11+ Kerajaan Islam Pertama di Indonesia Tertua, Nama dan Sejarah

Kerajaan Islam Pertama di Indonesia – Agama Islam merupakan salah satu agama yang masih banyak dianut oleh masyarakat Indonesia. Tentunya hal tersebut tidak akan lepas dari sejarah dan juga peninggalan-peninggalan dari Kerajaan terdahulu.

Kerajaan Islam pertama di Indonesia sendiri diperkirakan berdiri pada abad ke-13. Agama Islam berhasil memasuki wilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan maraknya perdagangan laut yang ada terjadi di Nusantara.

Perdagangan tersebut melibatkan pedagang-pedagang Islam dari negara lain, diantaranya Arab, Persia, India, dan Tiongkok yang berhasil berbaur dengan masyarakat Nusantara. 

Persia dan Arab merupakan negara yang paling aktif menyebarkan agama Islam di Indonesia. Penyebaran agama Islam juga dilakukan secara bertahap, dimulai dari Sumatra, Jawa hingga ke Wilayah Timur yakni Sulawesi dan Maluku.

Banyaknya agama Islam yang masuk ke Nusantara melalui perdagangan laut, mengakibatkan banyak sekali perubahan yang terjadi di Nusantara, baik itu dari segi budaya maupun pemerintahan dengan ditandai banyaknya kemunculan kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam. 


Daftar Kerajaan Islam Pertama di Indonesia Tertua

Kemunculan kerajaan-kerajaan Islam tersebut juga memiliki peran untuk menyebarkan agama Islam ke seluruh Indonesia. Penasaran apa saja sih kerajaan-kerajaan yang memiliki peran dalam menyebarkan agama Islam?

Siapa raja kerajaan Islam pertama di Indonesia? Di mana letak Kerajaan pertama di Indonesia? Berikut ini daftar sejarah dan juga jejak peninggalan kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Indonesia!

  • Kerajaan Perlak (840-1292)

Kerajaan Perlak
Kerajaan Perlak
@https://www.sejarahone.id/

Kerajaan Perlak merupakan salah satu kerajaan Islam tertua yang ada di Asia Tenggara. Kerajaan Perlak berdiri pada sekitar tahun 840 Masehi sampai dengan 1292 Masehi, Kerajaan Perlak ternyata terletak di wilayah Aceh Timur. Kenapa dinamakan Kerajaan Perlak? Ternyata hal ini disebabkan karena Aceh Timur menjadi penghasil kayu perlak, kayu perlak merupakan kayu yang bagus dan terbaik terutama untuk bahan pembuatan kapal.

Kerajaan Perlak dapat berkembang pesat, hal ini dikarenakan kerajaan tersebut ramai didatangi oleh para pedagang Gujarat, Arab dan Persia. Sehingga proses asimilasi dan juga hasil dari kawin pedagang bercampur dengan pedagang Muslim dengan wanita pribumi pada masanya.

Raja pertama dari kerajaan Perlak adalah Sultan Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah dan raja terakhir adalah Muhammad Amir Syah

Peninggalan dan bukti sejarah dari Kerajaan Perlak adalah makan salah satu raja Benoa, negara yang ada pada bagian Kesultanan Perlak di pinggir Sungai Trenggulon yang dibuat pada sekitar abad ke-11 Masehi, stempel dan mata uang.

  • Kerajaan Ternate (1257)

Kerajaan Ternate
Kerajaan Ternate
@https://amiinkubah.com/

Kerajaan Ternate merupakan salah satu Kerajaan Islam tertua yang berada di wilayah Maluku. Kerajaan Gapi atau yang lebih dikenal sebagai Kerajaan Ternate berdiri pada sekitar tahun 127. Kerajaan Ternate terletak di Maluku Utara.

Kerajaan Ternate dikenal sebagai kerajaan yang berkembang secara masif dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Maluku lainnya. Hal ini ternyata disebabkan dengan rempah-rempah yang melimpah dan juga kekuatan militer yang dimiliki oleh Kerajaan Ternate. Banyak saudagar juga yang datang ke Ternate untuk berdagang sekaligus menyebarkan agama Islam.

Kerajaan Ternate pada awalnya dipimpin oleh Sultan Mahrum dan selanjutnya diteruskan oleh Sultan Harun dan dilanjutkan lagi oleh Sultan Baabullah.

Kejayaan Sultan Ternate mencapai puncak pada saat dipimpin oleh Sultan baabullah. Sultan baabullah wafat pada tahun 1583 sedangkan tahtanya dialihkan ke putranya yakni Sahid Barkat.

