TARI PAPUA : Sejarah, Properti, Asal, Gerakan dan Pola Lantai

Tari Papua – Papua menyimpan begitu banyak kekayaan budaya bangsa yang patut dilestarikan keberadaannya. Seperti aneka macam tari Papua yang tidak hanya punya gerakan dan kostum unik, namun juga sarat akan makna mendalam di dalamnya.

Tari Papua

Mulai dari sebagai bentuk pertunjukan keramahtamahan kepada setiap tamu khusus yang datang, sampai dengan ungkapan syukur kepada alam dan Tuhan. Karenanya, ini menjadi urgent eksistensinya untuk terus dipertahankan.

Apabila ingin tahu banyak mengenai ragam tari Papua tersebut, maka penting kiranya untuk menyisihkan waktu demi mengikuti ulasan berikut dengan seksama. Tidak lain karena di sini akan diuraikan banyak hal mengenainya. 

Mulai dari jenis tarian yang lahir dan berkembang di Papua, sampai dengan makna gerakan yang ada di dalamnya. Jadi, tidak lagi perlu bertele-tele, langsung saja berikut penjabaran lebih lengkapnya:

1. Tari Balengan

Tari Balengan

Nama asli dari jenis tari Papua ini pada awal kemunculannya adalah Ande Saire. Yaitu sebuah tarian ritual khusus yang ditampilkan oleh masyarakat teluk Sarera yang berada di pesisir Nabire.

Mulanya tarian ini diperagakan pada acara tertentu saja, selayaknya pada ritual tindik telinga, ritual pencukuran rambut, atau yang sejenisnya. Namun kini banyak dipertontonkan untuk berbagai keperluan.

Salah satunya, yang banyak dilakukan oleh masyarakat adalah untuk menjalin keakraban antara muda dan mudi yang tinggal di Sarera.

Maka tidak mengherankan jika pada akhirnya lebih dikenal sebagai tarian pergaulan, atau yang dalam bahasa masyarakat setempat dapat diartikan sebagai Balengan.

Baca Juga: Tari Patuddu

2. Tari Seka

Tari Seka

Jenis tari Papua kedua yang juga sarat akan makna adalah tarian Seka. Yakni sebuah tarian yang biasanya diperagakan oleh masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir selatan.

Selayaknya kawasan Kaimana, Timika, hingga Fakfak. Tarian ini hadir sebagai ungkapan rasa syukur mendalam dari masyarakat terhadap sang Pencipta yang memberi alam dengan pelbagai penganugerahan.

Biasanya dalam pertunjukannya tarian ini mempunyai kostum yang khas dengan adat setempat. Yaitu rok rumbai dan juga bawahan merah. Selain itu juga dilengkapi dengan hiasan kepala rumbai berwarna hitam yang membuat tampilannya penuh kegagahan. 

3. Tari Tumbu Tanah

Tari Tumbu Tanah

Perkembangan tarian ini banyak ditemukan di daerah Manokwari, akan tetapi bisa juga ditemukan di daerah Arfak atau sebagian besar kawasan Papua lainnya.

Cirinya adalah formasi penari yang menyerupai bentukan ular yang melilit batang pohon. Sehingga tidak jarang juga dikenal masyarakat sebagai tarian ular.

Bagi masyarakat yang memperagakannya, tarian ini mengandung makna yang istimewa sebagai identitas sukunya. Oleh karena itu, peragaannya sendiri kerap dilakukan pada momen penting yang ada di sana.

Semisal pada upacara penting pernikahan adat, penyambutan kelompok tamu yang berasal dari luar wilayahnya, sampai dengan pesta khusus sebagai ungkapan syukur atas kemenangan perang yang didapatkan.

4. Tari Pangkur Sagu

Tari Pangkur Sagu

Sagu menjadi bagian tidak tergantikan dalam kehidupan keseharian masyarakat di Papua. Pasalnya selain keberadaannya sebagai makanan pokok dari sebagian besar penduduknya, juga menjadi inspirasi dari lahirnya beragam budaya.

