20+ Pantun Sindiran : Keras, Bayar Hutang dan Orang Sombong

Pantun Sindiran – Sekarang ini apabila sedang kesal dan ingin menyindir seseorang dapat dilakukan dengan cara yang elegan, yakni menggunakan pantun.

Selain lebih berkelas, menyindir dengan menggunakan pantun juga membuat diri ini ikut melestarikan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Tidak hanya itu saja menggunakan pantun sindiran juga membuat terlihat lebih pintar.

Karena itu mulai sekarang gunakan saja pantun sindiran untuk menyadarkan seseorang. Baik itu untuk menyindir teman, sahabat, atau orang lain.

Tentunya akan lebih mengena, dan akan membuat sindiran lebih berkelas. Tidak perlu takut repot dalam mencari pantunnya, karena di sini sudah disediakan dan tinggal digunakan. Tentunya dengan kata-kata yang menusuk.

Pantun Sindiran


Pantun Sindiran untuk Teman

Pantun Sindiran Untuk Teman

Kalau ada teman yang bertingkah, dan ingin disadarkan dengan menggunakan pantun maka dapat melihat contohnya di bawah ini. Karena di sini akan diberikan banyak pantun sindiran untuk teman dengan kalimat yang jenaka.

Namun tetap menusuk, dan pasti akan membuatnya sadar. Oleh karena itu pastikan untuk menyimak seluruhnya sampai selesai!

Baca Juga: Pantun Sunda


1. Hati-Hati Tikungan Tajam

 

Jalan-jalan naik motor berisik

Hati-hati saat di jalan menikung

Ngakunya menjadi teman baik

Tapi senangnya menikung

 

Tidak jarang teman akan menyatakan dukungannya kepada diri ini ketika menyatakan hendak melakukan sesuatu. Namun ternyata bentuk dukungan tersebut justru hanya manis di depan.

Sebab yang terjadi justru teman menikung di tengah perjuangan yang dilakukan. Tentu membuat kesal, dan sindir saja dengan pantun ini supaya sadar.


2. Hanya Ada di Saat Senang

 

Diri ini masi sawan

Melihat tali pocong yang terikat

Saat senang kau bagai kawan

Saat sedih kau hilang tak terlihat

 

Sepertinya kalau pantun sindiran yang satu ini sangat relate dengan kehidupan sehari-hari. Karena tidak jarang banyak teman yang datang hanya pada saat bahagia saja.

Bukan tidak jarang lagi, mungkin rata-rata teman akan seperti itu. Saat dibutuhkan ketika jatuh, menghilang bagai tidak pernah bersua.


3. Jangan Sembarangan Membantu

 

Ditanganku terdapat belati

Ujungnya lebih tajam dibanding pisau

Aku membantumu setengah mati

Kau setengah mati menjatuhkanku

 

Niat hati ingin menjadi orang baik dengan tulus memberikan tangan sebagai bantuan. Tapi, bukannya balas membantu atau sekedar memberikan ucapan terima kasih.

Justru malah dikhianati dengan berusaha menjatuhkan balik. Orang seperti ini yang memang patut untuk diajak ngobrol bersama buaya.


4. Berkaca Supaya Sadar

 

Jalan-jalan akan terasa asyik

Kalau perginya naik mobil baru

Apabila ingin diperlakukan baik

Berkaca dulu perhatikan sikapmu

 

Terkadang banyak teman yang protes ingin diperlakukan dengan lebih baik. namun terkadang orang tersebut lupa untuk berlaku sebaliknya.

Justru kadang bersikap dengan lebih jahat, sehingga membuat diri ini kesal. Karena itu kalau sudah keterlaluan, berikan saja pantun ini supaya sadar dan tidak berlaku seenaknya lagi.


5. Awas Rawan Jebakan

 

Sedang bercanda dengan bang Bayu

Tiba-tiba datang mas Jamal

Becandamu sangat lucu

Menjebak teman hanya untuk terkenal

 

Ini merupakan hal yang paling menyakitkan, dan sedihnya sering terjadi. Orang yang mengaku sebagai “teman” justru menjebak temannya sendiri hanya karena dirinya ingin dipandang lebih baik.

Tidak peduli bagaimana nasib teman tersebut setelahnya. Sifatnya bahkan jauh lebih jahat dibanding seorang kriminal.


6. Penghianatan Itu Menyakitkan

 

Pagi-pagi minum jamu

Supaya tubuh tidak kaku

Bukan aku yang jahat karena membencimu

Kau yang selalu menghianatiku

 

Penghianatan yang dilakukan oleh seorang teman itu menyakitkan. Karena orang tersebut sudah dipercaya, namun justru bertindak menyakiti.

Tentu saja hati ini rasanya untuk memaafkan, dan kadang berusaha menjauhinya. Bukan karena benci, tapi lebih baik menghindar karena takut dihianati lagi.