Peninggalan dan bukti sejarah dari Kerajaan Ternate meliputi Masjid Sultan Ternate, keraton kesultanan Ternate, makam Sultan Baabullah dan juga ada Benteng Tolukko

  • Kerajaan Samudera Pasai (1267-1521)

Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai
@https://shunkahome.files.wordpress.com/

Kerajaan Samudra Pasai merupakan salah satu kerajaan tertua yang ada di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai berdiri pada sekitar tahun 1267, kerajaan tersebut didirikan oleh Meurah Silu atau biasanya kita kenal sebagai Sultan Malik al-Saleh.

Kerajaan Samudra Pasai sendiri terletak di wilayah Aceh Utara kabupaten Lhokseumawe, yang diketahui merupakan gabungan dari kerajaan yang ada sebelumnya, yakni Kerajaan Pase dan Kerajaan Peurlak.

Bukti-bukti yang menunjukan keberadaan Kerajaan Samudera Pasai antara lain ditemukannya makam dari raja-raja Pasai yang berada di kampung Geudong, Aceh Utara. Makam tersebut terletak di dekat kerajaan Samudra Pasai.

Samudra Pasai menjadi kerajaan besar, hal ini dipengaruhi letak wilayah kekuasaan yang strategis dan juga usaha perdagangan yang dilakukan pada masanya. Saudagar-saudagar banyak yang datang dari penjuru negeri dengan tujuan untuk berdagang, adapun negara-negara tersebut meliputi India, Siam, Persia, hingga ke Tiongkok.

Peninggalan dan bukti sejarah dari Kerajaan Samudera Pasai antara lain ditemukannya mata uang emas murni atau dirham. Dirham merupakan mata uang yang ada pada saat masa pemerintahan Sultan Malik At-Tahir. Kerajaan Samudra Pasai diketahui runtuh pada sekitar tahun 1521 yang diakibatkan oleh adanya perebutan kekuasaan, perang saudara dan juga akibat dari serangan portugis.

  • Kerajaan Gowa (1300-1945)

Kerajaan Gowa
Kerajaan Gowa
@https://museumnusantara.com/

Kerajaan Gowa merupakan kerajaan Islam yang berkembang di wilayah Sulawesi Selatan, kerajaan ini terletak di tengah jalur pelayaran yang strategis, sehingga kerajaan ini dapat berkembang secara pesat.

Kejayaan Kerajaan Gowa dimulai dari masa ke pemerintahan Gallo menghegemoni perdagangan dan juga militer yang berada di timur Nusantara.

Kerajaan Islam Makassar di dirikan setelah Kerajaan Gowa berhasil meresmikan agama Islam secara resmi pada sekitar awal tahun 1600-an, dengan Raja pertama Sultan Alauddin.

Kerajaan Islam Makassar sendiri dikenal sebagai kerajaan yang gemar untuk menyebarkan agama Islam. Sultan Hasanuddin yang merupakan cucu dari Sultan Alauddin berhasil membuat Kerajaan Gowa berada di puncak kejayaan.

Masyarakat yang ada di Gowa sendiri memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan juga pedagang, bukan hanya itu. Masyarakat Gowa juga dikenal sebagai pembuat kapal Pinisi dan Lombo yang sekarang masih terkenal hingga ke mancanegara.

Peninggalan dan bukti sejarah dari Kerajaan Gowa adalah Masjid Tua Katangka, Istana Tamalate, Museum Balla Lompoa, Benteng Ford Rotterdam, dan Benteng Somba Opu. Peninggalan tersebut masih bisa kita kunjungi sampai saat ini.

  • Kerajaan Pagaruyung (1347-1825)

Kerajaan Pagaruyung
Kerajaan Pagaruyung
@https://cdn.islamtoday.id/

Kerajaan Pagaruyung merupakan kerajaan Hindu-Budha yang berubah menjadi corak Islam. Kerajaan Pagaruyung didirikan oleh Sultan Adityawarman pada sekitar tahun 1347 tetapi masih dalam corak Hindu-Buddha.

Kerajaan Pagaruyung berpindah menjadi corak Islam pada saat masa pemerintahan Sultan Alif pada abad ke -17.

Peninggalan dan bukti sejarah dari adanya Kerajaan Pagaruyung adalah ditemukannya Prasasti Amonghapasa, makam dsri raja-raja di Ustani Raja Alam dan juga Batu Kasur yang diketahui sebagai tempat ujian dari para calon raja

  • Kesultanan Malaka (1405-1511)

Kesultanan Malaka
Kesultanan Malaka
@https://asset.kompas.com/

Kerajaan Islam selanjutnya adalah Kesultanan Malaka. Kesultanan Malaka adalah kerajaan Islam Melayu yang berdiri di tanah Malaka. Kesultanan Malaka berdiri pada tahun 1405 dengan pendiri Parameswara. Pada abad ke-15 Kesultanan Malaka merupakan kesultanan yang dikenal sebagai penguasa jalur pelayaran dan juga perdagangan yang berada di Selat Malaka.

