya

Apa aku nurut karena takut neraka?

 

 

Sudah malam jangan gunting kuku

Mending mengunyah nasi di tatami

Heran mengapa neraka disebut melulu

Untuk menakut-nakuti kami

 

 

Berpijak di atas lantai keramik

Dingin menjalar di kaki eyang kakung

Jaga sikap saat ajak orang berbuat baik

Hadirkan rasa aman dan didukung

 

Pantun ini menggambarkan tentang peran surga dan neraka yang seringkali disalahgunakan untuk memaksa seseorang agar menaati aturan agama.

Bukannya dengan pendekatan yang suportif dan bertahap, banyak orang membawa embel-embel surga neraka. Padahal seseorang akan lebih mudah menerima sesuatu dengan perlakuan yang memanusiakan dan saling menghargai.

Baca Juga: Pantun Gombal


4. Pantun Agama Tentang Shalat

Pantun Agama Tentang Shalat

Sebagai umat Muslim, shalat ibarat tonggak utama yang menjadi bentuk kedekatan seseorang dengan Tuhan. Saat ini, budaya kerja kerap kali membuat seseorang lalai untuk menunaikan ibadah.

Saat ada masalah seseorang cenderung ingat akan ibadah, namun jika sedang gembira acapkali ibadahnya terlupakan. Pantun berikut akan mengusung tema seputar shalat:

 

Jalan di kebun tercium aroma melati

Kalau di film India ada yang menari

Kerja hingga lelah enggan berhenti

Shalat lima menit tapi enggan berdiri

 

 

Rumah megah itu punya banyak luka

Sibuk sendiri tak pernah ajukan tanya

Shalat bukan kewajiban belaka

Namun dekatkan jiwa ke pencipta

 

 

Adik ajak teman bermain dadu

Kakak senyum melihat adik ceria

Berdoa di tengah malam yang syahdu

Nikmat di tengah riuhnya dunia

 

 

Sehari makanlah dua atau tiga kali

Segera tidur agar tidak terjaga

Kenapa shalat harus lima kali

Bagiku, sebagai jeda tuk bernafas lega

 

Dalam pantun, digambarkan mengenai kewajiban shalat yang kerapkali diabaikan karena kesibukan bekerja maupun hal lainnya. Penulis bermaksud memberi nasihat pada pembacanya agar tidak melihat shalat sebagai sebuah kewajiban saja.

Melainkan, sebuah kesempatan untuk terhubung dengan Tuhan dan menyampaikan perasaan pribadi tanpa khawatir dihakimi seperti yang dilakukan sesama manusia.


5. Pantun Agama Tentang Kesehatan

Pantun Agama Tentang Kesehatan

Menjaga kesehatan merupakan upaya untuk mensyukuri berkah dari Tuhan. Pantun agama tidak hanya berkisar tentang ibadah dan ketaatan akan perintah Tuhan, namun juga bagaimana merawat diri.

Merawat kesehatan termasuk bentuk syukur akan anugerah Tuhan yang didambakan banyak orang. Puisi berikut akan berbicara mengenai pentingnya kesehatan dalam ilmu agama:

 

Iring-iringan mobil menyambut karunia

Yogi melangsungkan pernikahannya

Saat di tengah kesibukan dunia

Tubuh lupa tuk didengar suaranya

 

 

Makan lalu tak gosok gigi makin lumrah

Kadang tidur hingga esok harinya

Tubuh diabaikan sampai ia marah

Tuhan berikanmu tubuh yang baik

 

 

Seramai apapun ia tetap butuh ruang

Di tengah dunia dengan opininya

Dalam kalut tubuh mulai tumbang

Berharap kau perhatikan kebutuhannya

 

 

Siang ini ada tiga orang tamu

Disambutnya seperti seorang raja

Kerja jangan sakiti tubuh dan mentalmu

Sayangi anugerah Tuhan yang istimewa

 

Pantun tersebut menjelaskan bahwa kesehatan merupakan kondisi yang istimewa. Seringkali saat sehat, manusia menganggapnya hal biasa.

Padahal ketika sakit, akan terasa bahwa kesehatan adalah nikmat Tuhan yang tak terkira. Merawat kesehatan termasuk bentuk ibadah, karena menghargai ciptaan Tuhan dan juga meningkatkan peluang akan hidup yang lebih baik daripada jatuh sakit.


