Tari Sekapur Sirih : Sejarah, Properti, Gerakan dan Pola Lantai

Tari Sekapur Sirih – Jambi menjadi salah satu provinsi di Sumatera yang kaya akan keragaman budayanya. Tari Sekapur Sirih menjadi satu diantara kesenian yang dapat ditemui di Jambi.

Tarian ini memiliki keindahan yang khas dalam setiap gerakannya.Tentunya selain gerakan yang khas dan indah, tarian ini juga menampilkan kostum cantik dari penarinya.

Namun, bagaimana sih sebenarnya sejarah dari tarian ini? Simak ulasannya berikut untuk lebih mengenal tarian dari Jambi satu ini:

Tari Sekapur Sirih


Asal Usul dari Tari Sekapur Sirih

Sejarah Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih memang identik dengan budaya masyarakat Sumatera. Tidak heran bila tarian ini bahkan bisa ditemukan di kota lain selain Jambi. Namun, tentunya bila menilik asal usul dari tairan ini maka, Jambi adalah provinsi terciptanya tarian cantik ini.

Firdaus Chatab sendiri merupakan seniman yang berhasil memperkenalkan tarian ini pada masyarakat Jambi sehingga kini dikenal sebagai Tarian Sekapur Sirih. Tarian ini sendiri merupakan tarian yang biasa digunakan untuk menyambut tamu.

Keindahan gerakan, busana serta keunikan properti yang digunakan tentu membuat tarian ini begitu menarik untuk ditonton. Hal ini pulalah kemudian yang membuat tarian ini pada akhirnya disahkan sebagai tarian tradisional dari provinsi Jambi.

Baca Juga: Tari Selamat Datang


Sejarah Tari Sekapur Sirih

Pola Lantai Tari Sekapur Sirih

Seperti yang sempat dibahas sebelumnya bahwa Tari Sekapur Sirih merupakan sebuah tarian yang diciptakan oleh seorang seniman bernama Firdaus Chatab.

Tarian ini kemudian disahkan sebagai tarian tradisional Jambi. Biasanya tarian ini akan dipentaskan oleh seorang penari untuk acara penyambutan tamu di Jambi.

Gerakan lemah lembut dengan pakaian tradisional yang khas akan menjadi ciri khas sendiri dari tarian ini. Awalnya tarian ini diciptakan oleh Firdaus Chatab pada tahun 1962 kemudian barulah pada tahun 1967 tarian ini disempurnakan oleh seniman lain bernama O.K Hendrick.

Irama lagu yang digunakan dalam tarian ini pun mendapatkan penyempurnaan dari seniman bernama Taralamsyah Saragih.

Pada irama yang digunakan oleh Taralamsyah Saragih ini kemudian memasukkan unsur musik masyarakat Jambi sebagai ciri khas musik seperti halnya lagu Jeruk Purut.

Bahkan penyempurnaan lagu ini juga mendapatkan bantuan lirik dari Marzuki Lazim serta R.A Rachman sebagai pemberi gagasan.

Namun, ternyata tarian ini pun juga kembali mengalami perubahan pada tahun 1981 karena dianggap tidak sesuai dengan masyarakat Jambi.

Melalui penyempurnaan gerakan inilah kemudian tarian ini dijadikan tarian tradisional yang melambangkan kesopanan dan sifat ramah orang Jambi. Tarian ini pun pada dasarnya juga tidak hanya dapat ditemukan di provinsi Jambi.

Menemukan tarian ini di daratan Malaysia pun juga bukan hal aneh yang akan terjadi karena penyebaran pengenalan Tarian Sekapur Putih yang memang luas.


Properti Tari Sekapur Sirih

Properti Tari Sekapur Sirih

Sama halnya dengan tarian tradisional lain yang menggunakan properti dalam gerak tarinya. Sekapur Putih pun juga memiliki properti dalam pementasannya. Tentunya dengan adanya properti ini maka Tari Sekapur Sirih akan memiliki keunikan tersendiri saat dipentaskan.

Properti yang digunakan dalam tarian ini pun memiliki beberapa macam benda dalam pementasannya. Lalu, apa saja sih properti tersebut? Simak 4 ulasannya berikut ini untuk informasi lebih jelasnya:

1. Payung

Payung menjadi properti yang digunakan dalam pementasan Tari Sekapur Sirih. Biasanya properti ini akan dibawa oleh penari pria dengan perlahan serta seirama penari wanita. Properti satu ini nantinya akan dibawa secara terbuka oleh penari pria untuk melindungi penari wanita.

Penari pria akan memayungi penari wanita hingga menuju panggung pementasan dengan langkah perlahan seirama musik serta langkah kaki penari wanita. Tentunya hal ini nantinya akan menjadikan pertunjukkan tampak lebih anggun dan elegan.