Mayoritas masyarakat Malaka pada awalnya adalah belum memeluk agama Islam. Tetapi dikarenakan perkembangan yang ada pada bagian dari kerajaan, dimana hal tersebut ditandai dengan gelar yang “Sultan” yang disandang oleh penguasa Malaka pada tahun 1455 membuat masyarakat perlahan masuk ke agama Islam.

Pada tahun 1511 Kesultanan Malaka berakhir, hal ini dikarenakan Sultan Mahmud Syah yakni raja terakhir dari Kesultanan Malaka mendapatkan serangan dari Portugis. Sehingga hal tersebut dapat berdampak dengan pemerintahan dan juga hancurnya ibu kota yang rencananya akan dipindahkan ke Bintan.

Peninggalan dan bukti sejarah dari Kesultanan Malaka adalah masih berdirinya Masjid Raya Baiturrahman Aceh dan juga ada Masjid Agung Deli.

Baca Juga: Kerajaan Aceh
  • Kerajaan Islam Cirebon (1430-1677)

Kerajaan Islam Cirebon
Kerajaan Islam Cirebon
@https://4.bp.blogspot.com/

Kesultanan Cirebon atau yang biasanya disebut dengan Kesultanan Islam Cirebon merupakan salah satu kerajaan yang cukup besar di wilayah Jawa Barat. Letak wilayah dari Kesultanan Islam Cirebon sendiri adalah berada di pantai Utara Pulau Jawa, sehingga hal ini bisa membuat Kesultanan Islam Cirebon menjadi jalur perdagangan dan juga pelayaran. Hal tersebutlah yang melatar belakangi perkembangan dan penyebaran Islam di Jawa Barat.

Kesultanan Islam Cirebon didirikan oleh pangeran Walangsungsang pada tahun 1430, pangeran walang sungsang juga dinobatkan menjadi sultan Cirebon I

Pada tahun 1479 Sultan Cirebon I menyerahkan seluruh kekuasaannya kepada Sunan Gunung Jati, dimana Sunan Gunung Jati ternyata merupakan keponakannya sendiri.

Kesultanan Islam Cirebon yang selanjutnya diwariskan kepada Sultan Abdul Karim, yang menjabat sebagai kesultanan Cirebon yang terakhir sebelum terbagi menjadi dua yakni kesultanan Kasepuhan dan juga Kesultanan Kanoman.

Peninggalan dan bukti sejarah dari Kesultanan Islam Cirebon adalah adalah keraton Kasepuhan Cirebon, Keraton Keprabln, Patung Harimau Putih, Bangunan Mande, dan ada Kereta Kasepuhan.


  • Kerajaan Demak (1478-1554)

Kerajaan Demak
Kerajaan Demak
@https://2.bp.blogspot.com/

Kerajaan Demak merupakan salah satu kerajaan Islam pertama yang ada di pulau Jawa. Kerajaan Demak didirikan pada tahun 1478 dengan dipimpin oleh Raden Fatah. Pelopor dari penyebaran agama Islam yang ada di Nusantara adalah Kerajaan Demak. Pelaporan tersebut dapat dukungan juga dari para Wali Songo .

Kemunduran kerajaan Majapahit yang melatarbelakangi kemunculan Kerajaan Demak. Kerajaan Demak memiliki 5 Raja yang pernah menjadi penguasa Kerajaan Demak, raja tersebut diantaranya ada Raden Fatah, Pati Ubud, sultan Trenggono, Sunan Prawoto, dan yang terakhir Arya Penangsang.

Kejayaan Kerajaan Demak luntur akibat adanya perang saudara antara Pangeran Surowiyoto dan juga Trenggono yang berakhir dengan saling membunuh untuk mendapatkan tahta kerajaan.

  • Kerajaan Islam Banten (1526-1813)

Kerajaan Islam Banten
Kerajaan Islam Banten
@https://www.goodnewsfromindonesia.id/

Kerajaan Banten merupakan kerajaan yang dipimpin oleh Sultan Maulana Hasanuddin, dimana beliau merupakan anak dari Sunan Gunung Jati. Kerajaan Banten terletak di tanah Pasundan, Banten pada tahun 1526.

Pada masa perlawanan terhadap Belanda, Kerajaan Banten berhasil dipimpin oleh Sultan Agung Tirtayasa, beliau merupakan pimpinan yang paling terkenal pada masa kerajaan. Pada saat itu Belanda menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang mengakibatkan kerugian dari Kesultanan Banten.