6. Pantun Agama Tentang Lingkungan

Pantun Agama Tentang Lingkungan

Manusia dianugerahkan alam semesta yang menawarkan keindahannya. Di bumi yang diciptakan Tuhan ini, manusia diharapkan bisa menjaga kelestariannya dimulai dari lingkungan sekitar.

Apabila diabaikan, bumi bisa semakin sakit karena banyaknya paparan dari aktivitas manusia yang terus mencemari lingkungan.

 

Kami diajarkan memancing ikan

Latih kesabaran yang berguna untuk diri

Sekarang bumi semakin memprihatinkan

Mulai dari melihat negara sendiri

 

 

Kau suka susu dicampur gula aren?

Manisnya buat hati lebih ringan

Banjir, tanah longsor, kebakaran, gagal panen

Semua dari kita punya peran

 

 

Kuingin bercengkrama dengan beruang

Bukan boneka, ingin lihat aslinya

Sampah makanan yang kita buang

Berdampak ke lingkungan ciptaan-Nya

 

 

Kerasnya opinimu melebihi batu

Ada saatnya itu perlu ditahan

Daripada mengeluh lakukan sesuatu

Perbanyak ilmu, berkah dari Tuhan

 

Menjaga lingkungan termasuk bentuk ibadah sebagai manusia yang memiliki keistimewaan berupa akal pikiran. Tidak ada makhluk selain manusia yang bisa mulai berbuat sesuatu demi bumi yang lebih baik hingga generasi penerus. Semua bisa bermula dari hal sederhana yang dapat dilakukan dari lingkungan rumah sendiri.


7. Pantun Agama Tentang Ikhlas

Pantun Agama Tentang Ikhlas

Ikhlas merupakan kata yang sering terdengar dan diucapkan dalam nasihat dan ilmu agama. Meski begitu, ternyata mempraktikkan keikhlasan tidak semudah mengucapkannya. Masih banyak orang yang sulit untuk ikhlas dalam hal kecil sekalipun. Dalam pantun ini akan dibahas mengenai ikhlas:

 

Di terik siang menghirup es degan

Sebagai detoks untuk perutnya

Bila ada yang perlu bantuan

Segera bantulah dirinya

 

 

Di tengah acara ia sibuk berangan

Ingin pulang baca buku favoritnya

Kadang bantuan kecil yang kita berikan

Dapat menjadi sinar di tengah gelapnya hati

 

 

Di kelas ini jangan lupa bawa alas

Nanti bagi kue ke kelas umum

Seringkali orang salah paham soal ikhlas

Banyak yang sombong di muka umum

 

 

Sulit ambil buku butuh bantuan

Rak atas perlu tangan yang lebih panjang

Berbuat baik berharap ridho Tuhan

Dan rasa hangat dari hati seseorang

 

Bicara tentang keikhlasan, siapa saja bisa menggabungkan bahwa ikhlas itu penting. Kendati demikian, belum banyak yang benar-benar menerapkan ikhlas.

Selalu ada harapan akan dilihat atau diketahui orang lain akan perbuatan baiknya. Pantun tersebut mencoba menjelaskan bahwa hal terpenting adalah perasaan senang ketika melihat orang lain terbantu berkat tindakan kecil kita.


8. Pantun Agama Tentang Cinta

Pantun Agama Tentang Cinta

Cinta merupakan hal yang kompleks. Semua orang bisa merasakan, menerima, dan memberikan cinta. Meski begitu, tidak semua cinta memiliki dampak yang positif namun bisa jadi sebaliknya.

Dalam agama, Tuhan mengajarkan untuk membagi cinta kepada sesama manusia maupun makhluk lain seperti hewan. Berikut pantun agama mengenai cinta:

 

Di toko itu ada laki-laki

Mengapit dua buku di lengan

Mencintai kebaikan yang dimiliki

Bukan berharap pada hal yang meragukan

 

 

Nada musik asyik berirama

Melantun sambil mengerjakan tanggungan

Beri cinta sewajarnya tuk sesama

Sampaikan cinta yang utuh pada Tuhan

 

 

Mari mampir ke pabrik coklat

Yang hitam baik untuk jantung kita

Jauhi cinta yang menghimpit erat

Bukan yang ekspektasi belaka

 

Pada pantun cinta tersebut, tergambar persoalan mengenai cinta yang sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Agama menghimbau umatnya untuk membagikan cinta yang dimilikinya kepada sesama makhluk hidup.

