2+ Rumah Adat Sulawesi Barat : Nama, Gambar dan Penjelasan

Rumah Adat Sulawesi Barat – Rumah merupakan warisan budaya dan merupakan bukti peradaban suatu suku bangsa. Di Sulawesi Barat terdapat rumah yang merupakan bukti peradaban dari suku Mandar, rumah tersebut dikenal dengan rumah Boyang atau rumah adat Sulawesi Barat.

Rumah adat Sulawesi Barat dibangun dan dihuni berdasarkan adat istiadat suku Mandar, sehingga tidak heran bangunan tradisional ini sangat khas dan unik. Bahkan rumah tradisional ini diyakini memiliki makna filosofis yang kental dengan kehidupan suku Mandar.

Bagaimana? Menarik bukan rumah adat Sulawesi Barat? Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai rumah adat Sulawesi Barat, mari kita simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini.

Rumah Adat Sulawesi Barat


Rumah Adat Sulawesi Barat

Rumah Boyang Rumah Adat Sulawesi Barat
Rumah Boyang: Rumah Adat Sulawesi Barat
@https://www.rumah.com/

Rumah adat Boyang merupakan rumah adat Sulawesi Barat. Rumah Boyang merupakan rumah dengan arsitektur khas berupa rumah panggung yang tersusun dari material kayu dan ditopang tiang-tiang penyangga.

Rumah tradisional Boyang merupakan rumah yang dibangun dan dihuni oleh suku Mandar. Suku Mandar yang merupakan suku asli yang berasal dari Sulawesi Barat.

Rumah Khas Sulawesi Barat ini sangat erat kaitannya dengan sejarah peradaban masyarakat Mandar. Rumah tersebut telah diceritakan dalam Lontarak Mandar mengenai kisah sepasang manusia di daerah Tinambung, Sulawesi Barat. Keduanya bergelar Tomanurung yang muncul di hulu sungai Saddang pada tahun 1190 M.


Filosofi Rumah Adat Sulawesi Barat

Filosofi Rumah Adat Sulawesi Barat
Filosofi Rumah Adat Sulawesi Barat
@https://www.rumah.com/

Rumah adat Sulawesi Barat dibangun dengan melibatkan nilai filosofis yang dipercaya oleh masyarakat Mandar. Bangunan khas tersebut dibangun dengan tujuan menghormati nilai luhur yang telah ada.

Masyarakat suku Bandar juga melaksanakan musyawarah dan memanggil pappapia boyang atau ahli bangunan, sebelum akhirnya dapat membangun rumah tersebut.

Mereka secara bersama-sama bermusyawarah untuk meminta izin membangun rumah dan sekaligus menentukan jenis maupun bentuk rumah yang akan dibangun.

Di sisi lain, pembangunan rumah juga harus mengikuti waktu yang baik dan menghindari waktu yang buruk. Hal ini biasa dikenal dengan tradisi putika. Tradisi ini dipercaya dapat membawa keberuntungan ataupun menghindari bala musibah dalam membangun dan menghuni rumah tradisional tersebut.


Keunikan Arsitektur Rumah Adat Sulawesi Barat

Keunikan Arsitektur Rumah Adat Sulawesi Barat
Keunikan Arsitektur Rumah Adat Sulawesi Barat
@https://www.nesabamedia .com/

Rumah adat Sulawesi Barat mengusung konsep rumah panggung. Rumah tradisional ini dibangun dengan menggunakan material kayu dan ditopang beberapa tiang dari kayu besar dengan tinggi mencapai 2 meter.

Rumah Boyang ditopang tiang-tiang yang menjuntai dari lantai sampai ke bagian atap rumah tersebut. Tiang-tiang tersebut juga ditumpangkan di atas batu datar sebagai upaya agar kayu tidak mudah lapuk.

Rumah adat khas Sulawesi Barat ini dilengkapi dengan 2 buah tangga yang masing-masing berada di bagian depan dan belakang rumah tersebut. Umumnya, anak tangga itu disusun dengan jumlah ganjil antara 7 sampai 13 anak tangga.

Dinding dan lantai rumah Boyang dibangun dengan material kayu papan. Selain itu, terdapat hiasan berupa ukiran khas suku Mandar di beberapa bagian dinding rumah tradisional tersebut. Selain ukiran, dinding rumah juga dilengkapi dengan jendela sebagai ventilasi udara.

Atap bangunan tradisional ini dibangun dengan berbentuk prisma dan memanjang pada bagian depan sampai belakang rumah. Umumnya, atap rumah dibuat dari material seng besi, tapi juga kerap diganti dengan rumbia atau juga sirap.