Masyarakat Banten menerapkan Islam menjadi sebuah pilar dan juga menempatkan ulama sebagai salah satu peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini membuat tasawuf dan tarekat berkembang di Banten. Perkembangan Islam juga dapat dilihat dari seni bela diri debus.

Keruntuhan Kerajaan Banten diakibatkan perang saudara. Dimana Sultan Haji, yang merupakan anak dari Sultan Ageng Tirtayasa berusaha merebut kekuasaan dari tangan ayahnya sendiri.


  • Kerajaan Pajang (1526-1813)

Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang
@https://www.goodnewsfromindonesia.id/

Kerajaan Pajang merupakan Kerajaan yang didirikan oleh Sultan Hadiwijaya atau biasanya dikenal dengan Jaka Tingkir yang berasal dari lereng Gunung Merapi. Kerajaan Pajang berdiri setelah runtuhnya Kerajaan Demak.

Jaka Tingkir adalah menantu dari Sultan Trenggono. Kekuasaan Demak direbut dari kekuasaan Arya Penangsang, sehingga benda dan juga pusaka Demak dipindahkan ke Pajang. Setelah hal tersebut terjadi, Jaka Tingkir mendapatkan gelar Sultan Hadiwijaya yang juga merupakan raja pertama dari Kerajaan Pajang.

Hal tersebut merupakan latar belakang kepindahan Islam. Dimana pada awalnya Islam berpusat di pesisir Utara Jawa atau Demak dan dipindahkan pe pedalaman dengan membawa pengaruh yang besar pada saat penyebarannya.

Pada tahun 1554 Jaka Tingkir melakukan ekspansi ke Timur hingga Madiun, tepat di sebelah aliran sungai Bengawan Solo. Pada tahun 1577 Jaka Tingkir berhasil menduduki Blora dan juga Kediri.

Peninggalan dan bekas sejarah dari Kerajaan Pajang adalah Masjid dan Pasar Laweyan, Makam Sultan Hadiwijaya, dan juga ada kompleks makam pejabat Panjang

  • Kerajaan Mataram Islam (1588-1680)

Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam
@https://2.bp.blogspot.com/

Kotagede, merupakan pusat dari Kerajaan Mataram. Kerajaan Mataram merupakan kerajaan Islam yang dipimpin oleh dinasti dari keturunan Majapahit, yaitu keturunan Ki Ageng Sela dan juga Ki Ageng Pemanahan. Kerajaan tersebut berdiri sekitar tahun 1588.

Kerajaan Mataram Islam merupakan Kadipaten yang berada di bawah Kesultanan Panjang yang berpusat di Bumi Mentaok, dan selanjutnya diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah dan ucapan terima kasih atas jasa yang sudah diberikan.

Kerajaan Demak memiliki raja pertama yang bernama Raden Mas Sutawijaya atau panembahan Senapati yakni Putra Ki Ageng Pemanahan. Pada masa pemerintahan Mas Rangsang atau Sultan Agung, Kerajaan Islam Mataram mengalami masa kejayaan.

Pada masa itu, Kerajaan Islam Mataram berhasil menguasai hampir seluruh wilayah di tanah Jawa, dan juga melakukan perlawanan terhadap VOC yang dilakukan bersama dengan Kesultanan Banten dan Cirebon.

Masa keruntuhan Kerajaan Mataram Islam adalah pada saat adanya konflik politik yang mengakibatkan pembagian wilayah kekuasaan, yakni Kesultanan Ngayogyakarta, dan juga Kaseunanan Surakarta. Pembagian tersebut tertuang dalam perjanjian Giyanti.

Peninggalan dan bekas sejara dari Kerajaan Mataram Islam adalah Masjid Agung Gedhe Kauman, Masjid Kotagede, Masjid Pathok Negara Sulthoni, Plosokuning, Masjid Agung Surakarta, dan Masjid Al Fatih Kepatihan Solo, batas administrasi wilayah dan yang terakhir aksara Jawa Hanacaraka.


Penutup

Itulah kerajaan Islam yang ada di Indonesia yang ternyata masih banyak menyimpan benda-benda sejarah. Peninggalan dari masing-masing kerajaan juga telah disimpan dan juga dilindungi.

Sekian dan juga terima kasih. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan juga bisa menambah wawasan tentang kerajaan islam pertama di Indonesia, dapat menambah wawasan refrensi belajar kamu.


Kerajaan Islam Pertama di Indonesia
Sumber Refrensi:

@https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201202124718-31-577033/10-kerajaan-islam-pertama-di-indonesia-dan-jejak-peninggalan
@https://travel.detik.com/travel-news/d-5054218/7-kerajaan-islam-pertama-di-indonesia-dan-peninggalan-bersejarahnya
@https://theasianparent.com/kerajaan-islam-pertama-di-indonesia

Tinggalkan komentar