50+ Pantun Penutup Acara : MC, Halal Bihalal dan Pengajian

Pantun Penutup Acara – Tidak sedikit pembawa acara menggunakan pantun penutup acara dalam acara formal maupun informal. Biasanya penggunaan pantun dalam penutup dalam acara formal digunakan setelah susunan acara selesai dilaksanakan dan do’a selesai dipanjatkan.

Pantun yang disuarakan pun biasanya terkesan lebih formal dengan kata-kata yang menyatakan permintaan maaf atas kurangnya kesempurnaan dalam acara.

Bila melihat sekilas dari paparan ini lalu, apa sih sebenarnya pantun penutup dalam acara dan apa saja jenisnya? Mari simak ulasan berikut ini:

Pantun Penutup Acara


Mengenal Pantun Penutup dalam Acara Formal dan Informal

Layaknya yang sempat dibahas sebelumnya bahwa pantun juga seringkali digunakan dalam acara formal maupun informal. Biasanya pantun ini sendiri disebut sebagai pantun penutup acara.

Penggunaan pantun penutup seperti ini biasanya akan disampaikan oleh pembawa acara setelah susunan acara mendekati pada akhir.

Pada acara formal sendiri pantun ini seringkali digunakan sebagai bentuk kalimat berirama yang diharapkan dapat mencairkan suasana formal yang tengah diselenggarakan.

Terkait dalam penggunaannya sendiri pantun seperti ini juga seringkali digunakan untuk memberikan kesan kepada audiens yang datang.

Bahkan tidak jarang pantun untuk penutup acara ini digunakan dalam suatu sesi presentasi untuk mencairkan suasana yang terlalu serius. Tentunya hal ini dilakukan juga untuk memberikan kesan berbeda pada sesi presentasi yang telah disampaikan seseorang.

Namun, selain dalam acara formal tentunya pantun bukan lagi hal baru dalam acara informal. Pembawa acara tentu tidak lagi asing dalam melontarkan kalimat penutup menggunakan pantun dalam acara yang lebih santai seperti halnya ulang tahun.

Reuni juga seringkali menjadi acara lain yang menggunakan pantun penutup sebagai kalimat akhir dalam sesi acara. Penggunaan pantun dalam acara informal sendiri tentunya akan terdengar menggunakan bahasa yang lebih santai dan jenaka.

Hal ini tentu berbeda dalam pengaplikasiannya dalam acara formal yang cenderung menggunakan bahasa lebih formal dan santun.

Baca Juga: Pantun Penutup Pidato


Menilik Jenis Pantun Penutup dalam Acara Formal

Pantun penutup acara formal tentunya akan cenderung menggunakan bahasa yang lebih sopan dan biasanya pantun ini akan disampaikan oleh pembawa acara. Pada pengalikasiannya pantun ini sendiri akan digunakan sebagai bentuk kalimat pencair suasana oleh pembawa acara.

Jenis dari pengalikasian pantun ini sendiri juga cukup beragam. Hal ini akan tergantung dari acara formal yang tengah berlangsung. Nah, lalu apa saja sih jenis dari pantun penutup untuk acara formal dan apa saja contohnya? Berikut ulasan lengkapnya:


1. Pantun Penutup untuk Wisuda

Pantun Penutup Untuk Wisuda

Wisuda adalah acara formal dan sakral yang menjadi penantian setiap siswa maupun mahasiswa. Acara yang selalu digelar dengan khidmat ini seringkali membuat suasana dalam ruangan tampak lebih serius.

Menilik dari sinilah kemudian tidak jarang pembawa acara akan menyampaikan pantun penutup acara sebagai kalimat penutup yang mencairkan suasana tegang. Contoh dari pantun penutup untuk wisuda ini sendiri diantaranya adalah:

Dijalan bertemu adik sedang bersepeda

Dibelakangnya kakak membawa makanan untuk si uda

Kami ucapkan selamat kepada semua peserta wisuda

Sukses selalu dalam berkarya

 

 

Cantiknya begitu indah bunga kamboja

Laksana tercantik diantara lainnya bunga

Mari berjalan kedepan bagi para wisuda

Menata masa depan lebih berwarna

 

 

Pagi ini ibu membeli ikan bawal

Begitu merah warnanya

Wisuda ini adalah langkah awal

Supaya mendapat masa depan yang cerah

Penggunaan pantun wisuda ini biasanya memang berkesan menggunakan bahasa formal dengan kalimat penyemangat untuk peserta wisuda.


2. Pantun untuk Musrebag

Pantun Untuk Musrebag

Acara resmi seperti musrebag juga seringkali diselipkan pantun penutup acara untuk memberikan kesan santai atas musyawarah rencana pembangunan yang telah didiskusikan.

