TARI MELAYU : Sejarah, Properti, Asal, Gerakan dan Pola Lantai

Tari Melayu – Banyak produk budaya masyarakat yang ada di nusantara, salah satunya adalah tari melayu. Tarian ini tidak luput mengalami dinamika serta pengaruh sejarah dan sosial masyarakat.

Kemudian, tarian ini juga tidak hanya berkembang di Indonesia, tetapi juga Singapura, Malaysia, serta Brunei Darussalam karena satu rumpun, yakni rumpun melayu.

Sementara itu, Indonesia memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan tarian rumpun melayu dari negara lain. Meskipun begitu, berbagai rentak maupun fungsinya memiliki dasar yang hampir sama. Jika ingin tahu lebih banyak mengenai tari melayu, berikut ini adalah ulasannya:

Tari Melayu


Definisi Tari Melayu

Definisi Tari Melayu

Budaya masyarakat di Indonesia sangat banyak, salah satunya yakni tari melayu. Pada dasarnya, tarian ini kesejarahannya tidak bisa merujuk pada batas satu wilayah tertentu karena keberadaannya mengacu pada banyak negara pada satu kawasan.

Melainkan tarian ini adalah gambaran dari identitas etnik melayu itu sendiri. Tahun 1950-an, tari ini banyak berkembang di negara Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Kemudian, sebelum Indonesia merdeka sekalipun.

tarian ini sudah dekat sebagai hiburan masyarakat Indonesia kala itu, apalagi ketika masuknya Islam karena banyak menggunakan budaya melayu sebagai sarana syiar agama.

Dalam tarian ini, ada 4 istilah yang artinya tari, yaitu kata tari itu sendiri, igal, tandak, dan liuk. Istilah igal pada khasanah tarian tersebut merujuk pada gerakan tubuh.

sedangkan istilah tandak berfokus pada langkah-langkah kaki. Untuk liuk, menekankan pada gerakan merendahkan tubuh lalu mengayunkan badan serta tangan yang melayang serta menggelai.

Baca Juga: Tari Melinting


Rentak Tari Melayu

Rentak Tari Melayu

Istilah lainnya yang erat dengan tarian ini adalah rentak, yakni irama musik yang melandasi motif gerak tari tertentu. Pasalnya, tari melayu dibangun melalui rentak suasana serta identitas tari. Ragam rentak pada tarian ini, yakni sebagai berikut:

  • Rentak zapin
  • Ghazal
  • Joget
  • Melayu
  • Nobat
  • Mak Inang, dan lain sebagainya

Dalam beberapa rentak tari, terbagi menjadi 3 garis besar, yakni rentak lambat, sedang, dan cepat. Selain itu, dalam tarian ini juga dibedakan gerak tari ideal untuk penari laki-laki dan penari perempuan.

Misalnya, untuk penari perempuan memfokuskan sikap badannya serta gerakan yang lemah lembut. Sedangkan untuk penari laki-laki, menekankan pada gerakan serta sikap badannya yang gagah.


Fungsi Tari Melayu Berdasarkan Budaya

Fungsi Tari Melayu Berdasarkan Budaya

Sama seperti tari lainnya, tari yang satu ini juga memiliki fungsi tersendiri menurut budayanya. Fungsi ini kemudian menjadikan tarian ini terus eksis hingga kini dan membuatnya berbeda dengan tarian lainnya. Adapun fungsi dari tarian ini berdasarkan budayanya adalah sebagai berikut:

  • Mengekspresikan aktivitas yang berkaitan dengan pertanian, misalnya yakni tari ahoi yakni tari yang bercerita tentang mengirik padi. Kemudian, mula nukal yakni tari yang berkisah tentang menanam benih padi, dan lain sebagainya.
  • Menerangkan kegiatan yang berkenaan dengan nelayan, misalnya yaitu tari jala, yakni tari yang bercerita tentang membuat jala, lalu ada tari lukah yaitu tari yang menggunakan atribut jala untuk menangkap ikan.
  • Menirukan aktivitas alam sekitar, misalnya pada gerakan ula-ula lembing dimana penari menirukan gerakan ular.
  • Memperlihatkan kekebalan, misalnya adalah kesenian tradisional melayu bernama dabus.
  • Sebagai sarana hiburan dan mengangkat berbagai unsur budaya.

