21+ Pantun Penutup Pidato : Wassalamualaikum Sunda Jawa

Pantun Penutup Pidato – Berbagai jenis karya sastra pada masa sekarang memang semakin berpotensi untuk dijadikan sebagai pelengkap terbaik dalam berbagai situasi yang ada.

Misalnya pada masa sekarang ini, semakin mudah pula ditemukan beberapa pantun penutup pidato dengan pilihan sampiran ditambah isi yang bervariasi.

Pantun ini juga dianggap mampu memberikan hal-hal yang baru saat ini. Secara garis besar, jenis karya sastra seperti pantun ini memang memiliki popularitas yang semakin tinggi dan mudah disesuaikan dengan situasi.

Ditambah lagi, untuk membuat pantun yang sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki, setiap orang biasanya tidak memerlukan waktu yang begitu banyak. Bahkan ada yang bisa membuat pantun dalam beberapa menit saja.

Jenis karya sastra pantun yang biasanya ditemukan saat ini memiliki keterkaitan erat dengan berbagai kepentingan, salah satunya ketika menyampaikan pidato.

Apalagi mengingat bahwa pidato sejak awal memberikan kesan yang formal bahkan bisa dikatakan terkadang membosankan terutama menuju bagian yang terakhir.

Walaupun begitu, pantun ini tetap dimasukkan ke dalam rekomendasi penutup. Menjadikan pantun sebagai pengiring yang tepat dalam menyampaikan pidato ke banyak orang tentu saja tidak dapat dilakukan tanpa adanya persiapan.

Ditambah lagi, tidak semua orang yang menyampaikan pidato memiliki kemampuan yang mumpuni untuk membuat pantun penutup pidato yang memang tepat. Sebelum memilih untuk mencoba pantun ini, silahkan simak uraian ini:


Apa Itu Pidato?

Terdapat aspek yang tentu saja harus dipahami sejak awal terutama jika memang ingin mempertemukan antara pantun dengan pidato. Hal ini berkaitan dengan apa yang bisa dipahami dari pidato yang biasanya mudah untuk ditemukan di berbagai situasi yang ada.

Apalagi pidato ini bisa disaksikan secara langsung oleh khalayak umum. Secara sederhana pidato bisa dipahami sebagai sebuah proses pengungkapan pikiran dari seseorang ataupun perwakilan dari lembaga dengan tujuan yang berbeda-beda.

Misalnya, ada jenis pidato yang sejak awal dikhususkan untuk urusan kampanye dalam urusan politik dan ada juga yang bersifat nonformal. Selain itu, masih ada jenis pidato yang digunakan untuk menghibur.

Baca Juga: Pantun Perkenalan


Hubungan Antara Pantun dan Pidato

Aspek yang berikutnya ini juga jangan sampai dilewatkan untuk diketahui pula sejak awal jika ingin menggunakan jenis pantun penutup pidato. Hal ini dikarenakan sebenarnya sudah ada keterkaitan yang dimiliki oleh karya sastra pantun dengan pidato yang dianggap jauh lebih formal.

Selain itu, proses pembuatan pidato juga berbeda dengan pembuatan pantun. Kemudian secara sederhana, hubungan yang dimiliki oleh pantun dan pidato sebenarnya tidak dapat dipahami dalam urusan sastra karena perbedaan sumbernya.

Berbeda dengan pantun yang bisa dianggap sebagai salah satu jenis karya sastra bersama dengan puisi, pidato berada di pihak lainnya. Pidato tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu karya sastra.

Sementara itu, untuk hubungan yang dimiliki baik oleh pidato maupun pantun bisa dilihat dari segi praktis ketika keduanya digunakan langsung. Ketika pidato dan pantun dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, biasanya keduanya bisa bertemu untuk saling melengkapi kebutuhan satu sama lain.

Tidak heran jika biasanya pantun dimasukkan ke dalam selipan pidato.


Mengapa Pantun Tepat untuk Menutup Pidato?

Berkaitan dengan apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada juga informasi mengenai pantun penutup pidato yang jangan ketinggalan pula untuk dipahami.

Secara garis besar, pantun memang lebih sering dijadikan sebagai selipan ketika seseorang menyampaikan pidato jika dibandingkan dengan hal yang sebaliknya.

Apalagi pidato biasanya memang mendapatkan porsi yang jauh lebih banyak. Memilih untuk menggunakan pantun sebagai selipan sekaligus pelengkap dalam sebuah pidato tidak dapat dilakukan secara sembarangan dan memerlukan persiapan dahulu.

Proses persiapan ini biasanya berkaitan dengan dimana posisi dan waktu yang diberikan untuk pantun ketika diputuskan untuk dijadikan pengiring terbaik. Namun menjadikannya sebagai penutup pidato bisa dikatakan sebagai pilihan terbaik.