7. Teman Itu Ada yang Seperti Parasit

 

Malam hari makan nasi kukus

Ditemani sepotong pangsit

Kamu memang bukan virus

Tapi kamu lebih rendah dari parasit

 

Memang teman itu bukan virus yang harus dijauhi, namun terkadang sifatnya jauh lebih rendah dibanding parasit. Senangnya hanya menumpang, dan sifatnya merugikan.

Karena itu dibanding diri ini rugi, lebih baik dijauhi saja. Sebelum malah nantinya diri ini yang rugi karena sudah terlalu dimanfaatin.


8. Sebal Melihat Teman Loyo

 

Ramai-ramai ada pasar raya

Di dalamnya menjual ikan asin

Bersikaplah sewajarnya

Jangan loyo macam ikan asin

 

Terkadang manusia rela melakukan apapun hanya demi atensi dari yang lainnya. Termasuk bersikap loyo, dan manja supaya dipandang imut.

Namun, bukannya senang melihatnya justru diri ini merasa mual. Oleh karena itu bersikap saja sewajarnya, tidak akan terlihat imut kalau seperti ikan asin begitu.


9. Tidak Ada Salahnya Berhati-Hati

 

Orang jaman dulu pintar meramu

Ditambah juga pintar memahat

Bukannya aku benci denganmu

Aku hanya takut dengan teman jahat

 

Lebih baik menjauhi, daripada nanti terkena jebakan dan diri ini yang merugi. Hal ini juga berlaku untuk teman jahat. Dibandingkan kena jebakan yang dilakukannya.

Lebih baik bersikap hati-hati dan menghindar. Karena biasanya orang seperti itu kalau dibaikin malah akan melunjak dan merugikan diri sendiri nantinya.


10. Senang Sekali Menjebak

 

Ada dia, aku, kamu

Makan pedas sampai mata berair

Terus saja bertindak sesukamu

Menjebak teman tanpa berpikir

 

Teman yang senangnya menjebak tanpa alasan, atau dilakukan hanya demi kesenangan pribadi memang perlu diberikan pelajaran.

Cara pertama yang dapat dilakukan adalah diberikan sedikit kata-kata menggunakan pantun sindiran. Kalau masih belum sadar, maka perlu berhati-hati. Karena itu artinya dirinya memang bermuka tembok.

Baca Juga: Pantun Tentang Sekolah


Pantun Sindiran untuk Mantan

Pantun Sindiran Untuk Mantan

Kalau tadi untuk teman, sekarang untuk seseorang yang sepertinya paling sering mendapatkan sindiran. Siapa lagi kalau bukan mantan?

Karena sangat jarang sekali ada hubungan yang berakhir baik-baik. Pasti ada saja yang membuat ulah. Apabila sudah seperti itu, rasanya orang tersebut layak untuk diberikan pantun sindiran supaya menyadari apa kesalahanya, dan tidak berulah lagi.


1. Katanya Aku Oksigenmu

 

Pulang kehujanan basah kuyup

Terpaksa harus menjemur baju

Kenapa sampai sekarang masih hidup?

Katanya aku oksigenmu

 

Dulu saat masih pacaran, pasti berbagai macam rayuan dikeluarkan untuk menarik sang pujaan hati. Sering pasti terdengar, kalau dirinya tidak dapat hidup apabila ditinggalkan karena diri ini adalah segalanya.

Tapi sekarang buktinya dirinya masih baik-baik saja. Mestinya saat berpisah sudah mati karena kehilangan segalanya.


2. Janji Harusnya Ditepati

 

Berikan makanan untuk hati

Salah satunya dengan mengaji

Kalau memang tidak bisa ditepati

Jangan pernah membuat janji

 

Bukan hanya omongan manis yang sering diberikan oleh mantan, tapi janji-janji manis yang sebenarnya kalau dipikirkan lagi membuat muak.

Sekarang, boro-boro menepati janji yang diberikan. Malah yang ada menambah luka baru, dan membuat diri ini menjadi kesal kalau mengingatnya. Karena itu tidak ada salahnya untuk sedikit disentil dengan kata-kata.


3. Tidak Lebih dari Sampah

 

Jalannya harus berhati-hati

Di depan ada gunung sampah

Aku tidak pernah mengerti

Kenapa dulu aku menyimpan sampah

 

Rasanya dulu kalau sejam saja tidak mendengar kabarnya sangat menderita dan risau berlebih. Padahal kalau diingat-ingat lagi sekarang, dirinya tidak memberikan manfaat apapun.

Malahan terkadang membuat diri ini susah. Dapat dikatakan kalau dirinya sama saja seperti sampah, yang hanya membuat masalah.