Salah satunya yang begitu istimewa dan kaya akan kandungan makna adalah tarian Pangkur Sagu yang terkenal keunikannya.

Tarian ini jika dicermati, maka menggambarkan bagaimana kehidupan masyarakat Papua yang begitu harmonis kepada Tuhan, alam, dan sesama. Hal tersebut tercermin dari gerakannya yang melambangkan kegotongroyongan dalam pengolahan sagu. 

Mulai dari penebangan pohon di hutannya, pemerasan sari atau air sagunya, sampai dengan simbolis pengolahan sagu yang bisa dikonsumsi manusia. Tentu ini menjadi cerita yang menarik untuk dicerna.

Baca Juga: Tari Payung

5. Tari Yospan

Tari Yospan   

Apabila merujuk pada sejarah, nama tarian ini merupakan gabungan dari dua nama tarian, yakni Yosim dan Pancar. Masing-masing dari tarian tersebut mempunyai ciri dan keunikan yang berbeda.

Sehingga menjadikan Yospan istimewa. Bahkan menjadi tari Papua yang paling dikenang di masanya, tepatnya periode tahun 80an.

Seperti yang dikatakan Yospan tersusun dari Yosim dan Pancar yang punya makna berbeda. Yosim merupakan tari khas daerah Sarmi serta Biak. Ini melambangkan suasana masyarakat yang harmonis dan penuh keceriaan. 

Sedangkan Pancar merupakan bentuk keterbukaan masyarakat Biak terhadap pengaruh budaya yang datang dari luar kawasannya. Sehingga mampu menghasilkan suatu perpaduan gerak tari yang tidak hanya ritmis namun juga indah.

6. Tari Nasimar

Tari Nasimar

Selanjutnya yang keenam, ada jenis tari Papua yang tidak kalah unik dibandingkan dengan lainnya yang dikenal dengan nama Nasimar.

Yakni sebuah tarian unik yang melambangkan peperangan sesuai dengan arti namanya. Ragam tarian ini awalnya muncul di tengah masyarakat Sarmi, sebuah kabupaten yang ada di Provinsi Papua.

Keberadaannya sebagai tarian perang oleh masyarakat setempat membuatnya penuh dengan keunikan. Seperti terlihat pada properti penunjang yang digunakan yakni Suren maupun Jubi. Selain itu, keunikan juga terlihat dari tidak adanya alat musik pengiring saat ditampilkan. 

Melainkan diganti dengan membunyikan panah dengan menggesekan bersama peraga penari yang lainnya. Sehingga suara uniknya benar-benar menunjukkan suasana perang khas Papua.

Baca Juga: Tari Pendet

7. Tarian Fayaryer Rak Wadwa Biak

Tarian Fayaryer Rak Wadwa Biak

Kawasan Numfor yang berlokasi di dekat Biak juga mempunyai pertunjukkan tari riang yang sangat eksotis. Tari tersebut mempunyai nama tari Fayaryer Rak Wadwa Biak, yang biasanya diperagakan oleh puluhan penari terdiri dari wanita dan pria secara serempak. Tentu membuat suasana meriah yang ditampilkan darinya luar biasanya.

Selain pada gerakan yang rampak, keunikan dari tari Papua ini terlihat dari kostum yang dikenakan. Yakni biasanya penari akan memakai bawahan rok berbentuk rumbai, lengkap dengan aksesoris khasnya.

Selain itu biasanya juga memakai bunga merah dan helai burung cendrawasih di kepala untuk melengkapi pesonanya. Sehingga keberadaannya sebagai tari yang ceria benar-benar terasa nyata.

8. Tarian Cendrawasih

Tarian Cendrawasih

Bila bicara tentang Papua, maka tidak bisa lepas dari icon fauna burung Cendrawasih yang begitu melegenda. Lantaran fauna berjuluk burung surga ini benar-benar istimewa baik dari segi warna, rupa, sampai dengan pola hidupnya.

Maka tidak heran jika menginspirasi lahirnya kebudayaan khas yang menawan selayaknya tarian. Bila ditelusuri, tarian ini banyak diperagakan secara berkelompok oleh masyarakat yang ada di kawasan Waropen, Biak, sampai dengan Wandamen.

