Pantun Penutup Pidato – Berbagai jenis karya sastra pada masa sekarang memang semakin berpotensi untuk dijadikan sebagai pelengkap terbaik dalam berbagai situasi yang ada. Misalnya pada masa sekarang ini, semakin mudah pula ditemukan beberapa pantun penutup pidato dengan pilihan sampiran ditambah isi yang bervariasi.
Pantun ini juga dianggap mampu memberikan hal-hal yang baru saat ini. Secara garis besar, jenis karya sastra seperti pantun ini memang memiliki popularitas yang semakin tinggi dan mudah disesuaikan dengan situasi.
Ditambah lagi, untuk membuat pantun yang sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki, setiap orang biasanya tidak memerlukan waktu yang begitu banyak. Bahkan ada yang bisa membuat pantun dalam beberapa menit saja.
Jenis karya sastra pantun yang biasanya ditemukan saat ini memiliki keterkaitan erat dengan berbagai kepentingan, salah satunya ketika menyampaikan pidato. Apalagi mengingat bahwa pidato sejak awal memberikan kesan yang formal bahkan bisa dikatakan terkadang membosankan terutama menuju bagian yang terakhir.
Walaupun begitu, pantun ini tetap dimasukkan ke dalam rekomendasi penutup. Menjadikan pantun sebagai pengiring yang tepat dalam menyampaikan pidato ke banyak orang tentu saja tidak dapat dilakukan tanpa adanya persiapan.
Ditambah lagi, tidak semua orang yang menyampaikan pidato memiliki kemampuan yang mumpuni untuk membuat pantun penutup pidato yang memang tepat. Sebelum memilih untuk mencoba pantun ini, silahkan simak uraian ini:
Daftar Isi Artikel
Apa Itu Pidato?
Terdapat aspek yang tentu saja harus dipahami sejak awal terutama jika memang ingin mempertemukan antara pantun dengan pidato. Hal ini berkaitan dengan apa yang bisa dipahami dari pidato yang biasanya mudah untuk ditemukan di berbagai situasi yang ada.
Apalagi pidato ini bisa disaksikan secara langsung oleh khalayak umum. Secara sederhana pidato bisa dipahami sebagai sebuah proses pengungkapan pikiran dari seseorang ataupun perwakilan dari lembaga dengan tujuan yang berbeda-beda.
Misalnya, ada jenis pidato yang sejak awal dikhususkan untuk urusan kampanye dalam urusan politik dan ada juga yang bersifat nonformal. Selain itu, masih ada jenis pidato yang digunakan untuk menghibur.
Baca Juga: Pantun Perkenalan
Hubungan Antara Pantun dan Pidato
Aspek yang berikutnya ini juga jangan sampai dilewatkan untuk diketahui pula sejak awal jika ingin menggunakan jenis pantun penutup pidato. Hal ini dikarenakan sebenarnya sudah ada keterkaitan yang dimiliki oleh karya sastra pantun dengan pidato yang dianggap jauh lebih formal.
Selain itu, proses pembuatan pidato juga berbeda dengan pembuatan pantun. Kemudian secara sederhana, hubungan yang dimiliki oleh pantun dan pidato sebenarnya tidak dapat dipahami dalam urusan sastra karena perbedaan sumbernya.
Berbeda dengan pantun yang bisa dianggap sebagai salah satu jenis karya sastra bersama dengan puisi, pidato berada di pihak lainnya. Pidato tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu karya sastra.
Sementara itu, untuk hubungan yang dimiliki baik oleh pidato maupun pantun bisa dilihat dari segi praktis ketika keduanya digunakan langsung. Ketika pidato dan pantun dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, biasanya keduanya bisa bertemu untuk saling melengkapi kebutuhan satu sama lain.
Tidak heran jika biasanya pantun dimasukkan ke dalam selipan pidato.
Mengapa Pantun Tepat untuk Menutup Pidato?
Berkaitan dengan apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada juga informasi mengenai pantun penutup pidato yang jangan ketinggalan pula untuk dipahami. Secara garis besar, pantun memang lebih sering dijadikan sebagai selipan ketika seseorang menyampaikan pidato jika dibandingkan dengan hal yang sebaliknya.
Apalagi pidato biasanya memang mendapatkan porsi yang jauh lebih banyak. Memilih untuk menggunakan pantun sebagai selipan sekaligus pelengkap dalam sebuah pidato tidak dapat dilakukan secara sembarangan dan memerlukan persiapan dahulu.