Musrebag yang memang merupakan acara resmi dengan berbagai tamu berkepentingan tentu akan seringkali menimbulkan ketegangan dalam diskusi.

Inilah yang kemudian membuat pembawa acara memilih menggunakan pantun penutup sebagai bentuk pencair suasana supaya tidak lagi tegang. Nah, lalu apa saja contoh pantun yang cocok untuk acara seperti ini? Berikan 3 contoh diantaranya:

Pergi ke kebun untuk memetik buah

Ternyata pohonnya terlalu tinggi

Saya ucapkan maaf bila ada salah

Sekian sudah musyawarah kali ini

 

 

Melihat mangkuk belum terisi

Padahal ayah sudah lapar sekali

Terimakasih sudah datang menghadiri

Semoga selalu sehat supaya bisa bermusyawarah kembali

 

 

Dari Malang mampir ke kota Kediri

Ternyata disana sudah dinanti

Terima kasih atas musyawarah hari ini

Semoga amanah dalam menjalani tugas nanti

Tentunya kata penutup menggunakan pantun haruslah digunakan dalam tata bahasa yang sopan oleh pembawa acara dalam musrebag.


3. Pantun Penutup untuk Presentasi

Pantun Penutup Untuk Presentasi

Jenis pengaplikasian pantun penutup acara ini juga bisa dilakukan dalam sesi formal dalam presentasi. Pengaplikasiannya dapat dilakukan setelah presentasi selesai dilakukan.

Tentunya penggunaan bahasa yang santun adalah kunci dalam penggunaan pantun dalam sesi presentasi. Hal ini dapat dilakukan untuk mengurangi suasana tegang setelah presentasi dilakukan.

Tentunya penggunaan bahasa dalam hal ini sangat perlu diperhatikan bagi individu pemateri yang menyampaikan pantun. Berikut ini adalah 3 contoh pantun yang bisa digunakan dalam sesi presentasi:

Menjenguk nenek di sudut desa

Tidak lupa membawa es selasih

Cukup presentasi singkat dari saya

Tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih

 

 

Di Belakang rumah tumbuh satu pohon mahoni

Begitu rindang dan lebat daun terlihat mata

Itulah tadi presentasi dari kelompok kami

Terima kasih banyak kami ucapkan kepada Anda

 

 

Melihat adik duduk di kursi

Sendiri tidak ada yang menemani

Sekian terima kasih presentasi dari kami

Kini kami pamit undur diri

Menyelipkan kata-kata jenaka dalam pantun untuk presentasi juga bisa dilakukan namun, tentunya memperhatikan kesopanan bahasa dalam penyampaian adalah hal penting.

Baca Juga: Pantun Perkenalan


4. Pantun Penutup untuk Pidato

Pantun Penutup Untuk Pidato

Acara lain yang bisa menggunakan selipan pantun dalam penutup acara formal tentu saja adalah pidato. Tentu dalam pidato bukan lagi hal asing mendengar adanya pantun dalam sesi penutupnya.

Biasanya adanya selipan pantun ini digunakan untuk menetralisir suasana yang terasa terlalu formal dan hening selama pidato berlangsung. Nah, untuk mengetahui apa saja contoh pantun yang cocok digunakan dalam acara ini maka, mari simak ulasannya berikut ini:

Sore nanti ayah pergi ke Surabaya

Tidak lupa adik ingin dibelikan sepatu

Sekian terima kasih pidato saya

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

 

Membeli bunga ke pasar tua

Begitu indah berwarna putih

Saya ucap maaf bila ada salah kata

Akhir salam saya ucapkan terimakasih

 

 

Melihat eloknya warna kamboja

Namun, tidak seputih warna melati

Sekian terima kasih pidato dari saya

Sampai bertemu lagi dilain hari

Tidak jarang pembawa acara juga akan memberikan kata-kata jenaka dalam pantun penutup supaya membuat suasana kembali cair.


5. Pantun Penutup untuk Seminar

Pantun Penutup Untuk Seminar

Pantun penutup acara berikutnya juga bisa digunakan dalam acara seminar. Acara resmi satu ini seringkali menghadirkan berbagai kalangan penting sebagai pemateri.

Manilik dari sinilah kemudian penggunaan bahasa yang santun juga diperlukan dalam pengaplikasian pantun penutup untuk seminar.

Penggunaan pantun penutup ini juga seringkali digunakan oleh pembawa acara untuk membuat acara terasa lebih hangat. Terkadang ada pula yang menggunakan pantun jenaka dalam acara ini.