Cirinya adalah menirukan gerak alamiah dari burung Cendrawasih. Selain itu, untuk penampilan penarinya biasanya mengenakan kostum rumbai, sepaket dengan helai bulu cendrawasih yang menghiasi dadi hingga kepala.

9. Tarian Pulale

Tarian Pulale

Keberadaan jenis tari Papua ini sebenarnya telah lama ada di masyarakat Serui, Waropen. Yakni sebuah tarian khusus yang diperagakan ketika masyarakat Serui baru saja mengalami kemenangan dari perang yang dilakukan.

Sehingga gerakannya banyak menyimbolkan kebahagiaan dan rasa syukur kepada Dewa sesuai dengan kepercayaan masyarakat di sana.

10. Tarian Salawaku

Tarian Salawaku

Tidak ketinggalan dengan daerah lainnya, kawasan Mimika pun menyimpan pesona budaya tari Papua yang luar biasa. Tarian tersebut biasa dikenal dengan nama Tarian Salawaku. Yaitu sebuah tari kelompok yang diperagakan oleh banyak pria dan wanita bersama-sama.

Tarian ini mengandung cerita tentang pasangan yang tengah mengalami pengejaran oleh kelompok orang lainnya. Sehingga sepintas seperti pertunjukan drama.

11. Tari Woming

Tari Woming

Kemunculan dan perkembangan dari tari Papua yang etnis ini ada di daerah Siromi. Ini juga merupakan tarian kelompok yang dibawakan oleh banyak pria dan wanita. Di dalamnya, tersimpan cerita yang luar biasa.

Yakni seorang ibu yang diculik oleh sekelompok pria, kemudian bernasib tragis dan menjadi korban pembunuhan. Uniknya, setelah kematiannya sang Ibu justru menjelma menjadi seekor kanguru.

12. Tari Bayaitu

Tari Bayaitu

Keeksotisan alam Papua salah satunya adalah keragaman aneka fauna yang ada di sana. Salah satunya adalah keberadaan burung Bayaitu yang mempesona.

Lantaran selain fisiknya yang menawan, juga mempunyai gerakan lincah, riang, dan menenteramkan. Hal tersebutlah yang akhirnya memunculkan sebuah inspirasi tari papua etnis bernama Bayaitu.

Ini merupakan sebuah tari yang diperagakan oleh puluhan pria dan wanita Papua. Cirinya yakni menirukan pola gerakan dari burung Bayaitu, yakni dengan melompat ritmis ke berbagai arah dengan riang hati. Biasanya, banyak ditarikan oleh masyarakat yang berdiam di kawasan Kuri, Manokwari.

13. Tari Yape

Tari Yape

Perang barangkali telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Papua, khususnya yang ada di kawasan Paniai. Hal ini lantas menginspirasi kemunculan tarian perang khusus yang akhirnya dikenal dengan sebutan Paniai.

Yakni tari rampak yang diperagakan oleh banyak pria sekaligus, yang menunjukkan kegagahan serta kemeriahan di dalam pertunjukannya.

Keunikan dari tarian eksotis ini adalah selain pada maknanya yang merujuk pada budaya perang, tarian ini mempunyai iringan yang khas. Yakni musik yang terdengar seperti tarikan anak panah, yang seolah menggambarkan suasana perang sebenarnya.

Lain daripada itu juga ditunjang oleh nyanyian dari penarinya yang keseluruhan adalah pria, membuat kemeriahan tari begitu membahana. 


Penutup Artikel Tari Papua

Demikianlah tadi serangkaian informasi yang dapat diberikan terkait tari Papua yang unik dan istimewa. Lantaran tidak hanya mempunyai gerakan ritmis, musik pengiring dan kostum estetis saja.

Namun juga punya kandungan makna yang luar biasa. Sehingga jika ditelaah, ini bisa jadi sarana edukasi dan pelestarian budaya bangsa yang tinggi urgensinya.

Tari Papua

Tinggalkan komentar