Dahulu, rumbia digunakan sebagai atap rumah Boyang karena bahan tersebut banyak dijumpai di daerah Sulawesi. Namun, saat ini rumbia sudah jarang ditemukan sehingga atap dibangun dengan seng.

Pada bagian atap rumah juga dilengkapi dengan tumpaq layar atau penutup bubungan yang memberikan identitas status sosial bagi penghuni maupun pemilik rumah tersebut.

Pada penutup bubungan juga kerap dipasangi ornamen ukiran bunga melati. Di bagian ujung kanan dan kiri atap juga ditambahkan ornamen ukiran burung atau ayam jantan.

Pada bagian atas penutup bubungan, yakni bagian belakang maupun depan diberi ornamen tambahan yang berdiri tegak ke atas. Ornamen tersebut disebut dengan teppang.


Bagian-bagian Ruangan di Rumah Adat Sulawesi Barat

Bagian Depan Rumah Adat Sulawesi Barat
Bagian Depan Rumah adat Sulawesi Barat
@https://www.nesabamedia .com/

Rumah adat Sulawesi Barat dibagi menjadi beberapa bagian ruang. Pembagian ruang ini didasarkan pada kegunaan dan lokasi penempatan ruang tersebut.

Adapun bagian-bagian ruang tersebut meliputi, ruang samboyang, tangnga boyang, bui boyang, tapang, pacek, lego-lego, serta naong boyang. Ketujuh bagian ruang tersebut akan dibahas secara rinci pada penjelasan di bawah ini.

Samboyang

Samboyang merupakan bagian ruang rumah adat Boyang yang berada di bagian paling depan. Ruangan ini memiliki ukuran yang cukup lebar, karena ruang ini biasa digunakan sebagai tempat untuk menjamu tamu yang datang.

Selain digunakan sebagai menjamu tamu, ruang samboyang juga digunakan sebagai ruang tempat tidur tamu apabila menginap bermalam di rumah tersebut.

Samboyang juga kerap digunakan sebagai tempat melaksanakan hajatan atau upacara adat masyarakat setempat dan tempat untuk membaringkan jenazah salah satu keluarga yang meninggal sebelum akhirnya dikuburkan.

Menurut kegunaannya, ruang Samboyang menjadi titik perhatian pemilik rumah untuk dijaga kebersihan, keindahan, dan kerapiannya.

Tangnga Boyang

Tangnga Boyang merupakan bagian tengah rumah adat Sulawesi Barat. Ruang ini berada di sebelah ruang samboyang, dan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan ruang samboyang.

Ruang tangnga boyang biasa digunakan sebagai ruang keluarga, mereka bercengkrama, berkumpul, dan berinteraksi antar keluarga di dalam ruangan ini.

Bui Boyang

Bagian ruang yang selanjutnya adalah Bui Boyang, bagian ruang rumah adat Sulawesi Barat ini terdapat di bagian paling belakang rumah tersebut. Ruangan ini terdiri dari beberapa bagian kamar atau dikenal dengan songi.

Songi biasa digunakan untuk tidur bagi penghuni rumah. Kamar dibedakan berdasarkan status keluarga, seperti kamar untuk kepala keluarga, kamar untuk anak bujang, kamar untuk anak gadis, serta kamar untuk kakek dan nenek.

Ruang belakang ini didesain dengan memperhatikan keamanan dan perlindungan dari berbagai hal yang merusak harkat martabat keluarga, terutama pada bagian kamar anak gadis didesain paling aman dan terjaga.

Tapang

Bagian ruang rumah adat Sulawesi Barat selanjutnya adalah ruang Tapang. Tapang merupakan ruang yang berada di bagian loteng rumah. Ruang tersebut biasa digunakan sebagai gudang untuk menyimpan perkakas rumah tangga.

Dahulu, tapang juga digunakan sebagai kamar bagi calon pengantin. Hal ini dimaksudkan agar sang pengantin berada di tempat yang tersembunyi dan sebagai simbol bahwa sang pengantin harus benar-benar menjaga kesuciannya.

Paceko

Rumah adat Sulawesi Barat juga memiliki bagian dapur. Dapur yang mereka kenal dengan sebutan Paceko dibangun dengan berbentuk menyilang dengan bangunan utama.

Di dalam Paceko biasanya para penghuni akan melangsungkan kebiasaan mereka, seperti memasak dan makan.

Di dalam Paceko terdapat ruangan lain yang berfungsi sebagai kamar mandi. Ruang tersebut dikenal dengan sebutan pattetemeangang. Di dapur sendiri juga terdapat beberapa perkakas dan persediaan makanan bagi para penghuni rumah.