2. Keris

Keris juga menjadi properti lain yang digunakan oleh penari pria dari Tarian Sekapur Sirih. Properti ini digunakan penari pria untuk menampakkan kesan gagah pada saat pementasan tari. Nantinya penari pria akan membawa keris ini sebagai bentuk perlindungan bagi penari wanita di atas panggung.

3. Cerano

Cerano menjadi properti utama dan menjadi lambang dari tarian ini. Nantinya cerano ini akan menjadi kotak dimana kapur putih diletakkan dan dibawa oleh penari. Pada saat pementasan dilakukan nantinya kapur putih ini akan dibagikan kepada tamu.

Melalui adanya kapur putih yang dicicipi oleh para tamu dari cerano inilah nantinya yang akan menunjukkan bentuk sambutan dari para penari serta masyarakat Jambi. Hal ini biasanya akan dilakukan pada saat berada di penghujung tarian.

4. Ikat Pinggang

Properti berikutnya adalah ikat pinggang indah yang nantinya akan digunakan oleh penari. Ikat pinggang ini nantinya akan terbuat dari pita dari bahan kulit. Beludru serta payet cantik akan menjadi ornamen yang digunakan dalam hiasan ikat pinggang ini.

Baca Juga: Tari Selendang


Pola Lantai Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih

Sekapur Sirih sebagai tarian tradisional Jambi pun tentunya juga memiliki pola lantai dalam pementasannya. Fungsi dari adanya pola lantai ini nantinya akan membuat tarian memiliki koreografi yang lebih indah dan jelas.

Tentunya gerakan lebih berirama juga pada akhirnya bisa didapatkan dari adanya pola lantai yang sesuai. Lalu, apa saja pola lantai yang digunakan dalam tarian ini? Simak 3 ulasannya berikut ini:

1. Pola Lantai Sejajar

Pola lantai pertama yang biasa digunakan dalam Tari Sekapur Sirih adalah pola lantai sejajar. Pada penggunaan pola lantai ini nantinya penari akan membentuk barisan garis lurus horizontal maupun vertikal.

Penggunaan pola ini pada dasarnya digunakan untuk menggambarkan keadaan masyarakat yang seharusnya memiliki hubungan harmonis serta saling menghormati. Hal inilah kemudian yang membuat pola ini seringkali digunakan.

2. Pola Lantai Lingkaran

Lingkaran menjadi pola berikutnya yang bisa digunakan adalah pola lantai lingkaran. Pola ini nantinya akan mengharuskan penari membentuk pola melingkar. Tentunya dengan adanya pola ini nantinya tarian akan tampak lebih indah.

3. Pola Lantai Campuran

Pola lantai campuran juga seringkali digunakan dalam tarian ini. Pada dasarnya tarian menggunakan pola lantai campuran ini akan dilakukan dengan menggabungkan pola lantai sejajar serta lingkaran.

Penggabungan pola lantai ini tentunya akan membuat koreografi tarian tampak lebih kreatif dan bervariasi. Hal ini tentu akan membuat pementasan tari tampak lebih indah saat penari menggerakkan tubuh.

Baca Juga: Tari Serampang Dua Belas


Gerakan Tari Sekapur Sirih

Gerakan Tari Sekapur Sirih

Gerakan dalam kesenian tari tentu menjadi hal krusial yang perlu diperhatikan dan diperhitungkan oleh penciptanya. Hal ini tentunya juga berlaku pada Tari Sekapur Sirih yang memiliki beberapa gerakan dalam tariannya.

Adanya gerakan ini sendiri pun nantinya akan terdiri dari tiga kategori utama yang masing-masing akan memiliki gerakan dalam Tarian Sekapur Sirih. Lalu, apa saja gerakan yang ada dalam tarian ini? Berikut 3 diantaranya:

1. Gerakan Awal

Tari Sekapur Sirih ini nantinya akan dilakukan melalui gerakan awal yang dilakukan penari. Nantinya penari akan melakukan gerakan awal ini untuk sambutan pada para tamu. Pada gerakan ini pun nantinya akan terdiri dari gerak sembah sebagai penyambutan awal serta penghormatan.

Barulah kemudian setelah gerakan sembah dilakukan, penari akan mulai menggerakkan tangan mengikuti irama musik. Gerakan ini nantinya akan terdiri dari gerak rentang kepak serta gerak nginak.

2. Gerakan Tari Pokok

Gerakan berikutnya setelah semua gerakan awal selesai dilakukan oleh penari maka, nantinya penari akan mulai menarikan gerakan-gerakan pokok dalam tarian. Nantinya gerakan ini akan terdiri dari gerak besut naik, nyilau, rentang pedang serong, serta gerak piuh.