Beberapa orang memandang pantun sebagai sesuatu yang bersifat menyegarkan terutama ketika diletakkan pada bagian akhir setelah selesai menyampaikan pidato masing-masing.

Hal ini dikarenakan apa yang disampaikan melalui pantun biasanya jauh lebih singkat daripada karya sastra yang lainnya jika nantinya digunakan. Pantun juga bisa menjangkau para generasi muda dengan lebih mudah.


Kumpulan Pantun yang Cocok untuk Menutup Pidato

Setelah memahami apa itu pidato dan seperti apa keterkaitan yang dimiliki dengan pantun, sebaiknya juga mengetahui beberapa informasi penting ini.

Kali ini, akan dijelaskan dan disajikan beberapa contoh pantun penutup pidato yang tepat dan terbaik yang bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Ditambah lagi, kebutuhan akan jenis pantun ini semakin banyak sekarang. Seiringan dengan berjalannya waktu dan banyaknya kebutuhan yang ada pada masa sekarang, semakin banyak pula yang mencari contoh pantun ini.

Contoh pantun ini biasanya juga disajikan dalam berbagai bentuk sampiran dan isi yang menarik yang bisa disesuaikan dengan situasi masing-masing. Jangan sampai ketinggalan, berikut ini contoh pantun penutup pidato:


1. Pantun Menutup Pidato yang Lucu

1. Pantun Menutup Pidato Yang Lucu

Sedangkan untuk contoh pantun penutup pidato yang berikutnya ini lebih berkaitan dengan tujuan untuk membuat suasana masing-masing menjadi lebih asik. Kali ini, jenis pantun yang akan diberikan dan bisa dijadikan sebagai contoh adalah pantun dengan kesan yang asik dan lucu.

Beberapa contoh pantun berikut ini bisa dimasukkan pilihan yang tepat:

Makan buah di piring

Piring dengan berbagai hiasan

Jangan sampai overthinking

Mari tutup dengan memaafkan

 

 

Beli minum sana sini

Saat pergi belanja

Jangan lupa akhiri ini

dengan senyum yang bahagia

 

 

Kalau ada hiasan

Jangan sampai dilewatkan

Kalau ada kesalahan

Mohon langsung dimaafkan


2. Pantun Khusus Penutup Pidato yang Islami

2. Pantun Khusus Penutup Pidato Yang Islami

Untuk jenis pantun yang ketiga ini juga jangan sampai ketinggalan untuk diketahui terutama jika sedang menyampaikan pidato yang memang khusus.

Jenis pidato yang bersifat khusus ini berkaitan erat dengan situasi yang biasanya dilingkupi dengan penonton yang memang menganut agama Islam.

Jangan sampai dilewatkan begitu saja, simak beberapa contoh berikut ini:

Bunga mawar bunga melati

Jangan lupa hirup baunya yah

Ambil hikmah dari pidato ini

Wabillahi taufik walhidayah

 

 

Pergi ke sana demi kudapan

Kudapan dengan daun salam

Mari ucapkan perpisahan

Bilang saja waalaikumsalam

 

 

Buah apel buah mangga

Makan kesukaan kita

Sejahtera bagi Anda

Salam selalu lindungi kita


3. Pantun Menutup Pidato dengan Bahasa Inggris

3. Pantun Menutup Pidato Dengan Bahasa Inggris

Berikutnya ada juga contoh dari pantun penutup pidato yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya asalkan memang memiliki situasi yang sesuai.

Situasi yang dimaksud kali ini lebih berkaitan dengan jenis pendengar pidato yang memang berbicara dalam bahasa Inggris atau memahami bahasanya.

Simak beberapa contoh pantun yang menarik untuk dicoba saat ini:

Mother busy in rice cooking

Cooking rice for family

We say goodbye for leaving

Your coming not make me lonely

 

 

Going to the uncle’s place

Going there by riding a plane

Hopefully my speech is impressed

See you again in good condition

 

 

Get up early for sports

Exercising by riding a bicycle

Greetings from me and support

Thank you for listening presented article

Baca Juga: Pantun Pernikahan


4. Pantun untuk Penutup Pidato Pernikahan

4. Pantun Untuk Penutup Pidato Pernikahan

Untuk contoh pidato yang cocok sebagai pilihan terbaik dalam menutup pidato ini, setiap orang juga perlu menyesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Kali ini, ada beberapa contoh pidato yang lebih berfokus pada situasi yang berkaitan dengan acara pernikahan yang sedang digelar dan dirayakan.