Baca Juga: Tari Merak


Beragam Jenis Tari Melayu

Setelah memahami beragam fungsi dari tarian ini, kini saatnya mengetahui apa saja ragam jenisnya. Pasalnya, tarian ini memiliki banyak jenis, mulai dari tari rentak bulian, tari zapin, tari inang, dan lain sebagainya. Jika ingin tahu apa saja jenis tari melayu, berikut ini adalah ulasan lengkapnya:

1. Tari Rentak Bulian

Tari Rentak Bulian

Ini adalah tarian populer dari Kabupaten Indragiri Hulu. Tarian ini menurut bahasa daerah Indragiri Hulu berasal dari kata merentak yang artinya adalah melangkah.

Sedangkan bulian, berarti tempat singgah makhluk halus. Oleh karena itu, tarian ini kental dengan unsur mistisnya dan sebelum pementasan tari dilakukan, biasanya ada ritual yang dilakukan.

Berbagai ritual yang harus diperhatikan penari, misalnya yaitu harus terdiri dari 8 orang penari, yakni 7 penari perempuan yang bersih (tidak sedang haid) dan masih gadis. Kemudian, 1 penari lagi adalah pemuda baligh yang gagah dan hafal keseluruhan gerak tari.

Sebelum menari, penari juga akan diasapi menggunakan gaharu dan dibacakan mantra. Meskipun begitu, tarian ini termasuk dalam tarian ritual pengobatan yang dipercaya masyarakat setempat. Namun, pada masa sekarang tarian ini menjadi hiburan karena pementasannya menarik perhatian.

2. Tari Makyong

Tari Makyong

Ini adalah seni tari Melayu yang mengkombinasikan unsur musik, unsur tari, dan unsur cerita sehingga disebut juga sebagai dramatari.

Pada awalnya, tarian ini dimulai dengan ritus sakral atau yang dikenal dengan upacara buka tanah dan diakhiri dengan tutup tanah. Konon, tari ini berasal dari daerah Patani, Nara Yala, wilayah selatan Thailand.

Kemudian, menyebar ke Kelantan Malaysia, masuk ke Singapura dan menyeberang ke Riau, Indonesia. Perbedaan yakni pada tari Makyong Indonesia, penarinya mengenakan topeng sebagai karakter, yaitu semangat, puteri, setan, raja, dan penjahat.

Pada masa dulu, tarian ini digelar di daerah pematang sawah setelah panen padi. Namun, pada tahun 1950-an, ketika kesultanan Riau berjaya, tarian ini menjadi seni istana.

Kemudian, tarian ini juga berfungsi untuk merawat orang yang sedang sakit jika ditambahkan mantra khusus. Sayangnya, kini tarian ini tidak lagi digunakan untuk merawat orang sakit karena tidak ada lagi yang mempraktekannya. Kini, tarian ini masih eksis dan kerap kali dipentaskan di berbagai acara khusus.

Baca Juga: Tari Minangkabau

3. Tari Zapin

Tari Zapin

Dalam bahasa Arab, Zapin berasal dari kata Zafn yang artinya pergerakan kaki cepat dan mengikuti rentak pukulan. Tari yang satu ini dilakukan secara berkelompok dan diiringi oleh alat musik gambus serta marwas yang bentuknya mirip gendang kecil.

Selain itu, tarian ini juga biasanya dibawakan bersama syair-syair yang digunakan sebagai sarana dakwah. Pada awalnya, tarian ini merupakan tari yang fungsinya untuk hiburan di lingkungan istana yang letaknya di pesisir Selat Malaka. Kerajaan yang dimaksud yakni Kerajaan Indragiri serta Kerajaan Siak.

Kemudian, menurut sejarah, tarian ini dibawa dari Yaman, persisnya dari Hadramaut oleh para pedagang Arab yang juga sebagai pendakwah Agama Islam di awal abad ke-16.