Melalui gerakan inilah nantinya penari bisa menampilkan pesan dari setiap makna dari gerakan Tari Sekapur Sirih. Tentunya pada gerakan ini juga nantinya penonton bisa melihat keluwesan penari dalam menggerakkan tangan serta kaki.

3. Gerakan Tari Akhir

Pada gerakan terakhir yang akan dilakukan nantinya akan dikategorikan dalam gerak tari akhir. Gerakan ini sendiri pada dasarnya merupakan gerakan penutup yang akan dilakukan penari untuk mengakhiri pementasan tari sambutan untuk para tamu.

Nantinya penari akan melakukan gerakan bensin turun, rentang pedang kemudian gerak rentang. Pada tahap akhir nantinya penari akan kembali melakukan gerak sembah sebagai penutupan.


Keunikan Tari Sekapur Sirih

Keunikan Tari Sekapur Sirih

Setiap tarian tradisional tentunya memiliki keunikannya sendiri. Keunikan yang ditampilkan ini pada dasarnya juga menjadi ciri khas yang kemudian bisa dinikmati oleh penonton. Berbagai keunikan inipun pada dasarnya bisa dilihat melalui berbagai sudut dalam tarian yang disajikan.

Pada Tari Sekapur Sirih sendiri tentunya keunikannya pun dapat ditemukan pada beberapa sudut pandang. Lalu, apa saja sebenarnya keunikan yang bisa ditemukan pada tarian tradisional Jambi ini? Berikut ulasannya:

1. Busana Penari

Ciri khas busana tradisional Jambi tentu akan menjadi daya tarik pertama yang dapat dilihat melalui tarian ini. Budaya Jambi yang cukup kental dengan budaya melayu tentunya akan memberikan ciri khas yang indah dalam setiap ornamen busananya.

Nantinya pada busana penari ini akan dapat dilihat tampilan busana cantik yang digunakan penari. Kain jarik khas Jambi serta tambahan payet-payet cantik tentu akan menambah kesan istimewa pada tampilan busana yang digunakan penari.

2. Properti

Properti yang digunakan penari dalam tarian ini tentunya juga menjadi daya tarik lain yang dapat ditemukan. Cerano misalnya yang digunakan sebagai kotak untuk penempatan kapur sirih. Tentunya properti ini bisa dibilang cukup unik.

Apalagi saat penari mulai membagikan kapur sirih dari cerano kepada penonton. Hal ini tentu menjadi keunikan tersendiri yang ditampilkan kesenian tari dari Jambi ini pada pementasan tradisional untuk penyambutan tamu.

3. Gerakan

Gerakan yang ditarikan oleh penari pria maupun wanita tentu juga akan menjadi daya tari dari kesenian tari tradisional ini. Adanya gerakan luwes yang anggun dari setiap penari tentu akan membuat pementasan tampak luar biasa.

Apalagi dengan tambahan properti serta busana yang cantik. Tidak heran bila pada akhirnya tarian ini dipilih sebagai salah satu tarian untuk penyambutan tamu yang datang ke Jambi.


Fungsi Tari Sekapur Sirih

Fungsi Tari Sekapur Sirih

Pada setiap kesenian pun tentunya juga memiliki fungsinya masing-masing yang salah satunya adalah sebagai penuang emosi dalam seni.

Hal ini pun tentunya juga dimiliki oleh kesenian tari yang memiliki fungsinya masing-masing. Nah, lalu apa fungsi dari Tarian Sekapur Sirih? Berikut 2 diantaranya:

1. Sebagai Tarian Selamat Datang

Fungsi utama dari tarian ini sendiri pada dasarnya digunakan sebagai tarian untuk penyambutan tamu atau yang biasa disebut tarian selamat datang. Melalui adanya tarian ini nantinya penari akan menyambut tamu yang datang ke provinsi Jambi.

2. Bentuk Rasa Syukur

Selain sebagai tarian untuk penyambutan tamu, pada dasarnya Tari Sekapur Sirih seringkali digunakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat. Melalui adanya tarian ini masyarakat diibaratkan mengucapkan rasa syukur serta kegembiraan atas tamu yang datang ke Jambi.


Penutup Tari Sekapur Sirih

Itulah tadi sekilas tentang Tari Sekapur Sirih yang menjadi tarian tradisional dari provinsi Jambi. Tarian ini sendiri menjadi tarian penyambutan tamu yang seringkali ditampilkan penari untuk menyambut tamu yang datang ke Jambi.

Tari Sekapur Sirih

Tinggalkan komentar