Tari Lenggang Nyai : Sejarah, Properti, Gerakan dan Pola Lantai

Tari Lenggang Nyai – Nusantara amat kaya dengan budaya dan juga jenisnya, termasuk di dalamnya adalah seni tari. Tiap daerah memiliki berbagai tarian, mulai dari tari tradisional hingga kreasi baru.

Dalam budaya Betawi, misalnya salah satu tarian yang amat terkenal yaitu tari lenggang nyai. Ini adalah tarian kreasi baru dan biasanya ditarikan secara berkelompok oleh penari perempuan.

Gerakannya yang beragam, lincah, dinamis, serta penuh keceriaan membuat tarian ini memikat banyak perhatian penonton. Berikut ini adalah ulasan tentang tari lenggang nyai yang perlu diketahui:

Tari Lenggang Nyai


Asal Tari Lenggang Nyai

Tari Lenggang Nyai

Ini adalah tarian yang berasal dari Jakarta yang kental akan budaya Betawi. Namun, tarian ini adalah salah satu bentuk asimilasi budaya Betawi dengan Tiongkok. Hal ini bisa dilihat dari property serta alat musik pengiring dari tarian ini.

Tarian yang kerap kali ditampilkan di banyak acara ini memiliki banyak pesan mengenai kebebasan perempuan. Selain itu, tarian ini juga memiliki dua nilai, yaitu nilai moral dan nilai estetika.

Untuk tarian ini, nilai estetikanya terdapat pada perpaduan antara sentuhan budaya Betawi, Indonesia dengan budaya Tiongkok.

Adapun nilai moral pada tarian ini disampaikan melalui gerakannya yang amat beragam. Adapun 8 nilai moral yang disampaikan pada tarian ini adalah kesedihan, kebingungan, keyakinan, rasa malu, percaya diri, bahagia, cinta sejati, dan keberanian.

Baca Juga: Tari Lengger


Sejarah Tari Lenggang Nyai

Sejarah Tari Lenggang Nyai

Pencipta dari tarian ini adalah Wiwik Widiastuti, yakni seorang seniman asal Yogyakarta. Meskipun begitu, beliau terkenal akan kekagumannya dan kecintaannya terhadap kesenian Indonesia serta kebudayaan Betawi. Tarian ini sendiri berasal dari dua kata , yakni Lenggang yang artinya berlenggak-lenggok.

Kemudian, Nyai artinya adalah karakterisasi dari Nyai Dasimah, seorang tokoh perempuan Betawi pada cerita rakyat. Menurut kisahnya.

Nyai Dasimah merupakan sosok perempuan Betawi yang melegenda dan memiliki paras yang cantik. Dalam hidupnya, beliau kerap kali dilanda kebingungan mengenai siapa yang kelak menjadi pasangan hidupnya.

Kemudian, beliau menetapkan pilihan pada Edward William, yakni seorang pria asal Belanda. Sayangnya pilihannya salam karena semasa hidupnya, Nyai Dasimah kerap dikekang serta diatur oleh suaminya.

Oleh karena itu, Nyai Dasimah kemudian berusaha memperjuangkan kebebasannya dan melakukan pemberontakan.

Atas keberanian yang dimilikinya, akhirnya Nyai Dasimah bebas dari kekangan tersebut. Inilah kisah yang kemudian menginspirasi Wiwik Widiastuti untuk menciptakan tarian ini.

Dengan begitu, tarian ini mengisahkan tentang bagaimana seorang wanita memperjuangkan kebebasan dan juga membela haknya.


Properti Tari Lenggang Nyai

Properti Tari Lenggang Nyai

Setelah mengetahui sejarah tarian ini, kini saatnya mengetahui properti yang digunakan. Pasalnya, tarian ini memiliki atribut yang unik dan membedakannya dengan tarian tradisional lainnya. Berikut ini adalah beberapa properti tari asal Betawi ini:

1. Busana Penari

Penari tarian ini mengenakan busana yang unik karena terdapat perpaduan dari unsur Betawi dan Tiongkok. Umumnya, para penari mengenakan busana dengan warna yang terang, seperti merah dan hijau. Kemudian, baju yang dikenakan penari biasanya berukuran besar.