Ketahui beberapa contoh pidato berikut ini sebelum nantinya mencoba langsung:

Penting itu sarapan dulu

Agar makin sehat semua

Mari kita akhiri dulu

Agar pengantin bisa bahagia

 

 

Ada adzan oleh bilal

Magrib tiba baru dimulai

Semoga ini menjadi awal

Bahagia untuk mempelai

 

 

Ada akhirat ada dunia

Semua ingin kebahagiaan

Mari kita doakan semua

Sejahtera untuk pernikahan


5. Pantun Menutup Pidato yang Tampak Bijaksana

5. Pantun Menutup Pidato Yang Tampak Bijaksana

Sementara itu di sisi lain, ada juga contoh pantun yang lainnya yang jangan sampai dilewatkan untuk dijadikan sebagai pilihan terbaik.

Contoh pantun yang dibahas kali ini lebih menunjukkan kesan yang bijaksana demi mencapai audiens yang sesuai dengan harapan masing-masing.

Berikut ini beberapa contoh pantun untuk menutup pidato dengan bijaksana:

Punya kaki punya tangan

Dimiliki untuk dunia ini

Tolong maafkan kekurangan

Sebelum kita akhiri di sini

 

 

Pagi hari makan bubur

Makin nikmat dengan susu

Semoga kita panjang umur

Berjumpa di lain waktu

 

 

Ada cinta yang sepihak

Ada kasih yang dibagi

Terima kasih sudah menyimak

Mari berjumpa lain kali


6. Pantun Penutup Pidato yang Unik

6. Pantun Penutup Pidato Yang Unik

Sedangkan untuk beberapa contoh pidato yang berikut ini bisa dimanfaatkan jika memang ingin mencoba pantun yang unik dan jarang digunakan.

Walaupun begitu, tetap tidak dapat dimungkiri terkadang ada beberapa orang yang menyampaikan pidato dengan menggunakan salah satu atau beberapa pantunnya.

Jangan sampai ketinggalan dan dilewatkan, berikut ini pantun yang direkomendasikan:

Buah mangga buah pisang

Dimakan bersama tanpa pilu

Mari kita akhiri sekarang

Semoga Anda bahagia selalu

 

 

Cari merak demi bulu

Merak sampai beribu-ribu

Cukup di sini dulu

Sampai jumpa lain waktu

 

 

Warna biru warna merah

Dipilih untuk beli celana

Jangan sampai menyerah

Mari selalu berusaha

Baca Juga: Pantun Perpisahan


7. Pantun Penutup Pidato Bahasa Daerah

7. Pantun Penutup Pidato Bahasa Daerah

Selanjutnya yang terakhir ada juga jenis pantun pidato yang lainnya yang bisa dijadikan sebagai pilihan dengan menggunakan bantuan dari bahasa daerah.

Misalnya ada jenis pantun yang sejak awal menggunakan berbagai kata dalam bahasa daerah seperti Jawa ataupun Sunda sesuai kebutuhan.

Berikut beberapa pantun yang bisa dipilih untuk menutup acara pidato:

Mangan apel dino iki

Kadung podo tresno

Kulo nderek sakniki

Mugo saget bahagia

 

 

Heng usah podo wedi

Lak mageh mangan maning

Kadung mari saiki

Nawi mbesok ketemu maning

 

 

Banyaklah kayu di dalam rimbo

Ado nan ketek ado nan gadang

Sekian dulu nan dari ambo

Beko dilanjutkan dek nak nan di belakang


Penutup

Jenis pantun penutup pidato pada masa sekarang memang sudah semakin mudah untuk ditemukan sehingga setiap orang tidak perlu merasa khawatir lagi.

Apalagi mengingat beberapa orang memang memandang beberapa pantun ini sebagai potensi yang besar untuk dicoba dan mendapatkan perhatian yang lebih.

Ditambah lagi, ada beberapa contoh yang bisa dimanfaatkan dengan baik. Walaupun begitu di sisi lain, setiap orang yang memiliki waktu dan kebutuhan untuk menyampaikan pidato kepada khalayak umum bisa mencoba langsung.

Hal ini dikarenakan jenis pantun ini tidak hanya bisa memberikan keuntungan dalam mencairkan suasana yang ada jika ternyata cukup membosankan. Bahkan beberapa pantun juga bisa dicoba untuk menyampaikan pikiran lainnya.

Karya sastra seperti pantun penutup pidato dapat memberikan banyak keuntungan yang tentu saja jangan sampai dilewatkan untuk dimanfaatkan langsung.

Pantun juga bisa dibuat dalam berbagai bentuk sampiran yang menarik ditambah dengan isi yang sesuai dengan kebutuhan untuk menarik audiens. Audiens juga sebaiknya mendengarkan pantun yang sesuai dengan keinginan bersama.

Pantun Penutup Pidato

Tinggalkan komentar