Tentunya cinta yang diberikan bukanlah sesuatu yang destruktif. Melainkan cinta yang memberdayakan, menghadirkan rasa aman dan berkembang satu sama lain.

Baca Juga: Pantun Jenaka


9. Pantun Agama Jenaka

Pantun Agama Jenaka

Menyebarkan ilmu agama bisa disampaikan dengan berbagai cara, asalkan secara positif dan tidak memaksakan. Salah satunya melalui pantun yang bernada jenaka.

Tidak dapat dipungkiri bahwa humor merupakan hal yang meningkatkan emosi positif seseorang. Humor yang tepat bisa membuat orang lain mau mendengarkan dan tertarik akan sesuatu. Berikut pantun jenaka seputar agama:

 

Ada sisa masakan sandung lamur

Tumpah disenggol kucing tetangga si Juju

Kemarin janji berdoa sebelum tidur

Hari ini lelap tak ganti baju

 

 

Makanan sisa malas dibersihkan

Tak lama kemudian diserbu lalat

Ada masalah mengadu pada Tuhan

Saat hati senang “apa itu shalat?”

 

 

Lihat film keren bawa senjata ta

Apa daya gunting kuku saja takut

Tuhan bukan stasiun kereta

Yang didatangi saat butuh dan kalut

 

 

Senja mendung saatnya jalan keluar

Udara segar luar ruangan

Saat tak ada lagi yang mendengar

Tuhan ada dengan secercah harapan

 

Di pantun tersebut, tergambar mengenai sosok manusia yang seringkali melupakan Tuhan. Pada saat mengalami keterpurukan atau masalah yang berat.

Barulah mengingat nama Tuhan dan jika sedang senang justru sering dilupakan. Manusia dapat memulai dari hal terkecil seperti rutin berdoa sehingga dapat senantiasa ingat akan Tuhan.


10. Pantun Agama Nasehat

Pantun Agama Nasehat

Setiap agama memiliki caranya masing-masing untuk beribadah kepada Tuhan. Semuanya mengajarkan kebaikan antar sesama makhluk hidup.

Melalui pantun yang berisi nasehat, umat beragama juga bisa mengingat Tuhan dan mensyukuri berbagai karunia-Nya. Berikut pantun yang menyelipkan nasehat untuk pembacanya:

 

Tulang ayam tulang ikan

Mana yang lebih gurih rasanya

Agama ada untuk kebaikan

Sebenarnya itulah intinya

 

 

Terbang ke Bali naik pesawat udara

Pulangnya pada hari kerja

Mampir ke rumah saudara

Seiman atau tidak sama saja

 

 

Eyang putri dipanggil uti

Suka membuat puding yang dingin

Bila masih ada ruang di hati

Sisihkan untuk perdamaian batin

 

 

Pinjam sikat gigi punya mama

Punya sendiri ternyata di laci

Untuk apa menyanjung tinggi agama

Bila saling sombong dan benci

 

Dalam pantun nasehat tadi, tergambar bahwa semua agama sebenarnya memiliki unsur dan nilai positif akan kehidupan.

Apabila ada yang menafsirkannya menjadi jalan untuk mencari musuh, bersikap lebih eksklusif bahkan melibatkan kekerasan tentu sudah melenceng dari ajaran.

Dengan memahami nasehat dari agama secara mendalam, manusia diharapkan mengendalikan diri dari godaan untuk sombong atau saling benci.


Penutupan

Itulah pengertian serta contoh dari pantun agama disertai dengan maknanya. Terlihat bahwa topik ini bisa dikembangkan menjadi banyak topik, apalagi agama merupakan hal krusial yang dimiliki hampir semua warga Indonesia.

Hubungan manusia dengan Tuhan sudah semestinya menjadi hal yang dimaknai secara mendalam, bukan hanya tentang menghindari hukuman neraka dan mengharapkan nikmat surga.

Sebagai opsi lain untuk menyebarkan kebaikan dari ilmu agama, pantun bisa menjadi sarana yang tepat. Hal ini karena pantun ditulis dengan kalimat pendek namun bermakna.

Sehingga pembaca tidak mudah jenuh namun tetap tersadarkan. Merancang pantun yang membahas agama bisa menjadi jalan positif untuk mengajak orang lain mengingat keberkahan Tuhan.

Pantun Agama

Tinggalkan komentar