TARI CAMPAK : Sejarah, Properti, Asal, Gerakan dan Pola Lantai

Tari Campak – Jenis atau golongan tarian yang ada di Indonesia memang tergolong sangat banyak. Salah satu tarian yang layak untuk dipelajari adalah Tari Campak dengan segala keunikannya.

Sama seperti tarian tradisional lainnya, tarian ini juga memiliki beragam komponen pendukung di dalamnya yang sangat menarik untuk diulas.

Mulai dari bagaimana sejarahnya, apa saja propertinya, apa fungsi, hingga keunikannya. Bagi yang sedang mendalami tarian ini, maka semua komponen tersebut sangat penting untuk dipahami.

Dengan memahami semua komponennya, maka wawasan mengenai tarian ini juga akan bertambah. Berikut segala pembahasan lengkapnya:

Tari Campak


Asal Tari Campak

Properti Tari Campak

Tarian ini adalah golongan tarian yang berasal dari Bangka Belitung. Karena berasal dari wilayah tersebut, maka budaya yang diangkat dan diadopsi juga berasal dari wilayah Belitung.

Namun pada penerapannya, ada juga budaya Eropa yang dimasukkan dalam tarian ini. Hal ini merupakan dampak dari adanya masa penjajahan.

Meski ada perpaduan dua budaya yang berbeda, namun komponen pesan dan makna yang terkandung dalam tarian ini masih lekat dengan kehidupan masyarakat.

Dengan adanya makna tersebut, maka penonton bisa mengambil pesan moral yang ditampilkan. Hal inilah yang membuat tarian khas Belitung ini menjadi menarik.

Baca Juga: Tari Campak


Sejarah Tari Campak

Pola Lantai Tari Campak

Menurut catatan sejarah, Tarian Campak ini dibawa pada abad ke-18 oleh Nek Campak yang asalnya dari Riau. Nek Campak secara khusus membawa tarian ini di Pulau Seliu.

Pada saat awal kemunculannya, tarian ini memakai budaya Melayu di berbagai aspeknya. Namun setelah masuk masa penjajahan, pengaruh budaya Eropa juga masuk dalam tarian.

Meski demikian, unsur budaya Melayu dan pengaruh lokal tetap tidak hilang dalam tariannya. Justru semakin lama, dua komponen tersebut semakin melekat dalam tarian dan terus dilestarikan.

Akhirnya, hingga saat ini Tarian campak dikenal sebagai tarian dengan unsur Melayu dan Eropa yang menyusun segala aspek tariannya.

Baca Juga: Tari Caping Ngancak


Properti Tari Campak

Asal Tari Campak

Properti juga masuk golongan yang terpenting untuk dihadirkan dalam tarian. Sama seperti Tari Campak ini, ada beberapa jenis properti yang tidak bisa ditinggalkan dan harus ada.

Sebenarnya, komponen utamanya akan fokus pada kostum penari pria, kostum penari wanita, dan alat musik yang dipakai. Berikut adalah detail lengkapnya:

1. Kemeja

Komponen pertama yang dipakai dan harus ada dalam tarian ini adalah kemeja. Pihak yang memakai kemeja adalah penari pria.

Karena pakaian penari pria akan mengadopsi budaya Melayu, maka jenis kemeja yang dipakai juga khas Melayu. Hal ini sudah menjadi aturan dasar dan tentunya tidak bisa digantikan lagi apa pun alasannya.

2. Peci

Selain kemeja, penari pria juga akan memakai properti peci di kepalanya. Masih sama seperti kemeja, peci ini juga khusus peci khas Melayu.

Jadi bentuk, warna, dan ornamennya khusus menyesuaikan dengan ciri khas wilayah tersebut. Properti ini tentunya penting untuk dipakai penari karena bisa menambah kesan dan karakter kuat penari.

3. Kain Sarung

Lalu ada juga kain sarung yang dipakai penari. Komponen kain sarung ini akan dipakai penari pria di bagian kaki atas. Sehingga, celana yang menutupi paha penari juga akan tertutup oleh kain sarung ini.

Bukan sembarang sarung, komponen kain sarung ini memiliki motif dan corak tertentu khas Melayu secara keseluruhan.

4. Rok Panjang

Lalu untuk penari wanita, komponen properti utama yang dipakai dalam kostumnya adalah rok panjang. Seperti yang sudah diketahui, kostum penari wanita akan mengadopsi budaya Eropa.

Sehingga, rok panjang yang dipakai penari ini juga akan memiliki gaya Eropa yang kuat. Hal ini tentunya juga sudah menjadi ketentuan dan aturan tarian.

5. Sepatu Hak Tinggi

Sebagai tambahan, rok panjang juga akan dilengkapi dengan sepatu hak tinggi. Hal ini tentunya juga akan disesuaikan dengan budaya Eropa yang dipakai.

Dengan demikian, penggunaan sepatunya juga tidak bisa sembarangan. Hal ini harus diikuti oleh semua penari wanita yang akan menampilkan tariannya secara menyeluruh.

6. Sapu Tangan

Salah satu gerakan inti dari tarian ini adalah gerakan mengibaskan sapu tangan dengan struktur tertentu. Oleh sebab itu, komponen properti sapu tangan juga harus ada dan wajib dihadirkan dalam tarian ini.

Jika komponen ini tidak ada, maka tarian tidak akan bisa dilakukan karena properti utamanya tidak ada atau tidak lengkap.

7. Gendang Melayu

Lalu untuk properti alat musik, ada yang namanya gendang melayu. Properti gendang ini akan dipakai untuk menghasilkan suara dengan ritme tertentu.

Nantinya, suara yang dihasilkan tersebut akan dipakai sebagai acuan utama tarian. Sedangkan untuk cara memakainya, alat ini akan dipukul oleh tangan pemukulnya  selama tarian.