Namun, tentunya tata bahasa yang baik tetap harus diperhatikan. Berikut adalah 3 contoh pantun penutup dalam seminar yang bisa dijadikan referensi:

Melihat burung terperangkap di kandang

Begitu merdu kicauannya di pagi hari

Saya ucapkan terima kasih karena berkenan datang

Semoga ilmu hari ini bermanfaat bagi diri

 

 

Melihat kakak datang kemarin kemarin

Membawa satu buah kelapa

Terima kasih banyak wahai para hadirin

Begitu baik mau mendengarkan saya

 

 

Pagi tadi melihat komedi Doyok dan Kadir

Begitu lucu menggelitik hati

Terima kasih banyak bagi yang hadir

Semoga acara ini bermanfaat hari ini

Tentunya pantun untuk acara seminar ini hanyalah sebagian kecil contoh dari berbagai pantun penutup yang bisa digunakan. Hal ini tergantung dari acara seminar yang tengah dihadiri atau dilaksanakan.


Contoh Pantun Penutup untuk Acara Informal

Sempat disinggung sebelumnya bahwa pantun penutup tidak hanya digunakan dalam acara formal namun juga informal. Tentunya dalam konteks informal, bahasa yang digunakan dalam pantun bisa lebih santai dan jenaka.

Penggunaan pantun dalam acara informal sendiri pada dasarnya bukan lagi digunakan sebagai kalimat pelebur suasana. Pantun ini sendiri memang sering digunakan untuk membuat acara semakin hangat dan menyenangkan untuk diikuti.

Tidak heran bila pada akhirnya akan ada kata-kata jenaka yang terselip di dalamnya pada setiap kalimat yang diucapkan oleh pembawa acara. Nah, lalu apa saja sih jenis dan contoh dari pantun penutup untuk acara informal ini? Berikut ulasan lengkapnya:

1. Pantun Penutup untuk Acara Lamaran

Pantun Penutup Untuk Acara Lamaran

Jenis pantun penutup yang pertama bisa digunakan sebagai kata-kata penutup untuk acara lamaran. Perasaan nervous tentu menjadi hal yang seringkali dihadapi oleh setiap orang yang tengah dalam acara ini. Khususnya dua sejoli yang tengah dalam acara lamaran.

Hal inilah yang kemudian membuat pembawa acara diharuskan mampu mencairkan suasana supaya kedua sejoli tidak lagi merasa tegang maupun nervous.

Nah, untuk mengatasi hal ini biasanya pantun adalah salah satu cara tepat sebagai kata penutup yang menyenangkan. Lalu, bagaimana contoh penggunaan pantun yang sesuai untuk acara lamaran? Berikut 3 diantaranya:

Melihat pohon tumbuh di tanah wakaf

Ternyata disana ada pula kelinci

Saya mohon maaf bila ada kata yang khilaf

Sampai jumpa sampai bertemu kembali

 

 

Pergi ke toko membeli sajadah

Terlihat petugas mengambil makanan dari lemari

Semoga Allah berikan berkah

Untuk acara lamaran hari ini

 

 

Melihat ayah memetik buah mangga

Buahnya masak enak rasanya

Mari harapkan berkah dari sang Pencipta

Supaya lamaran hari ini mendapatkan keberkahan-Nya

Sama seperti yang sempat dibahas bahwa pantun ini seringkali digunakan untuk membuat suasana lamaran lebih hidup dan cair. Menilik dari sinilah kemudian penggunaan pantun penutup jenaka juga bisa jadi referensi tepat.

Baca Juga: Pantun Pernikahan


2. Pantun Penutup Menggunakan Bahasa Jawa

Pantun Penutup Menggunakan Bahasa Jawa

Rekomendasi pantun penutup untuk acara informal berikutnya juga bisa dengan menggunakan bahasa Jawa. Penggunaan bahasa Jawa ini sebenarnya bisa diaplikasikan dalam dua jenis acara baik formal maupun informal. Berikut 2 diantaranya:

Tumbas santen teng peken

Mlampah teng peken Beringharjo

Kulo kinten sampun cekap semanten

Sedoyo lepat kulo nyuwun pangapuro

 

 

Tuku beras ing gunung batur

Budale kerasa medeni

Sampun cekap kulo matur

Pangapuranipun menawi ndukani


Penutup

Tentunya penggunaan pantun untuk acara informal ini bisa digunakan dalam acara apapun yang sekiranya terasa santai atau bahkan semi formal.

Penggunaan bahasa daerah juga akan memberikan kesan lebih santun dalam acara semi formal. Namun, penggunaan kata sisipan bahasa daerah juga bisa membuat suasana terasa lebih cair dan jenaka.

Nah, itulah tadi sekilas tentang pantun penutup acara yang bisa digunakan untuk memberikan kesan lebih hidup dalam acara baik formal maupun informal.

Tentunya menggunakan bahasa yang tetap santun sesuai dengan acara yang tengah diadakan adalah hal penting yang perlu diperhatikan.

Pantun Penutup Acara

Tinggalkan komentar