Proses persiapan ini biasanya berkaitan dengan dimana posisi dan waktu yang diberikan untuk pantun ketika diputuskan untuk dijadikan pengiring terbaik. Namun menjadikannya sebagai penutup pidato bisa dikatakan sebagai pilihan terbaik.
Beberapa orang memandang pantun sebagai sesuatu yang bersifat menyegarkan terutama ketika diletakkan pada bagian akhir setelah selesai menyampaikan pidato masing-masing. Hal ini dikarenakan apa yang disampaikan melalui pantun biasanya jauh lebih singkat daripada karya sastra yang lainnya jika nantinya digunakan.
Pantun juga bisa menjangkau para generasi muda dengan lebih mudah.
Kumpulan Pantun yang Cocok untuk Menutup Pidato
Setelah memahami apa itu pidato dan seperti apa keterkaitan yang dimiliki dengan pantun, sebaiknya juga mengetahui beberapa informasi penting ini. Kali ini, akan dijelaskan dan disajikan beberapa contoh pantun penutup pidato yang tepat dan terbaik yang bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Ditambah lagi, kebutuhan akan jenis pantun ini semakin banyak sekarang. Seiringan dengan berjalannya waktu dan banyaknya kebutuhan yang ada pada masa sekarang, semakin banyak pula yang mencari contoh pantun ini.
Contoh pantun ini biasanya juga disajikan dalam berbagai bentuk sampiran dan isi yang menarik yang bisa disesuaikan dengan situasi masing-masing. Jangan sampai ketinggalan, berikut ini contoh pantun penutup pidato:
1. Pantun Menutup Pidato yang Lucu
Sedangkan untuk contoh pantun penutup pidato yang berikutnya ini lebih berkaitan dengan tujuan untuk membuat suasana masing-masing menjadi lebih asik. Kali ini, jenis pantun yang akan diberikan dan bisa dijadikan sebagai contoh adalah pantun dengan kesan yang asik dan lucu.
Beberapa contoh pantun berikut ini bisa dimasukkan pilihan yang tepat:
Piring dengan berbagai hiasan Jangan sampai overthinking Mari tutup dengan memaafkan
Beli minum sana sini Saat pergi belanja Jangan lupa akhiri ini dengan senyum yang bahagia
Kalau ada hiasan Jangan sampai dilewatkan Kalau ada kesalahan Mohon langsung dimaafkan
2. Pantun Khusus Penutup Pidato yang Islami
Untuk jenis pantun yang ketiga ini juga jangan sampai ketinggalan untuk diketahui terutama jika sedang menyampaikan pidato yang memang khusus. Jenis pidato yang bersifat khusus ini berkaitan erat dengan situasi yang biasanya dilingkupi dengan penonton yang memang menganut agama Islam.
Jangan sampai dilewatkan begitu saja, simak beberapa contoh berikut ini:
Jangan lupa hirup baunya yah Ambil hikmah dari pidato ini Wabillahi taufik walhidayah
Pergi ke sana demi kudapan Kudapan dengan daun salam Mari ucapkan perpisahan Bilang saja waalaikumsalam
Buah apel buah mangga Makan kesukaan kita Sejahtera bagi Anda Salam selalu lindungi kita
3. Pantun Menutup Pidato dengan Bahasa Inggris
Berikutnya ada juga contoh dari pantun penutup pidato yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya asalkan memang memiliki situasi yang sesuai. Situasi yang dimaksud kali ini lebih berkaitan dengan jenis pendengar pidato yang memang berbicara dalam bahasa Inggris atau memahami bahasanya.
Simak beberapa contoh pantun yang menarik untuk dicoba saat ini:
Cooking rice for family We say goodbye for leaving Your coming not make me lonely
Going to the uncle’s place Going there by riding a plane Hopefully my speech is impressed See you again in good condition
Get up early for sports Exercising by riding a bicycle Greetings from me and support Thank you for listening presented article
Baca Juga: Pantun Pernikahan
4. Pantun untuk Penutup Pidato Pernikahan
Untuk contoh pidato yang cocok sebagai pilihan terbaik dalam menutup pidato ini, setiap orang juga perlu menyesuaikan dengan kondisi masing-masing. Kali ini, ada beberapa contoh pidato yang lebih berfokus pada situasi yang berkaitan dengan acara pernikahan yang sedang digelar dan dirayakan.