8. Tetawak

Selanjutnya ada alat musik bernama tetawak yang juga akan dipakai untuk mendampingi gendang melayu. Bentuk tetawak ini menyerupai gong, dan cara memakainya adalah dengan dipukul. Dengan adanya properti ini, maka ragam musik yang dihasilkan jauh lebih menarik dan lebih seru untuk didengarkan.

9. Piul

Terakhir, ada alat musik piul yang juga akan dimanfaatkan. Alat musik gesek datu ini adalah golongan yang asalnya dari Eropa.

Dengan penggunaan alat musik ini, maka bisa dilihat dengan jelas perpaduan dua budaya dalam tarian ini. Melalui suara yang dihasilkan, maka ragam musik pada tarian ini jauh lebih menarik.

Baca Juga: Tari Cendrawasih


Pola Lantai Tari Campak

Jika berbicara mengenai pola lantai pada Tarian Campak, maka akan ada banyak jenis yang muncul. Mulai dari pola melingkar, vertikal, zig-zag, hingga horizontal bisa ditemukan pada tarian ini.

Oleh sebab itu, tarian ini bisa dikatakan memiliki jenis pola lantai bebas yang diterapkan dalam keseluruhan tariannya. Dengan adanya perpaduan pola lantai ini, maka tarian ini bisa menghadirkan ragam perpindahan dan gerakan yang selaras.

Meski jenis pola lantainya banyak, namun susunannya tetap padu dan tersusun rapi. Sehingga penonton yang menyaksikan tariannya bisa tetap menikmatinya tanpa kebingungan dengan pola yang ada.


Gerakan Tari Campak

Sejarah Tari Campak

Gerakan yang ditampilkan dalam Tari Campak tergolong gerakan yang ceria dan lincah. Hal ini tentunya juga diimbangi dengan ekspresi penari yang mendukung setiap gerakan yang ada. Saat pertengahan tarian, penari akan mengibaskan sapu tangan sebagai salah satu komponen gerakan yang utama.

Tidak hanya itu, gerakan yang lain akan dilanjutkan dengan tambahan balas pantun. Antar penari akan membuat pantun yang tinggi pesan moral untuk saling diucapkan.

Kemudian penari lain akan membalas dengan pantun sejenis. Hal ini sengaja dilakukan untuk melambangkan budaya Melayu yang kental.


Keunikan Tari Campak

Komponen keunikan dari Tari Campak juga akan sangat menarik untuk dibahas. Secara keseluruhan, ada dua keunikan utama yang mampu membedakan tarian ini dengan tarian tradisional lainnya.

Hal ini tentunya akan sangat pas untuk dibahas secara mendalam. Inilah dua keunikan dasar beserta dengan alasannya:

1. Ada Perpaduan Budaya

Keunikan pertama dari tarian ini adalah adanya perpaduan dua budaya yang berbeda. Secara keseluruhan, tarian ini akan memakai budaya Melayu dan Eropa.

Hal ini bisa dilihat dari penggunaan alat musik dan kostum penarinya. Hal ini tentunya sangat unik karena tidak banyak tarian daerah yang mengadopsi dua budaya berbeda dalam satu tarian.

2. Kostum Penari Berbeda

Lalu untuk kebaikan kedua ada pada kostum penari yang dipakai. Biasanya, pada satu tarian akan menggunakan kostum sejenis baik untuk penari pria maupun wanitanya.

Namun untuk tarian ini, penari pria akan memakai kostum khas Melayu. Sedangkan untuk penari wanita, kostum yang dipakai akan menyerupai pakaian Eropa.


Fungsi Tari Campak

Gerakan Tari Campak

Layaknya tarian tradisional lainnya, Tari Campak juga memiliki beberapa jenis fungsi dalam pertunjukannya. Setidaknya ada tiga fungsi utama yang melekat dalam tarian ini.

Penasaran apa saja jenis fungsi yang bisa ditemukan dalam tariannya? Simak daftar fungsi berikut dan pahami penjabarannya secara menyeluruh:

1. Sebagai Wujud Syukur

Saat awal muncul, tarian ini memiliki fungsi utama sebagai wujud syukur masyarakat terhadap hasil panen yang didapat. Dengan adanya fungsi ini, maka pementasannya dilakukan saat panen selesai.

Ungkapan kegembiraan akan muncul selama tarian karena fungsi ini. Setidaknya inilah fungsi yang melekat saat awal kemunculan tarian ini.

2. Sebagai Sarana Menyampaikan Pesan

Selain sebagai wujud syukur, tarian ini juga dipakai sebagai sarana menyampaikan pesan. Hal ini dimaksudkan agar penonton yang melihat tariannya bisa mengambil pesan moral yang ingin disampaikan melalui tarian. Oleh sebab itu, tarian ini juga akan ditampilkan di acara yang sarat akan makna mendalam.

3. Sebagai Hiburan Masyarakat

Terakhir ada fungsi sebagai sarana hiburan masyarakat. Seiring dengan berkembangnya zaman, tentu fungsi ini juga bisa ditambahkan dalam tarian ini.

Saat ini, Tarian Campak bisa ditemukan di berbagai acara rakyat. Tujuan utamanya adalah untuk memberi hiburan kepada masyarakat yang menonton pertunjukannya.


Penutup Tari Campak

Daftar penjelasan mengenai Tari Campak di atas tentunya bisa segera dipahami. Mulai dari sejarah, properti, keunikan, hingga fungsinya sudah dijabarkan secara menyeluruh.

Melalui penjelasan tersebut, maka wawasan mengenai tarian ini juga bisa bertambah. Hal ini tentunya penting bagi yang sedang mendalami tariannya.

Tari Campak

Tinggalkan komentar