2. Aksesoris

Ada beberapa aksesoris yang dikenakan oleh penari, mulai dari atas kepala hingga ujung kaki. Adapun aksesoris yang dipakai oleh penari tarian ini yaitu sebagai berikut:

  • Mahkota, yakni dikenakan di atas kepala penari dan desainnya sangat identik dengan budaya Tiongkok.
  • Konde cepol, yaitu sejenis konde yang dikenakan di kepala dan menjadi ciri khas Betawi.
  • Kace, yakni hiasan leher yang menutupi dada dan biasanya berwarna merah.
  • Pending, merupakan ikat pinggang dan juga berfungsi untuk menyangkutkan selendang yang dikenakan di pinggang para penari.
  • Apok, yaitu sejenis longtorso yang dililit dari ada hingga pinggul dan melingkari badan penari.
  • Ampreng, yakni sejenis kain yang diikatkan di pinggang dan berfungsi untuk menutupi bagian depan penari dari pinggang hingga lutut.
  • Toka-toka atau nama lainnya adalah selendang berguna untuk mempercantik tampilan penari. Biasanya toka-toka berwarna terang dan dipinggirnya terdapat hiasan bordir berwarna emas.

3. Iringan Musik

Tarian yang satu ini termasuk tarian yang meriah karena adanya iringan musik yang menyertainya. Iringan musik juga memberikan suasana yang lebih hidup pada penampilan tarian ini.

Untuk tarian ini, iringan musik yang digunakan adalah gambang kromong, yaitu alat musik khas Betawi.

Baca Juga: Tari Lenso


Pola Lantai Tari Lenggang Nyai

Pola Lantai Tari Lenggang Nyai

Pada tiap jenis tari, penerapan pola lantainya berbeda-beda. Untuk tari tradisional, pola lantai yang digunakan biasanya memiliki pakem, sudah diatur, atau memiliki aturan yang sudah pasti tersendiri.

Hal ini berbeda dengan tari kreasi baru, pola lantainya lebih bebas karena tidak adanya aturan yang terikat.

Namun, pola lantai yang digunakan pastinya sudah sesuai dengan keselarasan maupun keindahan tarian. Pada tarian ini, jumlah penarinya dari mulai 4 hingga 6 orang perempuan dan termasuk dalam tarian kreasi baru.

Meskipun begitu, tarian ini bisa dibilang sebagai tari tradisional karena latar belakang tariannya. Untuk tarian ini, pola lantainya sangat beragam, mulai dari horizontal, melingkar, hingga berpasang-pasangan.

Baca Juga: Tari Lilin


Gerakan Tari Lenggang Nyai

Gerakan Tari Lenggang Nyai

Nuansa yang ditampilkan pada tarian ini adalah keceriaan, kelincahan seorang perempuan, serta menunjukkan semangat yang tinggi.

Kelincahan tarian ini dapat dilihat dari gerak tangan, tubuh, serta kaki penari yang bergerak cepat namun seirama dengan iringan musiknya. Pada tarian ini, terdapat beragam gerakan yang masing-masing memiliki makna tersendiri, yakni

  • Gerak selut nyai, gerak tumpeng kepe, dan gerak ngegnjot geblak adalah gerakan yang menyiratkan fase kebingungan Nyai Dasimah untuk memilih laki-laki pilihannya.
  • Klunter, palang tiga, dan puter geong, yaitu menyiratkan kesedihan Nyai Dasimah terhadap sikap suaminya yang kerap kali mengganggu dirinya.
  • Miwir ampok yaitu menceritakan bagaimana Nyai Dasimah malu karena menjadi istri kedua dan kerap kali dicemooh masyarakat sekitar.
  • Gunung ukel, palang miwir, dan giving, yaitu gerakan yang menyiratkan bagaimana Nyai Dasimah sudah yakin dan mantap berpisah dengan Edward William dan memilih Samiun agar hidupnya menjadi lebih bahagia dan tidak terkekang.
  • Tusuk Wiwiek Widyastuti adalah gerak yang menceritakan bagaimana Nyai Dasimah sudah bahagia atas pilihannya sendiri dan dirinya sudah bebas.
  • Silat yakni menyiratkan bagaimana Nyai Dasimah bersama Samiun, kekasihnya berani melawan tentara Belanda.
  • Selut nyai serta kepak jimbe selur nyari adalah gerakan yang menceritakan bagaimana Nyai Dasimah begitu bahagia karena sudah merasakan kebebasan dan mendapatkan cinta sejatinya.