Ketahui beberapa contoh pidato berikut ini sebelum nantinya mencoba langsung:
Agar makin sehat semua Mari kita akhiri dulu Agar pengantin bisa bahagia
Ada adzan oleh bilal Magrib tiba baru dimulai Semoga ini menjadi awal Bahagia untuk mempelai
Ada akhirat ada dunia Semua ingin kebahagiaan Mari kita doakan semua Sejahtera untuk pernikahan
5. Pantun Menutup Pidato yang Tampak Bijaksana
Sementara itu di sisi lain, ada juga contoh pantun yang lainnya yang jangan sampai dilewatkan untuk dijadikan sebagai pilihan terbaik. Contoh pantun yang dibahas kali ini lebih menunjukkan kesan yang bijaksana demi mencapai audiens yang sesuai dengan harapan masing-masing.
Berikut ini beberapa contoh pantun untuk menutup pidato dengan bijaksana:
Dimiliki untuk dunia ini Tolong maafkan kekurangan Sebelum kita akhiri di sini
Pagi hari makan bubur Makin nikmat dengan susu Semoga kita panjang umur Berjumpa di lain waktu
Ada cinta yang sepihak Ada kasih yang dibagi Terima kasih sudah menyimak Mari berjumpa lain kali
6. Pantun Penutup Pidato yang Unik
Sedangkan untuk beberapa contoh pidato yang berikut ini bisa dimanfaatkan jika memang ingin mencoba pantun yang unik dan jarang digunakan. Walaupun begitu, tetap tidak dapat dimungkiri terkadang ada beberapa orang yang menyampaikan pidato dengan menggunakan salah satu atau beberapa pantunnya.
Jangan sampai ketinggalan dan dilewatkan, berikut ini pantun yang direkomendasikan:
Dimakan bersama tanpa pilu Mari kita akhiri sekarang Semoga Anda bahagia selalu
Cari merak demi bulu Merak sampai beribu-ribu Cukup di sini dulu Sampai jumpa lain waktu
Warna biru warna merah Dipilih untuk beli celana Jangan sampai menyerah Mari selalu berusaha
Baca Juga: Pantun Perpisahan
7. Pantun Penutup Pidato Bahasa Daerah
Selanjutnya yang terakhir ada juga jenis pantun pidato yang lainnya yang bisa dijadikan sebagai pilihan dengan menggunakan bantuan dari bahasa daerah. Misalnya ada jenis pantun yang sejak awal menggunakan berbagai kata dalam bahasa daerah seperti Jawa ataupun Sunda sesuai kebutuhan.
Berikut beberapa pantun yang bisa dipilih untuk menutup acara pidato:
Kadung podo tresno Kulo nderek sakniki Mugo saget bahagia
Heng usah podo wedi Lak mageh mangan maning Kadung mari saiki Nawi mbesok ketemu maning
Banyaklah kayu di dalam rimbo Ado nan ketek ado nan gadang Sekian dulu nan dari ambo Beko dilanjutkan dek nak nan di belakang
Penutup
Jenis pantun penutup pidato pada masa sekarang memang sudah semakin mudah untuk ditemukan sehingga setiap orang tidak perlu merasa khawatir lagi. Apalagi mengingat beberapa orang memang memandang beberapa pantun ini sebagai potensi yang besar untuk dicoba dan mendapatkan perhatian yang lebih.
Ditambah lagi, ada beberapa contoh yang bisa dimanfaatkan dengan baik. Walaupun begitu di sisi lain, setiap orang yang memiliki waktu dan kebutuhan untuk menyampaikan pidato kepada khalayak umum bisa mencoba langsung.
Hal ini dikarenakan jenis pantun ini tidak hanya bisa memberikan keuntungan dalam mencairkan suasana yang ada jika ternyata cukup membosankan. Bahkan beberapa pantun juga bisa dicoba untuk menyampaikan pikiran lainnya.
Karya sastra seperti pantun penutup pidato dapat memberikan banyak keuntungan yang tentu saja jangan sampai dilewatkan untuk dimanfaatkan langsung. Pantun juga bisa dibuat dalam berbagai bentuk sampiran yang menarik ditambah dengan isi yang sesuai dengan kebutuhan untuk menarik audiens.
Audiens juga sebaiknya mendengarkan pantun yang sesuai dengan keinginan bersama.