Tarian ini lambat laun bercampur dengan budaya lokal karena masuk ke lingkungan istana dengan cepat. Dengan begitu, tarian ini kerap kali dipentaskan pada acara upacara penting kerajaan.

Setiap gerakan tarian ini dimasukkan norma serta nilai-nilai Melayu. Pola gerakannya amat sederhana karena gerakannya kerap kali dilakukan secara berulang-ulang.

4. Tari Mak Inang Pulau Kampai

Tari Mak Inang Pulau Kampai

Pada dasarnya, ini merupakan salah satu tari dasar dalam budaya melayu. Seiring perkembangan zaman, terdapat perkembangan pada tarian ini, namun beberapa gerakannya masih dipertahankan.

Hal ini dilakukan agar tarian ini tetap bisa menyampaikan pesan dan maksud yang ingin disampaikan. Tarian ini biasanya dipentaskan dalam berbagai acara dan berbagai upacara. Misalnya, pada masyarakat melayu, tarian ini kerap kali digelar ketika adanya selamatan besar, pesta panen, dan lain-lain.

Lalu, acara tersebut menjadi tempat berkumpulnya banyak orang, dan juga dijadikan ajang pencarian jodoh bagi dara dan lajang melayu.

Proses pencarian jodoh dalam kearifan melayu itu dijadikan sebagai inspirasi pada gerakan-gerakan tarian ini. Oleh karena itu, penari dalam tarian ini adalah sepasang anak muda perempuan serta laki-laki.

Kemudian, gerakannya didominasi oleh gerakan yang menunjukkan bagaimana pasangan tersebut mengenal satu sama lain, melakukan pendekatan, dan melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.

5. Tari Dabus

Tari Dabus

Keunikan tarian ini terdapat pada pementasannya yang membuat penonton membelalak mata. Pasalnya, para penari akan mempertunjukkan kehebatannya yang menakjubkan.

seperti kebal senjata tajam, api, dan lain sebagainya. Namun, pada awalnya ini bukan merupakan tarian namun merupakan seni bela diri.

Kemudian, fungsinya bukanlah sebagai tarian semata, namun pada zamannya tarian ini dijadikan sebagai alat untuk menjaga kedaulatan dan menaikkan derajat sebuah bangsa.

Dulu tarian ini dilakukan oleh pengikut Sayidina Ali untuk mempertunjukkan betapa hebat dan kebalnya orang syiah pada saat perang.

Dengan begitu, semua lawannya tidak ada yang berani mengganggunya. Kemudian, tarian ini berkembang di tanah serambi mekah dan dikenal dengan nama daboh melalui pedagang Arab yang datang ke wilayah tersebut.

6. Tari Joged Lambak

Tari Joged Lambak

Ciri khas dari tari ini adalah gerakannya yang lincah, syair yang menceritakan suka cita, dan musik yang cepat. Kemudian, tarian ini juga diiringi oleh alat musik khas melayu.

seperti tetawak, gendang, serunai, gambus, dan sebagainya. Tari ini berkembang di beberapa daerah di Indonesia, seperti Bintan, Batam, serta tersebar di Kepulauan Riau.

Menurut sejarahnya, tarian ini ada sejak abad ke-17 pada zaman kerajaan Melayu Riau Lingga. Umumnya, tarian ini dipentaskan pada malam hari hingga tengah malam.

Para penari kemudian menggunakan busana khas melayu, misalnya untuk penari perempuan mengenakan baju kurung melayu yang dilengkapi dengan kain songket.

Aksesoris lainnya yang seperti kalung, kain samping, sanggul rambut lipat pandan, dan anting. Sementara penari laki-laki menggunakan baju kurung cekak, kopiah, dan juga kain songket.


Penutup Artikel Tari Melayu

Itulah ulasan yang menarik tentang tari melayu, mulai dari pengertian, jenis rentak, hingga fungsinya. Kemudian, tari ini juga ternyata sangatlah beraneka ragam dan masing-masing memiliki karakteristik tersendiri.

Hingga ini semua tarian tersebut masih lestari dan kerap kali dipentaskan di berbagai acara masyarakat.

Tari Melayu

Tinggalkan komentar