Lego-lego

Rumah adat Sulawesi Barat memiliki teras yang cukup unik. Karena teras rumah tradisional ini dibangun tanpa dinding, hanya diberi atap dan tiang-tiang. Ruang ini juga merupakan ruang tambahan rumah yang berada di bagian depan rumah Sulawesi Barat.

Ruang teras atau dikenal dengan Lego-lego ini bagian ruangan yang indah, karena dihiasi dengan berbagai ukiran dan ornamen khas Sulawesi Barat.

Ruang Lego-lego biasa digunakan untuk bersantai, maupun tempat duduk para tamu sebelum dipersilakan masuk ke dalam rumah. Serta kerap kali digunakan sebagai tempat menonton apabila diadakan acara di halaman depan rumah.

Naong Boyang

Rumah Boyang memiliki bagian kolong yang berada di bawah lantai rumah. Kolong rumah tersebut biasa dikenal dengan sebutan Naong Boyang.

Dahulu, kolong rumah adat Sulawesi Barat hanya beralaskan tanah, karena kolong tersebut digunakan sebagai kandang ternak masyarakat suku Mandar, seperti ayam, itik, dan kuda.

Di sisi lain, kolong rumah juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan perkakas pertanian ataupun nelayan.

Beberapa kondisi, kolong juga digunakan sebagai tempat menenun kain sarung bagi para kaum wanita serta digunakan sebagai tempat dilaksanakannya upacara adat Sulawesi Barat.

Ketika turunnya hujan, kolong rumah juga kerap digunakan masyarakat setempat untuk berteduh meskipun siapapun dia dapat berteduh harus meminta ijin sang pemilik rumah.

Saat ini, kolong rumah lebih banyak dimodifikasi dengan ditambahkan dinding dan lantai permanen.

Baca Juga: Rumah Adat

Jenis Rumah Adat Sulawesi Barat

Jenis Rumah Adat Sulawesi Barat
Jenis Rumah Adat Sulawesi Barat
@https://kumparan.com/

Rumah adat Sulawesi Barat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu rumah adat Boyang Adaq dan rumah adat Boyang Beasa. Adapun penjelasan lengkap mengenai kedua jenis rumah khas Sulawesi Barat tersebut dapat diamati di bawah ini:

 

NoRumah Adat Sulawesi Barat
1Boyang Adaq
2Boyang Beasa

 

Boyang Adaq

Rumah adat Sulawesi Barat yang pertama adalah rumah adat Boyang Adaq. Rumah jenis ini merupakan rumah khusus yang diperuntukkan bagi para bangsawan dan tokoh adat suku Mandar.

Rumah Boyang Adaq dibangun dengan dilengkapi ornamen yang menjadi simbol dan identitas status sosial bagi para penghuni rumah tersebut.

Rumah khas Sulawesi Barat ini memiliki penutup bubungan atau dikenal dengan sebutan tumpaq layar. Bagian ini terdapat 3 sampai 7 susun penutup, jumlah semakin banyak penutup maka dapat diketahui semakin tinggi pula status sosial yang dimiliki penghuni rumah tersebut.

Di sisi lain, rumah adat Boyang Adaq juga dilengkapi dengan dua macam anak tangga atau disebut dengan pararang. Susunan anak tangga pertama terdiri dari 3 anak tangga. Kemudian dilanjutkan dengan susunan kedua yang berisi 9 atau 11 anak tangga.

Boyang Beasa

Rumah adat Sulawesi Barat yang kedua adalah rumah Boyang Beasa. Rumah tradisional ini diperuntukkan bagi rakyat biasa atau masyarakat biasa di suku Mandar.

Bangunan Boyang Beasa memiliki ciri-ciri, yaitu hanya memiliki satu susun penutup bubungan atau tumpaq layar serta satu susun anak tangga pada pintu masuknya. Bangunan tradisional ini cenderung sederhana dan tidak semegah bangunan Boyang Adaq.


Orang juga bertanya

Apakah pakaian adat Sulawesi Barat?

Apa tarian Daerah Sulawesi Barat?

Apa keunikan rumah adat di Sulawesi Barat?

Apa nama rumah adat Sulawesi Tengah?


Penutup

Demikian penjelasan mengenai rumah adat Sulawesi Barat yang dikenal dengan nama rumah Boyang. Untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai rumah adat di Indonesia, kunjungi halaman romadecade lainnya ya.

Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-teman lainnya, agar mereka juga semakin mengenal dan mencintai kebudayaan bangsa kita, Indonesia.


Rumah Adat Sulawesi Barat
Sumber Refrensi:

@https://www.orami.co.id/magazine/rumah-adat-sulawesi-barat/
@https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah-adat-sulawesi-barat-36056
@https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Adat_Boyang

Tinggalkan komentar