Keunikan Tari Lenggang Nyai

Keunikan Tari Lenggang Nyai

Di atas telah diketahui berbagai gerakan dari tarian ini beserta maknanya. Pada bagian ini akan menjelaskan tentang keunikan tarian ini yang membedakannya dengan tarian kreasi baru lainnya. Adapun keunikan tarian yang asalnya dari Betawi ini adalah sebagai berikut:

1. Adanya Perpaduan Budaya

Pada tarian ini, keunikan yang paling menonjol adalah adanya perpaduan budaya Betawi dan Tiongkok. Adanya kombinasi dari kedua budaya ini bisa dilihat dari kostum yang dikenakan penari.

Misalnya, pakaian besar serta terdapat mahkota di kepala penari begitu identik dengan budaya Tiongkok. Kemudian, konde cepol serta gambang kromong sebagai iringan musiknya adalah ciri khas dari budaya Betawi.

2. Gerakannya yang Sarat Makna

Tarian ini begitu menarik, ceria, lincah, dan penuh semangat karena menceritakan bagaimana perjuangan Nyai Dasimah.

Selain itu, karena tarian ini termasuk dalam tarian kreasi baru, maka memiliki gerakan yang amat beragam. Gerakan tersebut tidak hanya menarik dilihat tetapi juga penuh dengan makna.

Semua gerakan yang dilakukan penari menceritakan bagaimana fase kehidupan Nyai Dasimah, mulai dari fase kebingungan, kesedihan, malu, yakin, berani, hingga bahagia. Keseluruhan gerakan tersebut sangat harmonis dengan iringan alat musik khas betawi, yakni gambang kromong.


Fungsi Tari Lenggang Nyai

Fungsi Tari Lenggang Nyai

Terdapat keunikan tersendiri pada tarian ini sehingga tarian ini masih eksis hingga kini. Selain itu, tari asal Jakarta ini juga memiliki beragam fungsi dimata masyarakat. Adapun keunikan tarian yang asalnya dari Betawi ini adalah sebagai berikut:

1. Kepentingan Upacara

Ada banyak acara khusus yang menampilkan tarian ini, misalnya yakni upacara penyambutan tamu, baik tamu dalam ranah lokal maupun internasional. Kemudian, tarian ini juga kerap dipentaskan di acara khusus, seperti festival kebudayaan.

2. Sarana Hiburan

Fungsi lainnya dari tarian ini yakni sebagai sarana hiburan. Walaupun tarian ini berdurasi pendek, namun tetap memikat perhatian para penonton.

Pasalnya, gerakan tarian ini begitu dinamis, ceria, lincah, dan penuh semangat. Selain itu, iringan gambang kromong membuat tarian ini begitu menarik ditonton.

3. Seni Pertunjukan

Penari maupun semua orang yang terlibat didalamnya membutuhkan persiapan khusus. Misalnya, mulai dari mempelajari koreografi, artistic, interpretasi, hingga tema serta konsep tarian sehingga menarik ditonton. Oleh karena itu, tarian ini juga memenuhi fungsi sebagai seni pertunjukkan.

4. Media Pendidikan

Adanya nilai moral serta nilai estetik menjadikan tarian ini dapat berfungsi sebagai media pendidikan. Adapun nilai moral yang terkandung pada tarian ini dan bisa dipelajari, yakni bagaimana seorang perempuan tetap harus berani memperjuangkan kebebasan hidupnya serta hak yang dimilikinya.


Penutup Artikel Tari Lenggang Nyai

Itulah ulasan yang menarik mengenai tari lenggang nyai, mulai dari asal, sejarah, gerakan, property, keunikan, hingga fungsinya.

Dari tarian ini, penonton tidak hanya bisa menikmati gerakannya yang begitu estetik tetapi juga nilai moral yang terkandung didalamnya. Adanya keunikan pada tarian ini juga membuat tarian ini masih eksis hingga kini.

Tari Lenggang Nyai

Tinggalkan komentar