4. Kebanyakan Gaya

 

Enakan pergi dengan ditemani

Kalau sendiri suka mati gaya

Perih rasanya kepala ini

Mengingat dulu kamu yang banyak gaya

 

Sepertinya dulu saat berpergian, melihat apapun yang dikenakannya cocok-cocok saja. Malahan terlihat sangat keren, dan tampan.

Namun kalau diingat lagi sekarang, justru membuat diri ini geli. Terlalu banyak gaya, dan malah terkesan norak. Membayangkannya saja sudah membuat bulu ini berdiri.


5. Pinjam Saja Terus

 

Ingin jadi orang kaya

Tapi kalau pagi mata masih memejam

Tidak usah banyak gaya

Kalau uang saja masih meminjam

 

Sudahlah banyak gaya, tapi masih sering meminjam. Bahkan bisa bergaya dengan semua yang dipakainya juga merupakan hasil dari meminjam.

Sedudah putus, bukannya dikembalikan duitnya malahan menjelek-jelekkan. Memang tidak ada lagi yang dapat dilakukan selain menyindirmu supaya sadar dan berhenti bertingkah.


6. Dasar Kere

 

Cita-cita ingin menjadi sarjana

Untuk dapat membanggakan orang tua

Dasar tidak berguna

Sudah lebay, tidak punya uang pula

 

Kalau banyak gaya, tapi menggunakan uang sendiri tidak apa-apa. Ini malah sebaliknya sudahlah banyak gaya, tidak punya uang dan tidak berguna pula.

Tidak usahlah memberikan bantuan, bersifat tidak merepotkan saja sudah sangat menguntungkan. Jadi tolong berkaca, jangan berlebihan kalau masih belum berguna.

Baca Juga: Pantun Terima Kasih


Pantun Sindiran untuk Seseorang

Memberikan Pantun Sindiran Untuk Seseorang

Kalau pantun sindiran yang terakhir ini dapat digunakan bebas. Baik itu untuk teman, mantan, ataupun hanya sekedar kenalan. Tentunya pantun ini sama menyindirnya dengan pantun-pantun yang diberikan sebelumnya.

Jadi bagi yang sedang kesal, dan ingin melampiaskannya lewat sindiran dapat menggunakan pantun sebagai cara melampiaskan.


1. Jangan Hanya Menutupi Kepala

 

Sapi aja kujaga

Apalagi dirimu adindaku

Kepala mu kau jaga

Tapi tidak dengan omonganmu

 

Hijab memang kewajiban bagi kaum muslimah. Sesuatu hal yang sangat baik apabila sudah menuruti kewajiban tersebut. Namun terkadang, banyak perempuan yang hanya menjaga kepalanya saja. Tidak dengan omongannya yang masih sering menyakiti orang lain.


2. Hati-Hati dengan yang Dikatakan

 

Aku tidak suka kamu

Kalau ngomong nyakitin hati

Jangan sombong dengan dirimu

Jaga omongan jangan sampai menyakiti

 

Terkadang orang kalau berbicara tidak dipikirkan terlebih dahulu. Akibatnya adalah orang yang ada di sekitarnya merasa sakit hati dengan omongan tersebut.

Tentu saja orang seperti ini harus diberitahu supaya sadar, dan tidak kembali mengulanginya lagi. Cara halusnya dapat menggunakan pantun sindiran yang sudah diberikan di atas.


3. Hindari Merasa Paling Hebat

 

Jalan jauh pergi ke rumah kerabat

Rumahnya di ujung sana

Kamu bukan yang terhebat

Masih luas langit di atas sana

 

Orang ketika baru memiliki satu kemampuan saja, sudah merasa paling hebat sampai berani untuk merendahkan orang lain. Padahal jangan merasa seperti itu dulu.

Karena dunia ini sangat luas, masih banyak orang lainnya yang kemampuannya jauh melampaui dirimu. Namun orang-orang itu tidak bersifat sombong seperti dirimu, justru melakukan sebaliknya.


4. Karma itu Menyeramkan

 

Nanti aku menunggu di ujung karang

Menanti bertemu dengan dirimu

Saat kau menyakiti hati seseorang

Hati-hati karma sedang mengikutimu

 


Penutup

Jangan berbuat seenaknya di dunia ini, karena ada hukum yang mengatur. Kalaupun bukan hukum dunia, hati-hati masih ada hukum lain yang bertindak.

Oleh sebab itu jangan seenaknya dan tetap melakukan yang terbaik. Karena terkadang karma yang menghampiri ini sifatnya dapat menjadi sangat sadis, dan menyakitkan jadi lebih baik hindari. Jadi kalau sudah melihat semua pantun sindiran yang di atas, sudah tidak bingung lagi ingin memberikan yang mana.

Semuanya dapat digunakan dan sama-sama memberikan sindiran yang mengena. Tentunya cocok diberikan kepada seseorang yang memang pantas mendapatkan sindiran ini.

Pantun Sindiran

Tinggalkan komentar